Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Ulasan Musique

Setelah Selawat Dinyanyikan di Stadion, Ini Saatnya Reggae dan Dangdut Koplo

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
2 Juli 2017
A A
piala menpora

piala menpora

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di stadion, selain menyaksikan pertandingan sepak bola, menonton kreativitas suporter juga merupakan kegiatan yang menarik.

Bahkan ada penonton sepak bola yang datang ke stadion hanya untuk menyimak koreo dan mendengarkan langsung chant suporter. Biasanya penonton sepak bola semacam ini sudah paham bahwa aksi suporter lebih menggetarkan hati daripada permainan sepak bolanya sendiri. Mashook.

Berbekal henpon dengan baterai penuh, penonton tipe ini tak lupa membeli paket internet. Buat apa? Ya buat IG story. Bisa jadi dia akan pulang tanpa tahu hasil pertandingan karena yang penting hasrat eksis sudah terpuaskan. Ngomong-ngomong, soal macam tipe penonton sepak bola, minggu depan akan saya tulis. Itu kalau Pimred Mojok si Arlian Buana Tunggadewi masih belum sadar dari mabuknya nyuruh saya nulis bola buat situs web zombie milenial.

Kembali ke laptop. Karena yang namanya kreativitas itu melewati sekat suku dan agama, maka suporter sepak bola juga tak ketinggalan melahirkan cara-cara menyanyi yang aduhai. Tanggal 12 Juni kemarin, Laskar Santri berselawat di Stadion Gelora Bangkalan ketika Madura United membabat Semen Padang dengan skor 6—0! Ini bukti kekuatan doa memang luar biasa.

Selawat sudah jelas bisa dipakai buat anthem bagi Laskar Santri yang isinya nggak usah ditanya, pasti muslim semua itu. Tapi, saya yang kafir ini masak ya mau ikutan, bikin senang Agus Mulyadi dan Gus Daffy saja. Soalnya dua orang ini hampir tiap kali ketemu selalu berinisiatif mendorong saya mengucap syahadat. Pindah agama gampang, dipecat jadi anak yang nggak gampang.

Oleh sebab itu, saya menyarankan dua lagu di bawah ini untuk digubah sedemikian rupa sehingga kami para kafirun juga bisa ikut bernyanyi bersama di stadion.

“Three Little Birds”, Bob Marley

Lagu reggae ini sedap betul didengarkan pagi-pagi sekitar pukul 11. Ketika baru bangun, dengan mata masih lengket, lalu lagu ini mengalun, simaklah sambil menyeruput kopi.

Rise up this mornin’,

Smile with the risin’ sun,

Three little birds

Pitch by my doorstep

Singin’ sweet songs

Of melodies pure and true,

Iklan

Sayin’: “This is my message to you-ou-ou”

Singin’: “Don’t worry ‘bout a thing

‘Cause every little thing gonna be all right.”

Singin’: “Don’t worry (don’t worry) ‘bout a thing,

‘Cause every little thing gonna be all right!”

Lagu ini bakal cocok dinyanyikan para suporter ketika timnya kalah. Intinya, kalah nggak masalah asal jangan ngamukan kayak suporter Manchester United. Kalah nggak apa-apa, paling cuma degradasi. Hidup ini “los stang ja” kalau kata seniman Samuel Indratma sekali waktu.

Situ nggak percaya? Coba tonton video suporter Ajax Amsterdam. Syahdu. Cocok untuk dinyanyikan di Indonesia karena di sini, tabrakan yang berbahaya pun nggak dikasih kartu kuning. Nah, pemain yang cedera akan merasa sedikit enteng hatinya ketika dengar lagu ini dinyanyikan dengan khidmat meski otot ligamennya ternyata putus.

Ya, “Every little thing gonna be all right.” Paling cuma pincang.

“Ngamen II”, Eny Sagita

Dangdut harus dipertimbangkan dengan serius untuk dibawa ke kancah balbalan Indonesia. Mengapa? Ingat, salah satu penulis Mojok yang karyanya tak pernah terdengar lagi pernah bertutur kalau lirik-lirik dangdut sangat kontemplatif. (Hobi makan buntil, ngomong kontemplatif. Ra mashook.)

Memang, sudah beberapa kali suporter lokal menggubah lirik lagu “Iwak Peyek” demi kepentingan membakar semangat para jagoan lapangan hijau. Namun, itu kan mengubah lirik lagu. Yang sedang saya bicarakan adalah membawa dangdut secara utuh dan bulat ke atas mimbar tribun stadion. Dan lagu yang saya usulkan adalah lagu ini.

Eling-eling manungso bakale mati

Yen wes mati dikubur sanak famili

Dipendem jero diapit bumi

Ingat-ingat manusia bakal mati

Jika sudah mati dikubur sanak famili

Dikubur dalam diapit bumi

Dan si penulis Mojok tadi berkata dalam tulisannya, saya kutip secara utuh karena bagian ini saya setuju, bahwa:

“Lirik di baris awal lagu ‘Ngamen II’ ini mengingatkan kepada kita bahwa manusia pastilah akan mati. Sungguh sebuah dakwah yang halus dan elegan, karena mengajak menusia untuk mengingat maut serta senantiasa berbuat baik sebagai bekal amal.”

Lirik lagu tersebut akan mengingatkan para pemain untuk bermain secara sportif, tidak diving demi penalti kayak pemainnya Manchester United, selalu ingat dengan Tuhan, ingat bersedekah, membuang sampah pada tempatnya, dan tidak lupa persepuluhan. Masyaallah.

Bayangkan para suporter menyanyikan lagu ini sambil berangkulan. Pastilah suasana menjadi sendu, intim, dan membuat mbrebes mili. Pulang dari stadion langsung bertobat. Senang nonton bola, pulang pun dapat pahala.

Nah, silakan para suporter sepak bola Indonesia menimbang-nimbang usulan ini. Jangan batasi kreativitas Anda. Yang pasti, dua lagu di atas tak mengandung ejekan antarsuporter. Sehat dan berkwalitet. Mashook.

Terakhir diperbarui pada 2 Juli 2017 oleh

Tags: chantkoplomadura unitedreggaeselawatsemen padangSepak BolaSuporter
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Aksi Joyce Beatricia Adana Putri Bintang, pemain tengah tim KU 10 SDN Cemara Dua di ajang MilkLife Soccer Challenge Solo Seri 1 2025 yang berlangsung di Lapangan Kota Barat, Sabtu (1/11) MOJOK.CO
Olah Raga

1.736 Siswi dari 92 Sekolah di Solo Raya Ikuti MilkLife Soccer Challenge Seri 1

1 November 2025
Orang yang Kasar pas Main Mini Soccer Baiknya Memang Dipegangin Kepalanya Bareng-bareng, Lalu Dijedotin ke Gapura 182 Kali
Pojokan

Orang yang Kasar pas Main Mini Soccer Baiknya Memang Dipegangin Kepalanya Bareng-bareng, lalu Dijedotin ke Gapura 182 Kali

27 Juni 2025
SD Kanisius Duwet Juara MilkLife Soccer Challenge 2025: Berawal dari Anak-anak yang Takut Bola MOJOK.CO
Ragam

SD Kanisius Duwet Juara MilkLife Soccer Challenge 2025: Berawal dari Anak-anak yang Takut Bola

23 Juni 2025
Anaknya Ceweknya Punya Bakat, Jadi Rebutan Klub Sepak Bola, tapi Ayahnya Larang Nonton di Stadion MOJOK.CO
Ragam

Seorang Ayah yang Menolak Tawaran Tiga Klub Sepak Bola yang Ingin Meminang Anak Perempuannya

20 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.