MOJOK.CO – Kenapa harga tiket Lion Air murah? Kenapa harga tiket Garuda Indonesia mahal? Berikut ulasan dari kami.
Saya termasuk orang yang 90% jauh lebih sering naik bus atau kereta api daripada pesawat. Tapi, ketidakbiasaan ini justru membuat saya terdorong untuk bertanya-tanya atas cerita orang yang sering bepergian naik pesawat: kenapa tiket pesawat A lebih mahal daripada B?
Marilah kita ambil contoh dua maskapai yang rasanya paling sering dibicarakan orang: tiket Lion Air dan tiket Garuda Indonesia.
Ya, meski telah disebutkan berkali-kali bahwa Lion Air adalah low cost carrier, alias maskapai penerbangan murah, masih saja ada orang yang bertanya-tanya kenapa harga tiket Lion Air bisa sangat murah, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan tiket Garuda Indonesia. Bagi sebagian orang, ini sama saja dengan membandingkan foundation yang high-end dengan drugstore, tapi rasa-rasanya nggak ada salahnya juga untuk kita bahas.
Jadi, kenapa tiket Lion Air murah dan tiket Garuda Indonesia mahal?
Alasan pertama, yang mungkin muncul pertama kali di kepala kita adalah: karena Lion Air sering delay, sedangkan Garuda Indonesia nggak.
Dulu, saya pernah magang di bagian informasi bandara. Itu, loh, yang salah satu pekerjaannya ngasih pengumuman ke seluruh penjuru bandara, termasuk soal keterlambatan. Saat itu, maskapai penerbangan yang paling sering delay, ya, Lion Air ini. Bahkan, pernah, beberapa kali serombongan penumpang Lion Air langsung “menyerbu” bagian informasi bandara karena delay tak berkesudahan.
Apakah Garuda Indonesia pernah delay? Ya, tentu saja. Ada pula kasus-kasus yang menyebutkan Garuda Indonesia delay beberapa jam. Mungkin, frekuensinya saja yang tidak sesering Lion Air.
Seringnya delay ini seolah menjadi “pemakluman” tersendiri kenapa harga tiket Lion Air murah, jauh dibandingkan dengan tiket Garuda Indonesia. Padahal, delay itu muncul setelah kita membayarkan sejumlah uang untuk membeli tiket, bukan?
Kalau begitu, apakah ini berarti bahwa delay merupakan “fasilitas” yang ditawarkan Lion Air, sampai-sampai mengurangi harga tiketnya? Atau jangan-jangan, kru Lion Air sebenarnya punya peraturan untuk tidak mengenakan jam tangan, jadi mereka sering nggak sadar kalau mereka delay terlalu lama?
Hmmm, entahlah~ Semua adalah misteri~
Alasan kedua soal harga tiket Garuda Indonesia yang mahal dan Lion Air sebaliknya adalah terkait inflight entertainment dan makanan sebagai kompensasinya.
Jika membandingkan kelas ekonomi dari kedua maskapai ini, kita tentu akan mengetahui bahwa Lion Air memang tidak memberikan makanan gratis pada penumpangnya. Berdasarkan pengalaman beberapa orang, mereka hanya mendapatkan air mineral dalam gelas dan harus membayar lagi jika ingin mendapatkan makanan.
Ini tentu berbeda dengan Garuda Indonesia yang menyediakan inflight entertainment berupa layar sentuh di setiap kursi, serta makanan untuk penumpang.
Naaah, layanan inilah yang menjadi salah satu pembeda harga tiket Lion Air dan tiket Garuda Indonesia. Dari fasilitas ini pula kita bisa menilai bahwa pelayanan Garuda Indonesia memang maksimal, hingga tak ingin penumpangnya kelaparan.
Tapiiii, di sisi lain, Lion Air mungkin saja memang sengaja tidak memberikan kita makan dengan prinsip yang diambil dari sebuah penelitian: konon, jika kita sedang berada di ketinggian, misalnya di pesawat, makanan apa pun akan terasa tidak enak. Ya, tingkat keenakan makanan ternyata dipengaruhi oleh ketinggian! Itulah sebabnya makanan dalam pesawat harus diujicobakan dua kali, yaitu di darat dan di udara.
Daripada membuat penumpang mengeluh karena rasanya yang kurang enak, mending nggak usah. Gitu kali ya, Lion? Sungguh visioner~
Sebenarnya, masih banyak alasan yang bisa kita olah untuk merumuskan kenapa Lion Air murah dan Garuda Indonesia mahal, misalnya dengan melihat kursi mereka, pelayanan di bagasi, kemudahan check-in, dan lain sebagainya. Tapi, bagaimanapun, di banyak sisi memang keduanya sungguh berbeda, sekali lagi karena kelas mereka pun tidak sama: Lion Air merupakan maskapai LCC, sedangkan Garuda Indonesia bukan. Lagi pula, saya kayaknya nggak pernah juga nyobain pakai Lion Air.
Selain pakai Garuda Indonesia, saya pernahnya pakai… Batavia Air.
Iya, Batavia Air yang malah udah bangkrut duluan itu. Hadeeeh~
BACA JUGA Kelas Ekonomi Garuda Indonesia Perlu Berbenah, Jangan Sampai Dibandingin Sama Batik Air dan tulisan lainnya dari Aprilia Kumala.