Sehabis olahraga, keringat mengucur deras, badan terasa panas, ditambah tenggorokan kering. Sungguh sebuah keadaan yang kemudian membimbing kita untuk mampir ke burjonan dan memesan es Marimas jeruk. Sembari menunggu pesanan kita datang, kita melihat bagaimana Aa’ Burjo mengepruk es batu prongkolan di atas termos es agar es batunya terpecah kecil-kecil dan bisa dimasukkan ke dalam gelas.
Saat es Marimas kita siap. Kita menatap lekat-lekat betapa bongkahan-bongkahan es di dalam gelas di hadapan kita begitu memancarkan aura yang begitu menyejukkan. Marimas yang biasa saja menjadi begitu menyelerakan karena bercampur dengan es batu yang dingin dan menyegarkan. Marimas yang biasa saja menjadi Marimas yang menggedor-gedor nafsu untuk segera menyeruput hanya karena bercampur es batu.
Ya, es batu memang jarang diperhatikan, padahal ia adalah sumber dari segala kesegaran. Ia menjadi pendukung laku dan tidaknya Marimas, Nutrisari, Teh Sisri, Pop Ice, dan kawan-kawannya. Bahkan pada titik tertentu, es batu menjadi lebih penting ketimbang jenis minuman itu sendiri. Banyak yang lebih memilih meminum air putih dengan es batu ketimbang minum Nutrisari tanpa es batu.
Sayang seribu sayang, sebagai pelengkap minuman instan, nyatanya proses pembuatan es batu tak pernah bisa instan. Ia membutuhkan proses pembekuan selama berjam-jam. Yah, begitulah kenikmatan bekerja, ia membutuhkan waktu yang lama. Hal inilah yang kemudian membuat banyak orang lebih memilih untuk membeli es batu ketimbang membuatnya sendiri (Atau memang karena tak punya kulkas).
Padahal, jika menggunakan cara dan teknik yang tepat, membuat es batu sebetulnya tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama.
Lantas, bagaimanakah cara membuat es batu dengan waktu yang cepat? Rahasianya ternyata terletak pada hal yang tak terduga. Air panas.
Ya, banyak orang tak menyangka bahwa membuat es batu dengan menggunakan air panas ternyata justru membuat proses pembekuan semakin cepat. Selama ini banyak orang berpikir sebaliknya, bahwa menggunakan air dingin maka proses pembekuannya akan semakin cepat.
Dalam ilmu pengetahuan, fenomena air panas atau mendidih membeku lebih cepat daripada air dingin atau air biasa disebut dengan ‘Mpemba effect’. Fenomena ini terjadi karena uap pada air panas membantu proses pembekuan karena volume air semakin padat oleh penguapan tersebut.
Selain lebih cepat, menggunakan air panas atau mendidih sebagai bahan pembuat es batu juga menghasilkan es batu yang lebih ciamik. Sebab selain es batunya terjamin kematangannya, tampilan es batunya juga tidak putih dan cloudy, melainkan bening dan transparan, seperti jika dicapurkan dengan air putih, jadi berasa tidak ada es batunya.
Aduuuh, ini kenapa jadi inget iklan Cling pembersih kaca ya. “Bersih bening seperti tanpa kacaaa…”