Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Balada Anak Teknik Perkapalan Yang Bikin Anda Mengelus Dada

Andre Bakhtiar Hasibuan oleh Andre Bakhtiar Hasibuan
22 Desember 2017
A A
MOJOK-Gol-D-Roger-Teknik-Perkapalan

MOJOK-Gol-D-Roger-Teknik-Perkapalan

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

[MOJOK.CO] “Jurusan Teknik Perkapalan itu adalah jalan hidup selibat yang penuh derita.”

Beberapa hari lalu, penulis membaca tulisan dari Zuly yang mengeluh tentang jurusan Sastra Jawa. Kali ini penulis akan sedikit celoteh mengenai “balada jurusan teknik perkapalan”. Kuliah sastra jawa mungkin kurang banyak anggapan nyeleneh dari orang dibanding belajar di teknik perkapalan. Bahkan teknik perkapalan bisa dikatakan jurusan paling istimewa dibanding jurusan teknik lainnya.

Kami anak teknik perkapalan susah mengeluh kepada siapa pun, termasuk pacar. Ya tentu saja kami tidak bisa mengeluh karena cewek adalah mitos bagi anak teknik perkapalan. Angkatan kami jumlahnya 48 orang, jumlah kelamin yang benar-benar wanita 4 saja, tapi yang sifatnya wanita hanya 1 sisanya “wanita jadi-jadian”. Lalu 44 orang lainnya hanya 20% yang merasa butuh wanita, 30% trauma ditolak wanita, 40% menunggu sukses untuk mau dengan wanita, sisanya susah untuk didefinisikan jenis kelaminnya.

Selain masalah cem-ceman, anak teknik perkapalan terlampau susah mata pelajarannya dibanding anak teknik lainnya. Ambil contoh saja anak teknik sipil, dia mah gampang tinggal bangun gedung pokoke kuat nggak ambruk itu sudah kece menurutnya tanpa memikirkan keindahan yang berlebihan. Atau anak teknik arsitektur, dia mah juga gampang, pokoke gedungnya indah, menawan dan memikat hati tanpa memikirkan kekuatannya dia bisa lulus dari kampus.

Makanya salah satu pepatah tentang jurusan teknik bangunan mengisahkan, kalau anak Teknik Sipil duduk bersama dengan anak Teknik Arsitektur ketika membahas tentang pembangunan gedung, yang terpecahkan bukan masalahnya tetapi meja dan kursinya. Teknik Sipil pokoke kuat, Teknik Arsitetur pokoke apik.

Namun pepatah teknik perkapalan lebih seksi filosofis dibanding pepatah teknik bangunan. Asal tahu saja teknik perkapalan memiliki tridharma yang berbeda dengan kampus lain, yaitu: 1. Pokoke kapal bisa mengapung, 2. Pokoke kuat dan tahan lama, 3. Pokoke bentuknya indah. Kalau pepatah bangunan Teknik Sipil dan Arsitektur duduk bersama mejanya pecah, kalau pepatah perkapalan mengatakan bila Teknik Perkapalan duduk secara bersamaan maka otak merekalah yang pecah.

Bagaimana mungkin bentuk kuat dan indah disatukan? Pasalnya  dimensi kekuatan dan keindahan merupakan dua hal yang saling bertentangan dalam paradigma konstruksi. Itu juga belum termasuk instalasi listrik dan mesin yang harus dihitung oleh anak teknik perkapalan.

Kesalnya lagi, selain otak agak geser ke kanan (karena kiri takut dibilang kuminis), mahasiswa serta lulusan teknik perkapalan sering diberi pertanyaan begini, “Mas, kamu kan anak teknik perkapalan, uda pernah layar ke mana aja?” Bila kamu anak perkapalan, kamu akan dikira sering pergi ke laut, untuk mancing ikan, atau menjadi Popeye yang menyelamatkan Olive ketika diculik Brutus. Anggapan demikian itu sering dirasakan anak teknik perkapalan beserta deretan alumninya.

Dari anggapan tersebut anak teknik perkapalan sering gagal harapan dengan cem-ceman idamannya. Pernah ada senior yang menceritakan hubungan tali kasih yang tak sampai dan karam di dasar samudra. Si bapak dari cem-ceman icikiwir senior tersebut tidak merestui hubungan anaknya karena alasan takut si anak ceweknya ditinggal pergi layar lalu ketemu Kraken di laut, atau mendadak menjadi bajak laut karena menemukan peta One Piece. Nih, Pak ya, kami sebagai juniornya sangat kesal dengan alasan gitu.

Helowww, Pak, Bapak pernah nggak sih nonton Moto GP, pernah nggak sih Bapak lihat teknisi Valentino Rossi jadi joki saat motor bertuliskan 46 itu melaju di sirkuit? Atau liat si teknisi dibonceng pas lagi balapan lalu di tikung sama Mark Marquez? Bedakan dong Pak, jurusan Perkapalan dan Pelayaran. Cita-cita kami hanya membuat kapal dan diterima cewek, bukan mencari kru kapal lalu bersama mengalahkan yonkou seperti di One Piece.

Terakhir, bete-nya jadi anak perkapalan adalah kalau kapal tenggelam yang disalahkan si pembuat kapal. Contohnya liat aja film Titanic, itu kapal sudah menggunakan semen berlogo kokoh tak tertandingi, tapi harus kandas seperti kisah cinta senior tadi. Bukan apa-apa, Titanic itu kan kebanggaan anak-anak Teknik Perkapalan pada zamannya. Dibangun dengan serius, mempertimbangkan berbagai aspek keamanan, eh dilalah bablas tenggelam. Moral cerita, jangan takabur, Bung!

Coba perhatikan dari film tersebut, pada adegan si kapten kapal pergi untuk tidur lalu kapal diserahkan kepada juru kemudi. Lalu nggak lama ada adegan ciuman si Jack dan Rose, nah si Anak Buah Kapal (ABK) kapal yang tugasnya memantau gunung es malah terpecah fokusnya karena lihat mereka berdua cipokan. Telat ngasih info ke juru kemudi akhirnya kapal itu bergesekan bongkahan es dan tenggelam deh itu kapal.

Adegan selanjutnya Mr. Andrews si pembuat kapal diprotes oleh bangsawan karena kapal Titanic yang katanya kuat pada akhirnya karam. Kami sebagai anak perkapalan juga protes, tugas kami bikin kapal sekuat mungkin, bukan ngatur moral anak buah kapal. Ini tentu tak ada hubungan, tapi seandainya si ABK nggak jelalatan melihat orang lagi cipokan, nggak bakalan tuh Titanic tenggelam.

Terakhir diperbarui pada 22 Desember 2017 oleh

Tags: Anak TeknikjurusanJurusan ArsitekturJurusan TeknikJurusan Teknik Perkapalanteknik mesinTeknik PerkapalanTeknik Sipil
Andre Bakhtiar Hasibuan

Andre Bakhtiar Hasibuan

Artikel Terkait

Jurusan Teknik Perminyakan UPN Veteran Yogyakarta lebih unggul dari ITB. MOJOK.CO
Kampus

Dari Dulu Nggak Percaya ITB Kampus Terbaik, Masuk Jurusan Teknik Perminyakan UPN Veteran Yogyakarta adalah Keputusan Tepat

27 September 2025
Ikuti kata guru BK kuliah jurusan Teknik Sipil biar keren, berujung nyesel karena rumit dan UKT sengsarakan orangtua MOJOK.CO
Kampus

Ikuti Kata Guru BK Kuliah Teknik Sipil biar Keren, Rela Abaikan Minat Hati Berujung Nyesel karena Rumit dan UKT Sengsarakan Orangtua

26 Juni 2025
ITS Surabaya MOJOK.CO
Ragam

Nasib Mahasiswa Jurusan Teknik di ITS yang Nggak Menjunjung Solidaritas dan Terkenal Ansos

19 Maret 2025
Mahasiswa teknik ITS sering dianggap red flag. MOJOK.CO
Kampus

Sulitnya Jadi Mahasiswa Jurusan Teknik, Susah Dapatkan Nilai Bagus hingga Kepercayaan di Hati Cewek

17 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.