Laut bukan hanya tentang alam yang menutupi 70% permukaan bumi, tetapi juga ruang misteri yang selama ribuan tahun membentuk cara manusia memaknai hidup, membangun mitologi, serta menata hubungan dengan alam.
Dari Raja Ampat hingga Pantai selat Jawa, Masyarakat Nusantara selalu menghadirkan kisah-kisah mistis penunggu lautan, mulai dari suanggi, moloimbu hingga Raja Mina yang merefleksikan ketakjuban sekaligus kehati-hatian terhadap dahsyatnya Samudra.
Seiring berjalanya waktu, imajinasi itu tidak pernah hilang. Dalam nakah-naskah yang lebih muda, laut digambarkan sebagai ruang yang penuh pertemuan. Kisah tentang seseorang yang melepaskan makhluk laut dari pancinganya, lalau mendapatkan balasan kebaikan beru[a penunjuk jalan menuju air kehidupan, menunjukakan bagaimana hubungan manusia dan Samudra selalu dibingkai oleh rasa hormat.
Di pesisir Jawa dan Madura, gambaran tentang penjaga laut berkembang menjadi sosok-sosok yang mengatur keseimbangan antara daratan dan samudra. Mereka tidak hanya dilihat sebagai penjaga alam, tetapi juga bagian dari tatanan dunia yang mempengaruhi perjalanan kerajaan, keseimbangan ekologi, hingga keberanian para pelaut. Hubungan ini dirawat melalui ritual-ritual tahunan, ketika sesaji dilepaskan ke laut dan ke puncak gunung sebagai pengingat bahwa kehidupan di daratan bergantung pada harmoni gelombang Samudra dan napas gunung yang terus hidup.
Episode Jasmerah kali ini mengajak kita menelusuri kedalaman Samudra yang bukan hanya sebagai wilayah geografis tetapi sebagai ruang yang memuat spiritualitas, ekologi, sejarah dan intuisi leluhur tentang alam. Tonton videonya sampai habis untuk menyelami kisah lengkap tentang bagaimana mitologi laut membentuk peradaban, menjaga ingatan, dan mengingatkan manusia agar selalu waspada sekaligus penuh rasa hormat kepada kekuatan alam.