MOJOK.CO – Kecil, imut, enak—siapa sangka kandungan kolesterol pada telur puyuh justru kebalikan dari tampilan fisiknya?!
Kalau berbicara soal jajanan yang dulu kerap dijajakan di depan SD, saya rasa kita semua bisa sepakat bahwa telur puyuh goreng menjadi salah satu yang terfavorit. Malah, tidak berhenti di zaman SD, telur puyuh juga muncul di masa-masa kehidupan kita selanjutnya. Misalnya, di deretan jajanan pinggir jalan, di mana ibu-ibu penjual nasi uduk biasanya menawarkan sate telur puyuh yang menggoda. Jenis makanan ini juga muncul saat kita makan soto di warung dekat kantor. Cantik dan lezat!
Beberapa di antara kita sering kecele. Mentang-mentang ukuran telur puyuh lebih kecil dibandingkan dengan telur ayam, kita pun merasa aman-aman saja mengonsumsinya. Dengan ukuran mini, sepertinya kandungan lemak dan kolesterol telur puyuh pun jauh lebih rendah sehingga tidak apa-apa jika kita menghabiskan lima butir telur sekaligus. Tapi, benarkah begitu?
*JENG JENG JENG*
Melalui berbagai penelitian, telah ditemukan data bahwa telur puyuh mengandung vitamin dan protein, mencapai 13,05 gram pada setiap 100 gram. Bahkan, kandungan protein pada telur puyuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan telur ayam!
Seakan tidak puas membuktikan manfaat diri sendiri, telur puyuh juga ternyata memiliki daya cerna dan kadar kolin tinggi. Kandungan ini sendiri berfungsi untuk perkembangan otak, khususnya anak-anak (mungkin inilah alasannya di depan SD ada banyak penjual telur puyuh goreng?).
Tapi tetap saja, mylov, saat kita sudah mulai yakin dan percaya pada telur puyuh, sebuah fakta lain yang justru mencengangkan malah muncul mendadak dan menyebutkan bahwa…
…kandungan kolesterol pada telur puyuh sangatlah tinggi seperti bualan mantan dan berbahaya bagi kita-kita yang diindikasi memiliki penyakit kolesterol tinggi!!!11!!!1!!
Ya, benar, Saudara-saudara. Disebutkan, telur puyuh justru memiliki kandungan kolesterol yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kuning telur ayam. Dilansir dari Detik Health, berikut adalah 10 makanan dengan kolesterol tinggi, dengan telur puyuh merajai chart list-nya:
1. Telur puyuh (3.640 mg)
2. Otak sapi (2.300 mg)
3. Kuning telur ayam (2.000 mg)
4. Cumi-cumi (1.170 mg)
5. Jeroan sapi (380 mg)
6 .Mentega (300 mg)
7. Susu sapi (250 mg)
8. Santan kelapa (185 mg)
9. Kerang dan udang (160 mg)
10. Daging sapi (105 mg)
Dari kebaikan dan keburukan kandungan produk hewani ini, mulai dari kandungan protein hingga kandungan kolesterol pada telur puyuh, bisalah kita sebut bahwa si telur ini sungguh unik. Bagaimana tidak? Ha wong kandungan proteinnya dipuji-puji, eh malah kandungan kolesterol pada telur puyuh menjadi bumerang yang berbahaya bagi siapa saja yang terlalu bersemangat mengonsumsinya.
Dengan kata lain, Yang Mulia Telur Puyuh ini bagaikan hati kita semua yang rapuh: too weak to live, too strong to die; alias hidup segan, mati tak mau.
FYI, kandungan kolesterol pada telur puyuh ini mengacu pada penyakit kolesterol tinggi. Nah, penyakit yang satu ini ternyata justru merupakan ‘garis start’ penyakit lainnya, yaitu serangan jantung. Apalagi, penyakit kolesterol tinggi tercatat sebagai salah satu penyakit penyebab kematian di Indonesia.
Tapi sebenarnya, apa sih kolesterol itu?
Sebagai gambaran, kolesterol adalah lemak di dalam darah yang tidak melulu terlihat dengan mata kepala kita. Meski orang berbadan kurus sangat mungkin memiliki kolesterol tinggi, orang-orang berbadan gemuk harus selalu waspada karena resistensi insulin yang mereka alami dapat menyebabkan metabolisme lemak berubah. Lagi pula, gejala kolesterol tinggi ini tidak terlihat—seperti hantu—hanya lewat keluhan pegal-pegal di bagian tengkuk.
Tingginya kandungan kolesterol pada telur puyuh ini jelas menunjukkan bahaya yang serius jika kita terlalu banyak mengonsumsinya. Yaaaah, kira-kira sama bahayanya kalau kita terus-terusan berharap pada mantan kekasih yang jelas-jelas telah menyakiti kita tanpa ampun gitu, lah. Ngerti, kan, tingkat bahayanya???
Jadi, mylov, mulai sekarang harus hati-hati, ya. Jangan lagi pacaran sama orang munafik terlalu banyak mengonsumsi kolesterol demi kesehatan dirimu sendiri!