Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Rahasia di Balik Suksesnya Iklan Thailand yang Selalu Curi Perhatian

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
2 April 2020
A A
rahasia sukses iklan thailand industri periklanan manajemen periklanan advertising iklan sedih thailand iklan terbaik mojok.co

rahasia sukses iklan thailand industri periklanan manajemen periklanan advertising iklan sedih thailand iklan terbaik mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Industri iklan di Thailand punya rahasia dan trik ampuh. Sehingga, menikmati iklan bukanlah sebuah jeda tayangan menjemukan, melainkan sebuah hiburan. 

Kita ingat betapa kesalnya lihat muka Budi Setiawan di YouTube dengan poni lemparnya yang mustahil dilupakan. Sialnya, kemunculan budi di platform video gratisan itu nggak bisa di-skip alias mau nggak mau kita harus enontonnya dulu sampai kelar.

Alih-alih bikin orang join Binomo, iklan Budi Setyawan justru bikin banyak orang ingin langganan YouTube premium biar nggak melihat wajahnya lagi. Sungguh ironi. Orang-orang kesal dan secara nggak langsung ingin melakukan sesuatu agar gimana caranya nggak melihat iklan menjengkelkan itu lagi. Ini buruk banget buat brand.

Di industri periklanan, iklan Thailand adalah yang paling disegani. Mereka kerap memenangkan penghargaan dan jadi rujukan orang-orang di agensi untuk bikin tayangan yang sama kreatifnya. Salah satu iklan Thailand yang pernah ‘menipu’ saya di masa-masa kuliah dulu adalah iklan berikut.

Alus banget, tanpa dialog, tanpa budget yang fantastis, iklan ini berhasil nangkring di kepala saya bertahun-tahun. Iklan bra di atas punya brand value yang disampaikan dengan baik. Tujuan dari iklan terpenuhi, tujuan lucu terpenuhi, dan visualnya pun ciamik.

Selain lucu, iklan Thailand terkenal dengan ceritanya yang menyentuh. Hampir sama kayak iklan Ramayana edisi Ramadan. Bedanya, iklan Thailand bisa ditayangkan sepanjang tahun. Coba simak deh iklan berikut.

Nggak ada yang mengiris bawang, kalian memang lagi mrebes mili karena sedih lihat iklan di atas. Thailand sering disebut sebagai tear jerker karena menampilkan iklan yang bikin nangis sampai nyesek. Menariknya, produk-produk yang ditayangkan di iklan kreatf ini tergolong produk yang cukup biasa, bahkan cenderung nggak ada inovasi dari aspek barang atau jasanya.

Konon rahasia iklan Thailand bisa sebagus sekarang adalah karena sejarah kebebasan berekspresi di Thailand yang juga sempat jatuh bangun. Pada 1997 kebebasan berekspresi di Thailand sungguh dinamis. Media-media tidak terkecuali periklanan yang kemudian menemukan pijakan untuk berkembang. Namun pada 2001 kebebasan itu kembali dibatasi. Hanya iklan-iklan yang mendukung program pemerintah yang bakal dapat anggaran dan ‘lulus sensor’.

Sekarang, beberapa pembatasan iklan mulai dicabut, meskipun tayangan yang mengandung kritik terhadap pemerintah tetap akan disensor. Dalam keterbatasan itulah industri periklanan di Thailand putar otak dan menumbuhkan geliat iklan lewat tema budaya, keluarga, komunitas, dan komedi. Pembatasan ini bukannya membuat mereka berpikir semakin sempit, justru bikin mereka berpikir dengan lebih kreatif. Mirip sama kasus iklan rokok di Indonesia, walau nggak pernah menampilkan orang merokok tapi iklannya keren.

Rahasia kesuksesan iklan Thailand lainnya terletak pada bagaimana industri menghormati brand value. Mereka nggak sembarangan produksi iklan tanpa tahu nilai apa yang ingin disampaikan sama pengiklan.

Contohnya, iklan bra, ehem. Value-nya sederhana, bahwa siapa pun yang memakainya bakal punya dada yang bagus dan terangkat. Tapi, jika iklan bra ini menggunakan aktris cewek sebagai talent, maka pengiklan bakal berhadapan dengan sensor soal pornografi. Alhasil, cowok yang dihadirkan dengan value: bahkan cowok yang tepos pun bisa kelihatan wow dengan bra ini.

Bertahun-tahun Thailand memang jadi kiblat industri periklanan. Nggak heran ketika orang Thailand nonton TV dan mendapati iklan, mereka nggak lekas pindah channel. Penonton justru bakalan terlarut sama iklan dan sejenak lupa sama tayangan apa yang sedang mereka tonton. Ini adalah kesuksesan besar yang mungkin bisa ditiru industri iklan di Indonesia, biar YouTube kita makin banyak iklan makin nggak menjengkelkan.

Iklan

BACA JUGA Menteri Terawan Tak Lagi Sama, Sebuah Teori Konspirasi atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 2 April 2020 oleh

Tags: iklan Thailandkomediperiklanan
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Beda gaya komedi Jogja dan Jawa Timur, serta bagaimana pelawak tua seperti Marwoto bertahan di tengah gaya komedi modern MOJOK.CO
Seni

Beda Gaya Komedi Jogja vs Jawa Timur dan Upaya Pelawak Tua Susah Payah Mengikuti Pelawak Muda yang Dar Der Dor

11 Desember 2024
Susahnya Jadi Komika, Melucu di Stand Up Comedy Itu Tak Semudah di Layar Kaca. MOJOK.CO
Liputan

Susahnya Jadi Komika, Melucu di Stand Up Comedy Itu Tak Semudah di Layar Kaca

21 Agustus 2023
Suzzanna: Ratu Horor Paling Lawak yang Menciptakan Ketakutan dalam Komedi mojok.co
Pojokan

Suzzanna: Ratu Horor Paling Lawak yang Menciptakan Ketakutan dalam Komedi

23 November 2021
Mukti Entut: Kuliah Ilmu Perpustakaan Jadinya Komedian
Video

Mukti Entut: Kuliah Ilmu Perpustakaan Jadinya Komedian

8 Desember 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ILUNI UI gelar konser untuk bencana Sumatra. MOJOK.CO

ILUNI UI Gelar Penggalangan Dana untuk Sumatra lewat 100 Musisi Heal Sumatra Charity Concert

6 Desember 2025
Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat MOJOK.CO

Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat

6 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.