Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Tuntutan Para Ayam Soal Kesejahteraan Hidup Bangsanya

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
29 Januari 2018
A A
Ayam-Bunuh-Diri-MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

[MOJOK.CO] “Mengawali Senin pagi, marilah merenung perihal ayam bersama Koko~”

Beberapa hari lalu, timeline Twitter penuh dengan retweet-an orang tentang pemadaman listrik di Pekalongan.

Jadi ceritanya, ada orang yang mau mandi tapi airnya nga nyala karena doski pakai pompa air. Ternyata, sesuai penjelasan admin akun Twitter PLN Pekalongan, pemadaman terpaksa terjadi sebagai akibat dari seekor ayam yang lompat dari atap dan kena jaringan PLN.

Iya, ayam. A-y-a-m.

Ayam, yang kukuruyuk-kukuruyuk itu bunyinya.

Banyak netijen yang terpesona sama jawaban ini. Tyda sedikit yang me-reply dengan ujaran ketawa (“hahaha”), sementara sisanya khawatir pada kelangsungan hidup si ayam.

“Berita ini sudah kami konfirmasi. Memang benar, salah seorang keluarga kami, bernama Ruru, lompat dari atap dan menyundul trafo,” ungkap Koko, Kepala Aliansi Ayam Nasional Cabang Pekalongan.

Koko melanjutkan, kabar ini memang menyedihkan. Tapi di sisi lain, kaum ayam disebut-sebut bangga pada apa yang telah Ruru lakukan.

“Sejak tahun 1600,” lanjut Koko, “bangsa ayam selalu diidentikkan dengan sikap pengecut. Merupakan suatu penghinaan bagi kami karena harus hidup di bawah stigma tersebut.”

Isu pengidentikkan ayam dengan istilah “pengecut” memang sudah menjadi rahasia umum. Padahal, masih menurut Koko, kalau ayam benar-benar pengecut, apakah KFC akan didirikan? Apakah McDonald bisa beroperasi? Apakah mamang-mamang penjual ayam crispy bisa berwirausaha?

“Kuncinya adalah ayam. Ayam memegang seluruh aspek kunci kehidupan, tapi manusia tidak sadar akan hal itu.”

Dari kasus ini, Koko mengharapkan sebuah solusi.

“Tentu saja saya berharap akan adanya peningkatan kesejahteraan hidup untuk ayam.

“Mengutip rencana epic McDonald tahun 2024, kesejahteraan ayam bisa dilakukan dengan menentukan jumlah kecerahan cahaya di kandang ayam, menyediakan akses ke tempat bertengger yang mendukung perilaku alaminya, dan mengambil langkah lain untuk meningkatkan kesejahteraan yang diperlukan.

Iklan

“Di Australia, kesejahteraan ayam dinilai dari proses bertelur. Bahkan, ada sebuah kelompok pemerhati binatang yang mendukung dihentikannya jalur distribusi telur ayam dari para peternak yang diketahui menaruh ayam-ayamnya di sebuah kandang sempit.

“Lalu di Indonesia, apa yang bakal ayam-ayam terima? Tolong diingat, ayam adalah sumber protein hewani. Kalau nga ada ayam, situ nga bisa rebutan kulit ayam crispy yang enak. Kalau ayam stres, listrik rumah situ bisa padam. Kita sundul-sundulin trafonya!” tambah Koko, agak emosi.

Selain dibukanya gerai fast food dengan menu utama berupa ayam, Koko juga menekankan pentingnya ayam dalam kehidupan manusia di aspek lainnya.

“Ayam rela bulunya dipreteli. Buat apa? Buat jadi kemoceng. Kemoceng buat apa? Buat bersih-bersih. Coba kalau nga ada kemoceng, manusia mau bersih-bersih pakai apa? Daun pisang?” keluh Koko.

“Bahkan,” tambah Koko berapi-api, “ayam buang air aja bermanfaat. Kotoran kami bisa dikumpulin dan diolah jadi pupuk kandang. Kurang apalagi kami sama manusia, bagi-bagi manfaat sepanjang hidup?”

Melihat keluhan-keluhan ayam yang diwakilkan oleh Koko tadi, kita sebagai manusia tentu perlu memikirkan kebijakan yang tepat bagi para ayam. Tyda lain, hal ini dimaksudkan demi menurunnya tingkat stres ayam agar tak lagi lompat-lompat dari atap dan menabrak trafo.

Tapi kira-kira, langkah-langkah yang bagaimanakah yang bisa kita berikan demi meningkatkan kesejahteraan ayam?

Satu hal yang pasti, saya tidak menyarankan pendidikan bagi ayam.

Bayangkan saja, kalau mereka diberi pendidikan, mereka tentu akan memulainya dari jenjang paling rendah. Mula-mula, mereka akan jadi ayam SD, ayam SMP, lalu ayam SMA. Semakin mereka pandai, mereka bisa menuntut masuk ke kampus-kampus dan jadi ayam kampus.

Umm, sorry. It’s a big no.

Terakhir diperbarui pada 29 Januari 2018 oleh

Tags: ayamayam kampusjokelistrik padamMati lampuPLN
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

4 Penjual Ayam Geprek Red Flag yang Sebaiknya Dihindari Pembeli daripada Nyesek Mojok.co
Pojokan

4 Penjual Ayam Geprek Red Flag yang Sebaiknya Dihindari Pembeli daripada Nyesek

17 Juli 2025
Ayam Bahagia, Telur Ayam Sejahtera: Begini Cara Beternak Anti Stres ala UGM
Video

Ayam Bahagia, Telur Ayam Sejahtera: Begini Cara Beternak Anti Stres ala UGM

8 Mei 2025
regu khusus PLN pekerjaan paling berisiko di dunia
Geliat Warga

Mengikuti Regu Khusus PLN, Pengendali Listrik yang Jadi Salah Satu Pekerjaan Paling Berisiko di Dunia

19 Januari 2023
Kepala Banggar DPR meluruskan penghapusan daya listrik 450 VA Mojok.co
Kilas

Ketua Banggar DPR Meluruskan Penghapusan Daya Listrik 450 VA

19 September 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.