MOJOK.CO – Arsenal ini niat nggak sih memperbaiki lini belakangnya? Habis dapat William Saliba kok malah dipinjamkan balik ke Saint-Etienne?
Pertanyaan itu, bagi saya, terdengar aneh. Apakah begitu sulit memikirkan kebijakan transfer Arsenal saat ini? Dari pertanyaan itu lalu berkembang menjadi, “Kamu mengikuti perkembangan klub kesayanganmu nggak sih?” atau “Kamu itu suporter macam bagaimana?”
Tapi saya yakin nggak semua Gooners begitu. Ada juga yang mengikuti klub ini lekat-lekat. Memamah habis semua remah berita, bahkan yang diproduksi akun meme pun dianggap sebagai “breaking fucking news”. Ya suporter memang macam-macam, saya di sini bukan untuk menghakimi. Cuma, ayolah, apakah sesulit itu membaca gerak transfer Arsenal?
Mengapa Saliba dikirim balik?
Jawaban pertama dari pertanyaan itu adalah karena Saint-Etienne memang ingin begitu. Sebagai pemilik, mereka berhak menambahkan klausul sebagai syarat transaksi. Saliba adalah salah satu pemain penting mereka. Usianya masih 18 tahun, tapi keberadaannya sudah seperti pemain veteran. Pemain berkualitas tak pernah diukur dari usia, bukan?
Kalau Saint-Etienne sudah keras hati tak mau menghapus klausul itu, apa yang bisa dilakukan Arsenal? Ya, betul, melakukan negosiasi. Diskusi, tawar-menawar. Kalau masih tak bisa? Yang bisa dilakukan klub stand-up comedy dari London ini ya cuma ikut arus.
Meski sudah bersedia menuruti permintaan harga hingga 26 juta paun, klausul itu tetap tak hilang. Mungkin, Saint-Etienne sudah punya pengganti, tapi baru bisa datang musim depan, atau kesulitan mencari pengganti di sisa jendela transfer musim ini. Klir, ya.
Bagaimana dengan alasan dari sisi Arsenal?
Setidaknya ada tiga. Saya jelentrehkan masing-masing:
1. Arsenal punya Krystian Bielik.
Hingga tulisan ini tayang, belum ada kabar masa depan Krystian Bielik. Namun, kita semua pasti satu kata, bersepakat, kalau Bielik harus dapat kesempatan di tm utama. Siapa sih yang nggak lelah dengan tingkah Shkodran Mustafi?
Bielik, pemain serba bisa berusia 21 tahun ini mencatatkan rapot yang baik ketika dipinjamkan ke Charlton Athletic. Ia, yang dahulu berposisi asli sebagai gelandang bertahan, berkembang menjadi bek tengah modern. Atribut di dalam dirinya sudah komplet dan cocok dengan cara bermain Unai Emery.
Jika Mustafi dijual, maka bek tengah Arsenal bakal diisi Bielik, Sokratis, Laurent Koscielny, dan Rob Holding. Nacho Monreal baru saja mendapatkan perpanjangan kontrak. Jika bermain dengan sistem tiga bek, Monreal bisa dimaksimalkan sebagai bek tengah sebelah kiri. Oleh sebab itu, tanpa melihat risiko cedera, komposisi bek tengah The Gunners sudah cukup.
Ada dua bek tengah senior, dan dua lainnya untuk masa depan. Jika Saliba datang musim ini, manajemen berisiko kehilangan Bielik yang konon didekati Leeds United. Harga Saliba yang mencapai 26 juta tentu membuat manajemen bakal rugi besar kalau tidak memainkannya. Klir, ya. Mari berdoa Emery mulai percaya kepada Bielik.
2. Menjaga kestabilan.
Koscielny memang kabarnya akan dilepas. Salah satu klub dari Prancis menyatakan tertarik. Namun, jika Saliba dipinjamkan kembali ke Saint-Etienne, kita mungkin masih bisa menikmati servis Koscielny untuk satu musim lagi. Keberadaan sang kapten, dibantu Sokratis, terbukti menjadi pemicu perkembangan pesat Rob Holding dan Ainsley Maitland-Niles.
Tugas pemain senior memang begitu: membantu perkembangan pemain muda dan menyiapkan mereka menjadi suksesor. Musim lalu, ketika Holding dan Bellerin masih sehat, lini belakang The Gunners cukup stabil. Bongkar dan pasang masih dilakukan Emery. Namun, komposisi dalam skema 3-4-1-2 sudah sangat bagus.
Musim depan, Holding dan Bellerin sudah sembuh dan Maitland-Niles makin dewasa. Mari berdoa saja tidak ada lagi yang cedera. Keseimbangan, pada titik tertentu, jauh lebih bagus ketimbang punya bek-bek mahal tapi mudah tembus.
3. Strategi finansial yang brilian dari Arsenal.
Tersiar kabar kalau Arsenal belum akan keluar duit musim ini untuk membeli Saliba. Kalau kabar ini benar, maka strategi meminjamkan kembali pemain asal Prancis ke Saint-Etienne adalah langkah yang brilian.
Bayangkan seperti ini: dana belanja klub ini sangat terbatas, tapi ya tidak mungkin juga cuma 45 juta paun. Kalau Saint-Etienne bersedia mengirim Saliba secara langsung tapi biaya transfer harus lunas, sisa dana belanja Arsenal tak akan cukup untuk mengejar incaran yang lain. Menuruti permintaan Saint-Etienne, ditambah dua alasan di atas, The Gunners berhemat sekaligus mempertahankan yang sudah baik, kecuali Mustafi.
Dana yang utuh bisa digunakan sebagai modal dasar untuk menambal pos winger. Emery sudah secara pribadi meminta klub mempercepat proses negosiasi Malcom dari Barcelona. Mengingat Everton sudah siap dengan dana 35 juta paun, yang bisa diharapkan The Gunners cuma pesona dari citra mereka lantaran sudah kalah dari sisi kesiapan dana.
Mengapa winger, bukan Kieran Tierney? Ini menurut saya pribadi, perpanjangan kontrak Monreal membuat The Gunners melepaskan kaki dari pedal gas untuk mengejar Tierney. Fokus mereka adalah memastikan setiap lini sudah terisi, diisi pemain-pemain yang musim lalu bisa menghadirkan keseimbangan, kecuali Mustafi.
Artinya, tak masalah jika gagal mendapatkan Tierney. Toh sisa dana bisa dialokasikan secara penuh untuk lini lain, misalnya satu winger dan satu gelandang tengah pengganti Aaron Ramsey.
Di jendela transfer, sebuah klub dengan dana terbatas tidak akan bisa memuaskan hasrat semua suporter. Kondisi klub saat ini memang begitu, tinggal bagaimana kita membuka pikiran untuk mau memahami, bukan cuma menuntut dan memaki. Kalau pingin senang-senang terus merayakan pemain baru, silakan dukung klub Liga China bernama Paris Saint-Germain.