MOJOK.CO – Ini yang bener #10yearchallenge atau #10yearschallenge, ya? Kenapa mau bikin caption aja ribet?!
Tempo hari, seorang teman menunjukkan daftar trending di Twitter. Saat itu, netizen sedang ramai-ramainya mengunggah foto dengan tulisan “2009 – 2019” demi mengikuti apa yang mereka sebut sebagai Challenge 10 Tahun. Lucunya, yang menjadi trending di Twitter justru tagar salah ketik—alih-alih #10yearchallenge atau #10yearschallenge, mereka justru memopulerkan #10yearcallenge.
Kesalahan ketik tadi mulai disadari banyak netizen dan mulai berkurang penggunaannya. Mereka pun memilih mengunggah ulang foto dengan tagar baru, tapi tiba-tiba bengong sendiri saat akan menulis…
…ini yang bener #10yearchallenge atau #10yearschallenge, ya, by the way??? Pakai huruf ‘s’ atau nggak, ya???
Dilema ini, meski tampak sepele, ternyata bisa menarik perhatian kita. Kenapa ada yang mengetik dengan huruf ‘s’, sementara yang lain tidak? Bagaimana sebenarnya nama tantangan ini ditulis jika tanpa tanda tagar?
Nah, ada baiknya, sebelum kamu benar-benar menge-post fotomu dengan caption antara #10yearchallenge atau #10yearschallenge, kamu membaca dulu tulisan ini. Lumayan, bisa nambah pageview Mojok siapa tahu kamu mendapat insight baru yang menambah ilmu pengetahuan~
Dalam penulisan di banyak media, challenge ini disebut “10 Year Challenge”, sementara yang lain menuliskannya dengan “10-Year Challenge”—menggunakan hyphen alias tanda strip (tanda hubung). Perhatikan bagaimana media-media ini tidak menuliskan “10 Years Challenge”—menggunakan ‘s’—padahal angka yang ada di situ adalah angka 10, yang jelas-jelas menunjukkan jumlah tahun lebih dari 1. Hmm, kenapa, ya?
Dalam bahasa Inggris, ada suatu peraturan yang merepotkan. Kenapa saya bilang merepotkan? Ya karena bikin orang bingung kayak kita-kita ini (hah, kita???). Alih-alih yakin 100%, kita pun jadi mikir dulu sebelum nulis caption. Merepotkan banget, kan, kayak temen yang tiba-tiba minta bantuan kita pas lagi sulit padahal dia selalu melupakan kita waktu lagi bahagia???
Jadi begini, Teman-teman—peraturan yang merepotkan itu disebut sebagai hyphenated adjectives. Secara sederhana, hyphenated adjectives adalah bentuk adjective bahasa Inggris yang terlahir dari gabungan kata, lalu disambung dengan tanda hubung. Aturan ini bisa disebut juga sebagai compund adjectives dan sebenarnya cukup sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dua kata, atau lebih, yang digabung dengan tanda hyphen dalam hyphenated adjectives ini berfungsi untuk menerangkan noun atau kata kerja di depannya. Penulisan dengan tanda hubung tentu saja memberikan arti yang berbeda dengan penulisan tanpa tanda hubung. Tak heran, hyphenated adjectives juga digunakan untuk menghindari ambigu dalam penggunaan bahasa. Sebagai contoh, perhatikan kedua contoh berikut:
1. There is a man eating lion.
2. There is a man-eating lion.
Pada kalimat pertama, kita sama-sama tahu maksudnya: ada seorang pria yang sedang memakan singa di sana. Namun, saat kita menambahkan tanda hubung di antara kata man dan eating, maknanya langsung berubah: ada singa pemakan manusia di sana.
Perbedaan makna ini sejalan dengan perubahan kedudukan kata man dan eating. Jika sebelumnya mereka berkedudukan sebagai pelaku kegiatan dan jenis tindakan, di kalimat kedua mereka berubah menjadi man-eating yang merupakan keterangan (adjective) dari kata lion (singa). Dengan kata lain, kalau kita bertanya, “Singa jenis apa yang ada di sana?”, kita bisa menjawab, “Singa pemakan manusia (a man-eating lion).”
Lantas, apa hubungannya dengan 10-Year Challenge?
Hyphenated adjectives atau compound adjectives ternyata juga berlaku untuk kata-kata yang berhubungan dengan angka dan kuantitas. Sebagai contoh paling sederhana, kita bisa memahami bahwa kedua bentuk kalimat ini berbeda:
1. That cute boy is ten years old. (Bocah laki-laki imut itu berusia sepuluh tahun)
2. That ten-year-old boy is cute. (Bocah laki-laki sepuluh tahun itu imut)
Perbedaan paling mencolok pada kedua kalimat di atas adalah penggunaan “ten years old” dan “ten-year-old”. Terus, bagaimana bisa kita memutuskan bahwa salah satu bentuk harus diberi hyphen dan tidak menggunakan huruf ‘s’ alias bukan plural?
Prinsip sederhananya adalah: jangan gunakan hyphen jika kamu hanya ingin menyebutkan usia seseorang atau sesuatu, misalnya: Aku berusia tujuh belas tahun (I am seventeen years old). Namun, jika usia tadi digunakan sebagai adjective dan letaknya berada di sebelum kata kerja utama, gunakan tanda hyphen. Misalnya: Tetanggaku yang berusia tujuh tahun sangat suka makan nasi goreng (My seven-year-old neighbor really loves eating fried rice).
Sekarang, perhatikan kalimat berikut:
1. That ten-year-old boy is cute.
2. My seven-year-old neighbor really loves eating fried rice.
Dari kedua contoh hyphenated adjectives di atas, bisa kita lihat bahwa subject tetap dianggap singular, meski jumlah usia yang disebut adalah lebih dari satu (ten-year-old dan seven-year-old). Loh, loh, kenapa kok bisa gitu, ya???
Ternyata, dalam aturan adjectives ini, penggunaan angka atau kuantitas tetap membuat bentuknya sebagai singular, bukan plural. Dengan kata lain, yang namanya kata keterangan itu nggak ada yang plural, Gaes! Jadi, sah-sah saja kita mengucapkan a three-minute song, a five-kilogram baby, a nine-month wait, a two-day trip, atau a four-year program.
Nah, dengan prinsip yang sama, marilah kita kembali ke polemik “yang-mana-yang-benar-antara-#10yearchallenge-atau-#10yearschallenge”.
Berdasarkan aturan hyphenated adjectives, penulisan 10-Year Challenge menjadi penulisan yang paling tepat karena kata kerja utama dalam susunan ini adalah kata challenge. Sementara itu, “10-year” merupakan kata yang berfungsi sebagai penjelas (adjective) dari kata kerja challenge sehingga ia perlu ditulis singular (tanpa ‘s’) dan diberi tanda hubung sebagai satu kesatuan.
Meski ditulis sebagai “10-Year Challenge”, tanda tagar tentu tidak bisa disandingkan dengan tanda hyphen. Itulah sebabnya kita bisa menggunakan #10yearchallenge (tanpa hyphen jika dipakai sebagai tagar)—tanpa huruf ‘s’.
Nah, sekarang udah bisa nulis caption dengan tenang, kan?