Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Mop

Minum Pil KB Sudah, tapi Anak Masih Sembilan Juga

Andi Kaneko oleh Andi Kaneko
8 Juni 2017
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tepat di hari kelahiran Pancasila, ketika saluran TV serentak menyiarkan pidato kepresidenan, Mama Frietz—bukan kelahiran Jerman—sedang duduk-duduk di beranda rumah sambil memainkan kedua belah bibirnya yang aduh … itu bibir ka, kue lapis ka, apaka … apaka … mama sayange.

Sudah seminggu ini Mama Frietz tidak enak badan. Kepala pusing, mata pening, pinggul pegal-pegal, otot keram, dan karena itu Mama Frietz punya badan jatuh sekali. Empat belas hari yang lalu, berat badan Mama Frietz masih di jarum delapan puluh kilo. Hari ini, ketika Mama Frietz mengecek ulang, berat badannya sudah berada satu garis di bawah angka 80 kilo. Bayangkan, satu garis di bawah angka 80 kilo! Aduh, Mama, jatuh sekali.

Di TV, presiden masih bicara-bicara tentang Pancasila, sedangkan Mama Frietz masih memainkan kedua belah bibirnya yang aduh … itu bibir ka, kue lapis ka, atau apaka … apaka … Mama.

Mama Frietz sebenarnya sudah mau melahirkan. Tapi karena di awal cerita saya lupa taro, jadi bagian tentang Mama Frietz mau melahirkan saya taro di bagian tengah cerita saja. Tidak apa-apa, to? Oke sudah.

Hari ini Mama Frietz mau melahirkan untuk yang kesembilan kalinya. Karena merasa sudah berpengalaman, Mama Frietz perintah Bapa Frietz untuk tidak memanggil ibu bidan atau mama dukun.

“Bapa! Ko tidak usah panggil ibu bidan atau mama dukun e.”

“Pele, Mama! Ko ini macam kuat saja. Kalo ko ada apa-apa saya tidak tanggung beban e?!”

“Bapa! Ko jangan bicara banyak sudah. Macam ko biasa tanggung beban saja.”

“Mama ….” Bapa Frietz belum selesai bicara ketika tiba-tiba Mama Frietz potong Bapa Frietz punya bicara.

“Bapa! Stop bicara. Ko pikir tiap malam baring di atas saya punya perut bukan beban kah?” Mendengarnya, bapa Frietz punya kepala goyang-goyang kiri kanan.

Beberapa menit kemudian, ada sakit di Mama Frietz punya perut. Kali ini sakit Mama Frietz beda, tidak seperti biasa. Sakitnya disertai nyeri-nyeri ngeri. Mama Frietz teriak-teriak, sementara Bapa Frietz mulai khawatir.

“Mama, Bapa panggil ibu bidan atau mama dukun e?”

“E, Tuhan. Bapa, ko jangan panggil mereka tolo ….” Belum selesai Mama Frietz punya bicara, Bapa Frietz sudah tidak ada. Bapa Frietz pergi ambil ibu bidan sama mama dukun.

Waktu Bapa Frietz kembali, ibu bidan sama mama dukun juga ikut. Tapi, Mama Frietz sudah melahirkan.

Iklan

“Bapa! Saya bilang juga apa, ko jangan panggil-panggil orang su ….” Bapa Frietz gantian potong mama Frietz punya bicara.

“Mama! Asal ko tahu e, saya tidak panggil mereka (sambil tunjuk ke arah ibu bidan dan mama dukun). Saya cuma ambil mereka. Tidak panggil. Ko paham ka tidak?”

Karena panas hati melihat Mama Frietz dan Bapa Frietz adu mulut, ibu bidan dan mama dukun pilih urus bayi yang dari tadi menangis di Mama Frietz punya selangkangan. Bayinya dikasi mandi lalu dikasi baring di samping Mama Frietz. Karena Mama Frietz dan Bapa Frietz masih adu mulut, ibu bidan coba kasi usul ke Bapa Frietz.

“Bapa! Mungkin baik kalo Bapa dan Mama Frietz mulai KB saja!”

“Pele, Ibu Bidan, kami KB sudah lama. Setiap saya main sama Mama Frietz, saya selalu pasang kondom.”

“Terus, kenapa masih hamil? Jangan bilang Bapa Frietz salah pasang kondom?”

“Aduh, Ibu Bidan! Saya sudah pasang benar sekali. Pasang di sini to?” Kata Bapa Frietz sambil tunjuk dorang punya ibu jari.

“Pele, Bapa! Ko ini bodok sekali. Itu kondom kenapa ko pasang di ko punya ibu jari.” Ibu Bidan garuk-garuk kepala.

“Ah, Ibu Bidan! Itu petugas KB yang punya salah. Mereka kasi contoh pasang di mereka punya ibu jari.”

“Atau begini saja, bagaimana kalo Mama Frietz minum pil KB?” Bu Bidan kasi saran lain.

“Bu Bidan! Bu Bidan harus tahu. Saya minum pil KB sudah sejak satu tahun lalu.”

“Lalu kenapa ko masih bisa hamil?” tanya Mama Dukun yang dari tadi diam.

“Bagaimana tidak hamil, Mama, pil KB baru sampai leher, saya punya daster sudah sampai tanah.”

Terakhir diperbarui pada 8 Juni 2017 oleh

Tags: hari pancasilakbmopPapuaPil KB
Andi Kaneko

Andi Kaneko

Artikel Terkait

Lupakan Garuda Indonesia, Pesawat Terbaik Adalah Susi Air MOJOK.CO
Otomojok

Lupakan Garuda Indonesia, Citilink, dan Lion Air: Naik Pesawat Paling Menyenangkan Justru Bersama Susi Air

10 Desember 2025
Rugi Buka SPBU di Papua? DPR Bisanya Cuma Omong Kosong MOJOK.CO
Esai

Rugi Buka SPBU di Papua? Kalau DPR Menantang, Korporasi Bisa Menantang Balik karena DPR Cuma Bisa Melempar Retorika

3 Oktober 2025
Sejarah Indonesia Berisi Kekerasan dan Negara Paksa Kita Lupa MOJOK.CO
Esai

Sejarah Indonesia Berisi Luka yang Diwariskan dan Negara Memaksa Kita untuk Melupakan Jejak kekerasan itu

30 September 2025
Raja Ampat, Amazon Laut Papua Rusak karena Tambang Nikel MOJOK.CO
Esai

Anak Muda Raja Ampat Menantang Tambang Nikel: Ketika Tambang Nikel Merusak Amazon Laut Milik Rakyat Dunia

5 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.