Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Video

Marjin Kiri x Cantrik: Hak Cipta Bukan Cuma Soal Uang

Redaksi oleh Redaksi
18 Oktober 2025
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Dalam dunia penerbitan, kepemilikan karya termasuk karya terjemahan perlu mendapatkan perlindungan hukum agar tidak terjadi penyalahgunaan atau pelanggaran hak cipta. Salah satu langkah penting adalah dengan mengurus hak cipta (copyright) bagi penerbit yang ingin menerjemahkan karya tulis dari luar negeri.

Namun, muncul pertanyaan penting: apakah benar penerbit di Indonesia sudah mengurus copyright dengan cara yang benar?

Pertanyaan ini menjadi topik menarik dalam salah satu diskusi buku di Festival Mojok 2025, yang menghadirkan Ronny Agustinus dari Marjin Kiri dan Naufil Istikhari dari Cantrik Pustaka. Keduanya membahas isu seputar hak cipta, etika penerbitan, serta kesadaran moral dalam industri buku Indonesia—topik yang jarang dibicarakan tetapi sangat relevan di tengah maraknya penerbitan karya terjemahan.

Mengurus Hak Cipta di Tengah Biaya dan Administrasi

Obrolan dibuka dengan pertanyaan apa yang menjadi motivasi Marjin kiri dan Cantrik untuk mengurus hak cipta pada hal untuk mengurusnya itu dibutuhkan biaya yang sangat mahal?

Rony Agustinus menjelaskan bahwa pengurusan hak cipta ini akan memiliki dampak jangka panjang yang baik, apalagi di era sekarang yang segala sesuatunya makin terhubung dan dan gampang diperiksa. Selain tidak terbelit hukum yang panjang dan jauh lebih mahal lebih baik membangun koneksi yang nyaman.

Sementara itu, Naufil Istikhari dari Cantrik melihat pengurusan hak cipta bukan hanya sebagai kewajiban hukum, tetapi juga sebagai tanggung jawab moral. Ia menegaskan, Kalau kita menolak karya kita dibajak, tapi di sisi lain kita sendiri membajak karya orang lain, itu kontradiksi moral yang besar. Mengurus hak cipta adalah bentuk self-correction bagi penerbit. Menurutnya, etika dalam penerbitan adalah pondasi agar dunia literasi Indonesia tumbuh dengan sehat dan berkelanjutan.

Antara Estetika Bisnis dan Moral

Obrolan kemudian mengalir ke arah yang lebih dalam: bagaimana penerjemahan tidak hanya menjadi soal estetika dan bahasa, tetapi juga tantangan bisnis yang cukup rumit. Proses penerjemahan memerlukan naluri literer, kemampuan negosiasi, serta rekam jejak profesional yang baik agar dapat dipercaya oleh pemegang hak asli.

Dari Ronny Agustinus dan Naufil Istikhari, audiens belajar banyak tentang hak penerjemahan, proses negosiasi, serta dinamika etika yang menyertai penerbitan karya asing di Indonesia. Keduanya sepakat bahwa proses panjang ini, meskipun melelahkan dan mahal, adalah pengalaman berharga yang membawa dampak positif jangka panjang—baik untuk penerbit, penulis, maupun ekosistem literasi secara keseluruhan.

Pada akhirnya, pembicaraan tidak hanya soal lisensi, tapi juga soal integritas. Bahwa dunia penerbitan yang sehat dimulai dari kejujuran terhadap karya orang lain. Mengurus hak cipta mungkin tidak selalu menguntungkan secara instan, tapi membangun sesuatu yang jauh lebih penting.

Tags: etika penerjemahfesmo 2025hak ciptapenerjemah buku

Terpopuler Sepekan

Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
UGM MBG Mojok.co

Gadjah Mada Intellectual Club Kritisi Program MBG yang Menyedot Anggaran Pendidikan

28 November 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.