Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Kejadian Mako Brimob Mulanya Gara-Gara Makanan?

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
11 Mei 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ramainya pemberitaan soal kejadian Mako Brimob tidak luput menyisakan pertanyaan besar yang santer beredar: benarkah peristiwa ini terjadi gara-gara makanan?

Selasa (8/5) malam lalu, tragedi penyanderaan anggota polisi oleh narapidana teroris (napiter) di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, mencuri banyak perhatian. Terlebih, dari kejadian Mako Brimob ini sendiri ada korban jiwa yang jatuh, yaitu 5 anggota polisi dan 1 tahanan. Mirisnya, salah satu anggota polisi yang menjadi korban meninggal dikabarkan memiliki istri yang baru saja melahirkan.

Menyusul banyaknya pemberitaan dan laporan kronologi kejadian Mako Brimob di banyak berita, pertanyaan-pertanyaan pun muncul. Paling santer beredar, sebuah kabar berembus menyatakan bahwa kejadian ini terjadi gara-gara persoalan makanan. Benarkah?

Makanan Memang Pemicu, tapi Jelas Ada Kekesalan Lain yang Menumpuk

Dari pihak kepolisian, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M. Iqbal menanggapi pertanyaan ini dengan membenarkan bahwa makanan memang menjadi pemicu kasus berdarah tempo hari lalu. Menurutnya, masalah ini berkembang ketika ada keluarga narapidana yang datang membawa makanan, tapi menolak untuk melalui tahap pemeriksaan.

Dilansir dari Tirto.id, pernyataan hampir serupa juga diakui oleh napiter. Pemicu awal kasus ini memang makanan, tapi ternyata—menurut mereka—permasalahannya jauh lebih kompleks. Menurut Abu Qutaibah, salah satu napiter, kejadian Mako Brimob ini merupakan puncak permasalahan yang menumpuk.

Bukan hanya makanan, para napiter juga menyebut masalah besukan sebagai salah satu alasan mereka berontak. Masih menurut Abu Qutaibah, tak jarang pula barang titipan dari kolega napiter tertahan dan tidak tersampaikan pada napiter yang dituju.

Makanan Dituduh Sebagai Penyebab, Makanan Pula yang Diminta Napiter

Yang juga menjadi sorotan dari kejadian Mako Brimob adalah penyanderaan anggota polisi bernama Bripka Iwan Sarjana oleh para napi. Masih dilansir dari Tirto.id, para polisi kala itu terpantau lihai melakukan negosiasi dengan napiter untuk melepaskan hidup-hidup Bripka Iwan Sarjana.

Sebagai gantinya, seolah mengingatkan para petugas dengan awal mula permasalahan saat itu, para napiter meminta dukungan berupa…

…makanan. Yha.

Dari kericuhan berdarah di Mako Brimob, sungguh patut untuk kita bersama-sama berduka cita atas jatuhnya korban-korban jiwa. Namun, perlu juga kita garis bawahi bahwa kasus ini ternyata memang lebih complicated daripada sekadar ‘gara-gara makanan’. Alih-alih, kericuhan Mako Brimob justru terjadi karena permasalahan dan kekesalan yang menumpuk.

Ya, karena kekesalan yang menumpuk itulah, sebuah aksi pecah sejak Selasa malam. Meletus ibarat Gunung Merapi yang erupsi, aksi para napiter ini menjadi sorotan publik selama berhari-hari, bahkan hingga menimbulkan korban jiwa.

Karena kekesalan yang menumpuk pula, tahanan yang ada di satu blok rutan berhasil memprovokasi tahanan di blok lain untuk sama-sama menyerang penjaga.

Iklan

Karena kekesalan yang menumpuk, lagi-lagi, jatuhlah korban jiwa di tangan orang-orang yang dikuasi emosi dan amarah tak terkendali.

See? Betapa mengerikannya kekesalan dan permasalahan jika dibiarkan menumpuk begitu saja. Jangankan perkara kejadian Mako Brimob, hal-hal remeh semacam kisah pacaranmu yang sudah berlangsung 3, 5, hingga 7 tahun pun bisa selesai dalam 5 menit kalau urusannya udah soal ‘kekesalan yang menumpuk’.

Lagi pula, yang terpenting, atas semua permasalahan dan kekesalan yang menumpuk tadi, kekerasan dan pembunuhan jelas merupakan hal yang lain. Dan menyedihkan.

Sorry, but that’s seriously not cool to kill other people, dude.

Terakhir diperbarui pada 11 Mei 2018 oleh

Tags: Bripka Iwan SarjanaKejadian Mako BrimobnapinapiterPolisirutanterorisme
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

rkuhap, kuhap, polisi.Mojok.co
Mendalam

Catatan Kritis KUHAP (Baru) yang Melahirkan Polisi Tanpa Rem Hukum, Mengapa Berbahaya bagi Sipil?

19 November 2025
Ortu kuras tabungan buat anak jadi polisi malah kena tipu. Sempat bikin stres tapi kini bersyukur tak jadi sasaran amuk tetangga MOJOK.CO
Ragam

Ortu Kuras Tabungan buat Anak Jadi Polisi malah Kena Tipu “Intel”, Awalnya Stres tapi Kini Bersyukur

6 September 2025
Polisi gelontorkan uang banyak untuk gas air mata yang digunakan dalam demo. MOJOK.CO
Aktual

Saat Duit Rakyat Hanya Dipakai buat Membeli Gas Air Mata Kadaluwarsa oleh Polisi

31 Agustus 2025
PoliceTube Adalah Ide Brilian Kepolisian yang Patut Diapresiasi! Mojok.co
Pojokan

PoliceTube Adalah Ide Brilian Kepolisian yang Patut Diapresiasi!

26 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.