Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame List

Macam-Macam “Penderitaan” Orang Latah Paling Umum

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
24 Februari 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mojok Institute mendata jenis-jenis latah yang paling umum agar kamu memahami “penderitaan” kami, para orang latah, dan nggak cuma bisa ketawa-ketiwi begitu.

Dikagetin sampai latah adalah hal yang kerap kali ditertawakan. Manusia-manusia latahan harus rela menjadi alasan kawan-kawannya bikin lelucon lantaran sikapnya yang memang lucu setelah dikejutkan mendadak.

Padahal nih ya, FYI aja, orang latah juga capek keleus dikit-dikit kaget dan dikit-dikit diketawain. Maksud saya, memangnya kami pengin latah, gitu, dari lahir??? Memangnya kami cita-citanya dari kecil itu jadi orang latah??? Hmm???

Eh—kami???

Sebelum bahasan ini berisi amarah dan protes mengenai lelucon untuk orang latah, Mojok Institute telah menyodorkan rilis terbaru terkait hal ini. Sebagai media yang mengayomi banyak bidang populer, termasuk bidang kesengsaraan kehidupan, Mojok Institute telah menemukan jenis-jenis latah yang paling umum ditunjukkan oleh para penderitanya. Untuk apa tulisan ini dibuat?

Ya tentu saja biar kamu memahami ‘penderitaan’ kami dan nggak cuma bisa ketawa-ketiwi begitu, lah. Enak aja~

1. “Eh iya, lompat, lompat…”

Jenis latah pertama bernama ekopraksia, yaitu latah yang wujudnya meniru gerakan orang lain. Dibandingkan latah biasa (akan dibahas di poin berikutnya, Gaes, sabar~), latah jenis ini dianggap lebih parah dan bisa membahayakan nyawa.

Ya bayangin aja kalau yang ngagetin ini atlet renang dan dia mengejutkan si orang latah sambil terjun ke dalam air di kolam renang, padahal si orang latah nggak bisa berenang—apa malah nggak berbahaya? Hmm?

Jadi, tolong, kalau ada orang terdekatmu terindikasi ekopraksia, jagalah dia dengan baik. Genggam tangannya. Rangkul Hatinya. Eh.

2. “Dor, dor, dor, eh iya dor…”

Ekolalia adalah jenis latah berikutnya, yaitu latah dengan mengulangi perkataan orang lain. Konon, latah ini terjadi karena indera mata, mulut, dan telinga si penderita mengalami gangguan sehingga sulit dikontrol. Alhasil, ia pun harus rela terpapar kata-kata aneh yang dilemparkan orang-orang di sekelilingnya.

Tapi mbok ya kamu jadi teman agak tahu diri. Nggak perlulah mendekati kawanmu yang latah lalu berkata, “Kamu tahu nggak? Kami… kami… KAMI KHAWATIR!” demi membuatnya tampak meyakinkan sedang berlagak menjadi Neno Warisman yang lagi berdoa. Hadeeeeh~

3. “Eh kata kotor, kata kotor, kata kotor!”

Jenis latah yang satu ini bernama koprolalia dan—bukan, artinya bukanlah bahwa orang-orang bernama Lia disuruh koprol—justru bermakna bahwa orang latah mengucapkan kata-kata yang dianggap tabu dan kotor selepas ia dikagetkan.

Saking epiknya latah jenis ini, banyak sekali yang menjadikannya bahan candaan nomor satu dalam hal ngaget-ngagetin orang latah. Seolah-olah, mendengar kata-kata kotor adalah obat tawa paling ampuh di seluruh dunia, padahal obat nomor satu kan senyummu.

Duh, plis lah, Teman-teman sekalian. Daripada kamu-kamu menertawakan ke-‘bodoh’-an kami, mending setiap kami latah kayak gini tu kamu teriak, “Tiiiiiiiit!” biar kayak bunyi sensor otomatis di televisi!

Iklan

4. “Masak aer, iya masak aer!”

Latah yang teridentifikasi berikutnya adalah automatic obedience, alias pemenuhan perintah dari orang lain secara spontan. Seseorang bisa saja sedang duduk-duduk di kursi teras, sebelum seorang kawannya datang dan tahu-tahu berteriak, “Beli siomay!”

Namanya juga anak automatic obedience, si orang latah ini pun akan bangkit dan segera pergi untuk membeli siomay, walaupun beberapa detik kemudian ia tersadar sedang dikerjai.

Meski lucu, jenis latah ini juga berbahaya, Teman-teman. Namun, meski berbahaya, jenis latah ini sepertinya bisa kita terapkan pada kekasih hati yang kebetulan latah. Caranya, dekati dia perlahan-lahan, lalu katakan, “Lamar aku!!!”

Hehe, namanya juga usaha~

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: dikagetinekolaliakagetankoprolaliaorang latah
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

No Content Available
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.