Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Resep Klise Menjadi Penulis yang (Setidaknya) Bagus

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
15 April 2019
A A
penulis wikipedia arteria dahlan ngedit bully nyerang mata najwa emil salim

penulis wikipedia arteria dahlan ngedit bully nyerang mata najwa emil salim

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Dalam banyak acara talkshow tentang media dan penulisan di mana saya menjadi pematerinya, saya kerap ditanya oleh peserta tentang cara  paling jitu menjadi penulis yang bagus.

Jujur, saya selalu merasa gamang tiap kali ditanya dengan pertanyaan macam ini. Pertama, saya bukan penulis yang bagus. Kedua, karena alasan yang pertama, maka otomatis, saya tidak otoritatif untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut.

Namun, karena saya dibayar tiap kali mengisi acara, maka mau tak mau, saya harus memberikan jawaban (Lha sudah dibayar mosok nggak ngasih jawaban. Ora ilok), dan jawaban saya rasanya selalu sama dan klise: terus membaca dan menulis.

“The six golden rules of writing: read, read, read, and write, write, write.” Begitu kata penulis legendaris Amerika Ernest James Gaines tentang resepnya menjadi penulis.

Saya selalu meyakini, bahwa mengikuti kelas-kelas penulisan yang sekarang mulai menjamur (dan kadang tarifnya nggak masuk di akal) tidak akan membuat seseorang menjadi penulis yang bagus. Ia hanya akan menjadikan seseorang menjadi penulis yang baik. Untuk bisa menjadi penulis yang bagus, syarat mutlaknya adalah jam terbang.

Saya masih ingat betul bagaimana saya rutin menulis di blog di tahun 2009-an. Saat itu, saya sudah suka menulis di blog. Saya menulis apa saja. Tentang hal-hal aneh dan unik yang saya temui, tentang keluarga, tentang hewan peliharaan. Pokoknya tentang apa saja. Kadang kalau mentok nggak punya ide, saya merewrite artikel-artikel yang ada di blog  legendaris bernama “Terselubung” atau artikel-artikel yang ada di Kaskus.

Kebiasaan menulis tersebut tak bisa tidak mulai membuat saya terbiasa untuk punya fondasi logika-logika penulisan. Hal yang konon katanya merupakan dasar paling penting bagi seorang penulis.

Saya kemudian mulai suka baca-baca tulisan seorang blogger Jogja bernama Herman Saksono. Dari tulisan-tulisan Herman Saksono tersebut, saya mulai mencoba untuk membikin tulisan-tulisan yang berisi dengan argumen-argumen kecil, bukan lagi melulu soal keluarga.

Saya juga mulai kenal dengan tulisan-tulisan Yahya Staquf melalui blog bernama Terong Gosong. Dari blog tersebut, saya belajar bagaimana merangkai kisah dengan penulisan humor yang renyah.

Saya juga mulai kenal tulisan-tulisan Umar Kayam dan Prie GS (dua penulis yang sampai sekarang saya terus mengakui sebagai penulis idola saya). Tulisan mereka berdua mengajarkan pada saya betapa tema-tema ringan dan sederhana tetap bisa diolah menjadi tulisan yang bagus, renyah, dan ciamik.

Banyak baca, banyak menulis. Sekali lagi, itu resep yang paling klise yang saya tahu untuk menjadi penulis. Namun, sampai sekarang, rasanya saya belum bisa mengetahui resep lain untuk menjadi seorang penulis yang bagus selain banyak membaca dan menulis.

Ingat, menulis itu skill. Dan ia dilatih melalui kebiasaan yang terus-menerus. Maka Anda akan menjadi penulis.

Tak percaya? Cobalah untuk melihat status Facebook Anda sepuluh tahun yang lalu, niscaya Anda akan bisa melihat, betapa bagusnya tulisan Anda saat ini dan betapa menjijikkannya tulisan Anda di masa lalu.

Penulis: Agus Mulyadi

BACA JUGA: Betapa Enaknya Jadi Penulis Sukses di KaryaKarsa

Terakhir diperbarui pada 27 Juli 2022 oleh

Tags: menjadi penulispenulis
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO
Ragam

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16
Video

Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16

10 Juni 2025
Hairus Salim: Mengkritik Karya Pram dan Tiga Kata Kunci Mengenal Karya Pram
Video

Hairus Salim: Mengkritik Karya Pram dan Tiga Kata Kunci Mengenal Karya Pram

18 Maret 2025
Menjadi penulis jika ingin sejahtera maka jangan hanya fokus menulis MOJOK.CO
Ragam

Panduan untuk Calon Penulis agar Hidup Sejahtera, Karena Tak Cukup kalau Andalkan Royalti Saja

19 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.