Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Seandainya Ridwan Kamil Pembaca Mojok dan Kemungkinan yang Dilakukannya terhadap @Kemalsept

Arlian Buana oleh Arlian Buana
8 September 2014
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Ternyata Ridwan Kamil bukan anak twitter yang jadi walikota. Melainkan walikota yang biar dianggap gaul mencoba sekuat tenaga jadi anak twitter. Tapi dia gagal. Buktinya dia masih menganggap terlalu serius apa-apa yang ada di Twitter.

Sebagai walikota, Kamil tentu saja perlu bersungguh-sungguh mengelola akun media sosialnya, untuk menjaring aspirasi, memangkas pintu birokrasi yang bertele-tele agar masukan bisa ia baca langsung dari warganya dan yang paling penting, membangun citra positif bahwa ia adalah pribadi merakyat, lebih pintar dari Farhat Abbas, ganteng, bijaksana, dan sayang istri.

Tapi kesungguhan itu tetap saja bukan alasan untuk mengabaikan Hukum Besi Anak Twitter: jangan terlalu serius, Tjoi.

Ada perbedaan besar antara keseriusan dan kesungguhan. Pertama, akar bahasa. Itu ranah para linguis, kita tidak perlu memanjanglebarkan pembahasannya. Kedua, kesan yang ditimbulkan kedua kata itu jauh berbeda.

Jika kesungguhan lebih banyak berasal dari dalam diri untuk sesuatu di luar, keseriusan tak selamanya bersumber dari dalam, seringkali keseriusan diharuskan karena faktor luar. Dengan demikian, hal-hal yang serius biasanya adalah perkara eksternal mendesak. Kesungguhan terkait dengan sesuatu yang benar dan tulus. Sementara serius berhubungan dengan yang gawat dan genting. Kalau tidak percaya, silakan periksa Kamus Besar Bahasa Mojok.

Akibat terlalu serius, Kamil menganggap kicauan @Kemalsept sebagai sesuatu yang gawat dan genting, hingga merasa perlu melaporkannya ke polisi menggunakan UU ITE, undang-undang yang dibikin oleh orang-orang yang juga terlalu serius (bahasa anak Twitter: kurang piknik).

Perhatikan baik-baik cuit @kemalsept ini: @olegunnn UDAH PEREK MAH PEREK AJA SALAM FUCK BUAT SI KUNYUK @RIDWANKAMIL YG ABIS NGEWE SAMA ARIEL GAY CUIH LOL HAHAHA BANDUNG PEREK.

Apa yang serius dari itu sehingga harus ditanggapi sedemikian serius? Ariel gay? Rasanya mustahil bila mencermati penyebab Ariel pernah dibui. Iya, iya, video, video. Gabungan kata dari bahasa Arab dan Inggris yang artinya kontras: salam dan fuck? Yang terakhir artinya keributan, yang pertama artinya kedamaian?

Oke, itu perkara serius para pemuka bahasa, apalagi di sana ada kata “ngewe”, “gay”, “LOL”, dan “perek.” Tapi apa seriusnya, apa gawat dan gentingnya bagi seorang pejabat publik sekelas walikota? Saya kira twit itu bukan sunguh-sungguh gangguan serius bagi satu pun program kerja Pemkot Bandung. Tidak juga memakan anggaran.

Ketika di Yogyakarta reaksi LSM Jatisura yang bersikukuh memenjarakan Florence Sihombing telah dianggap sebagai sesuatu yang tidak baik dan benar, Kamil justru mencontek sikap LSM tersebut. Ganjil rasanya seorang walikota mengikuti perilaku impulsif segerombolan orang yang gampang naik darah.

Semoga Kamil membaca berita bagaimana Sultan Hamengkubuwono X memberi maaf dan menghimbau agar Flo jangan dipenjara & dibiarkan menyelesaikan studi. Harga diri sebuah kota, pada akhirnya, tidak ditentukan oleh gonggongan seseorang di alun-alunnya, melainkan bagaimana kota tersebut memperlakukan manusianya, termasuk si penggonggong.

Gonggongan @kemalsept menjadi sangat serius hanya karena Ridwan Kamil terlalu serius.

Jadi kesimpulannya, dalam hal ini, Ridwan Kamil lebay euy. Ridwan Kamil is overrated.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: ArielFlorence Sihombingridwan kamil
Arlian Buana

Arlian Buana

Artikel Terkait

Ide Bodoh Ridwan Kamil untuk Atasi Kemacetan Jakarta MOJOK.CO
Esai

Ide Nggak Masuk Akal Ridwan Kamil: Datangkan Psikolog dan Ustaz Keliling untuk Atasi Kemacetan Jakarta

3 September 2024
ridwan kamil mahfud md cawapres ganjar pranowo - mojok
Video

Menakar Kekuatan Ridwan Kamil vs Mahfud MD Sebagai Kandidat Cawapres Ganjar Pranowo

15 September 2023
Pakar UGM: Ridwan Kamil Bisa Lengkapi Kekurangan Ganjar MOJOK.CO
Kilas

Pakar UGM: Ridwan Kamil Bisa Lengkapi Kekurangan Ganjar Pranowo di Medsos

13 September 2023
masa jabatan ganjar pranowo mojok.co
Kotak Suara

Daftar Pejabat yang Segera Habis Masa Jabatan: Ada Ganjar, RK, hingga Khofifah

1 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alumnus ITB resign kerja di Jakarta dan buka usaha sendiri di Bandung. MOJOK.CO

Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan

12 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Innova Reborn Menolak Mati, Toyota Belum Percaya sama Zenix? MOJOK.CO

Innova Reborn Menolak Mati, Toyota Belum Siap Kehilangan Mobil Kesayangan yang Nggak Pernah Bikin Malu

12 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025

Video Terbaru

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.