MOJOK.CO – Kemunculan DJ Tessa Morena dan DJ Ali Kece adalah oase menyegarkan di tengah semakin banyaknya musik-musik EDM yang lahir dan digemari masyarakat.
Tren aplikasi Tiktok yang amat mewabah memang tak bisa dimungkiri telah membuat masyarakat menjadi amat akrab dengan tren musik EDM. Jika dulu semua musik bisa dikoplokan, sekarang trennya perlahan bergeser, semua musik, termasuk koplo, bisa di-EDM-kan.
Musik EDM yang sebelumnya mungkin hanya populer di kalangan praktisi diskotik atau praktisi sound system Daihatsu Hijet, maka sekarang hampir semua orang akrab dengan musik EDM.
DJ-DJ dadakan baik yang yang statusnya terakreditasi maupun yang hanya self-proclaimed pun bermunculan bak cendawan di musim hujan. Di Youtube, pencarian musik dengan kata kunci berembel-embel “DJ Tiktok” naik pesat.
Kebangkitan musik jedag-jedug benar-benar ada di depan mata. Hanya tinggal menunggu waktu sampai semua lini kehidupan menjadi EDM-esque.
Dalam iklim yang begitu EDM ini, kehadiran dua DJ yang sangat dahsyat ini menjadi fenomena yang sangat menarik: DJ Ali Kece dan DJ Tessa Morena. Keduanya membawa angin segar dalam dunia per-DJ-an.
Dalam membawakan setiap nomor andalannya, DJ Ali Kece dan DJ Tessa Morena kerap menyelipkan pembacaan narasi-narasi yang unik. Dari pantun, kutipan tokoh, kalimat populer, ucapan selamat ulang tahun, ucapan selamat menikah, bahkan sampai pers rilis. Pemirsa bisa me-request ucapan mereka sendiri agar dibacakan oleh mereka.
Hal itu tersebut menjadi sangat unik, sebab bukan hanya lagu-lagunya yang dinantikan oleh pendengar, namun juga celetukan-celetukan unik dari DJ Ali Kece da juga DJ Tessa Morena.
DJ Ali Kece dan DJ Tessa Morena tak ubahnya seperti Jimi Multhazam vokalis The Upstairs yang kerap memberikan repertoar-repertoar lucu di tiap-tiap pergantian lagu mereka.
Dengan kondisi yang demikian, maka DJ Ali Kece dan DJ Tessa Morena sebenarnya punya potensi yang besar sebagai seorang penyambung lidah rakyat. Suara mereka berdua sangat disukai dan orang-orang dengan senang hati mendengarkan. Maka, sudah saatnya baik DJ Ali Kece maupun DJ Tessa Morena meluaskan materi “repertoar” mereka menjadi bukan sekadar ucapan selamat ulang tahun, namun juga hal-hal lain yang jauh lebih punya dampak.
Iklan layanan masyarakat
Ini ceruk yang amat sangat potensial untuk digarap oleh DJ Ali Kece dan DJ Tessa Morena. Mereka bisa mencoba membacakan pesan-pesan layanan masyarakat yang memang dirasa punya dampak besar yang baik untuk lingkungan.
Pesan-pesan yang membosankan utamanya terkait kesehatan masyarakat bakal bisa terdengar lebih menarik dan lebih masuk akal di tangan mereka.
Bayangkan, masyarakat bisa mendengarkan musik ajep-ajep jedag-jedug sambil mendapatkan penyuluhan dan materi tentang pentingnya menjaga jarak dan memakai masker.
Bukan mustahil bila banyak masyarakat Indonesia yang kemudian peduli untuk bermasker bukan karena penyuluhan dari petugas Puskesmas, namun justru karena pesan yang dibacakan oleh DJ Ali Kece dan DJ Tessa Morena.
Kelak sejarah bisa mencatat, bahwa angka kasus Covid-19 terus melandai bukan karena kebijakan pemerintahnya, namun karena aksi DJ Ali Kece dan DJ Tessa Morena.
Suara kaum terpinggirkan
Melalui hentakan musik-musik disko dan remix yang dimainkan oleh DJ Ali Kece dan DJ Tessa Morena, banyak suara-suara yang kemudian bisa terdengar luas. Bayangkan, ucapan pernikahan yang biasanya mentok didengarkan oleh segelintir orang, bisa berubah menjadi ucapan viral dan ditonton ratusan ribu kali hanya karena dibacakan oleh DJ Ali Kece dan DJ Tessa Morena.
Betapa besar pengaruh duo DJ ini. Karena itulah, mereka bisa mencoba membacakan dan melantangkan suara-suara kaum terpinggirkan dari microfon remix mereka. Mereka bisa mengikuti jejak Bung Tomo dalam versi yang berbeda.
Mereka bisa menyampaikan keluhan-keluhan masyarakat miskin dan papa. Tentang harga sembako yang semakin mahal, tentang harga pupuk yang makin tak masuk akal, tentang ancaman hama wereng yang makin tak terkendali, tentang penyaluran bantuan yang kurang merata, dan tentang apa aja yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat bawah namun susah untuk sampai ke atas.
Nasihat dan mutiara hikmah
Dakwah bukan melulu monopoli kaum agamawan, DJ Ali Kece dan DJ Tessa Morena pun punya hak untuk berdakwah. Setidaknya mereka bisa menyampaikan nasihat-nasihat kebaikan serta mutiara-mutiara hikmah.
Mereka bisa menyeimbangkan konten musik ajep-ajep yang selama ini erat kaitannya dengan dunia diskotik yang penuh maksiat dengan ceramah dan motivasi. Tak perlu muluk-muluk, minimal mereka bisa menyampaikan nasihat atau motivasi-motivasi sederhana seperti yang tertulis di buku tulis Sinar Dunia itu: Practice makes perfect; Experience is the best teacher; You never know till you have tried; Never put off till tomorrow what you can do today.
Melalui platform yang mereka punya, DJ Ali Kece dan DJ Tessa Morena juga berpotensi membagikan banyak hal-hal baik. Membagikan kisah-kisah suri tauladan, cerita-cerita inspiratif, sampai ajakan untuk berbagi di Kitabisa atau menandatangani petisi di Change.org.
Kelak, bukan mustahil revolusi besar akan lahir melalui corong DJ mereka berdua.
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan
Ini hal amat penting untuk disimak utamanya oleh para anggora MPR. Daripada mahal-mahal menghabiskan dana besar untuk bikin seminar dan sosialisasi 4 pilar kebangsaan lengkap dengan anggaran pembuatan ribuan tas dengan bordir tulisan “Sosialisasi 4 Pilar” itu, jauh lebih masuk akal jika anggaran yang ada dialihkan untuk membayar duo DJ itu untuk membacakan poin-poin pengalaman 4 pilar kebangsaan itu.
MPR senang karena anggaran terserap, DJ Ali Kece dan DJ Tessa Morena senang karena dapat job dari instansi sebesar MPR, rakyat pun senang mendapatkan sosialisasi berbalut hiburan.
Ini bisa menjadi konsep yang sangat pramuka: Di sini senang, di sana senang.
BACA JUGA Merindukan Konser Dangdut Koplo dan tulisan AGUS MULYADI lainnya.