Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Wisma Tumapel Malang, Hotel Elite di Zaman Kolonial Belanda yang Kini Jadi Destinasi Pencinta Misteri

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
10 Januari 2024
A A
Wisma Tumapel Malang, Hotel Elite di Zaman Kolonial Belanda yang Kini Jadi Destinasi Pencinta Misteri

Wisma Tumapel Malang, Hotel Elite di Zaman Kolonial Belanda yang Kini Jadi Destinasi Pencinta Misteri (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Semoga Wisma Tumapel Malang bisa kembali berjaya dan menjadi daya tarik baru di Kota Apel.

Jika mencari lokasi yang ikonik di Kota Malang, area Tugu tentu berada dalam daftar teratas. Dari sinilah Kota Malang mulai dibangun usai beralih status menjadi pusat Karesidenan Pasuruan. Di dalam area Tugu terdapat banyak bangunan ikonik dan penting, termasuk Alun-alun Tugu dan gedung balaikota.

Di sisi barat Bundaran Tugu terdapat sebuah gedung bergaya Belanda yang nampak nyeleneh. Gedung ini selalu kosong dan terkesan seram. Kondisinya berbeda sekali dengan gedung-gedung di sekitarnya yang ramai dan terawat. Namanya adalah Wisma Tumapel. Dijuluki demikian karena bangunan ini terletak di Jalan Tumapel No.1, Kota Malang. Meskipun kerap dicap angker rupanya Wisma Tumapel Malang memiliki sejarah panjang. Situs ini menjadi saksi bisu perkembangan Kota Malang selama 3 zaman.

Wisma Tumapel Malang di masa kolonial

Wisma Tumapel mulai didirikan pada tahun 1928. Fungsi awalnya untuk penginapan kaum elite Belanda. Pada saat itu belum ada penginapan yang benar-benar berada di jantung kota, sehingga dibangunlah gedung Wisma Tumapel yang memiliki nama asli Splendid Inn. Jaraknya memang sangat dekat dengan Bundaran Tugu. Bahkan bisa ditempuh dengan hanya berjalan kaki dari Stasiun Malang Kotabaru.

Di sisi selatan penginapan terdapat Sungai Brantas yang mengalir ke arah timur-barat. Rimbunnya pepohonan membuat suasana semakin asri. Penginapan ini benar-benar menjadi destinasi healing yang nyaman pada zamannya sekalipun berada di pusat kota. Sampai saat ini pun area di sekitar lembah Sungai Brantas tersebut masih dipertahankan keasriannya.

Tak hanya pejabat, banyak pula tamu Splendid Inn dari kalangan pengusaha. Mengingat banyaknya perkebunan yang menanam komoditas ekspor di sekitar Kota Malang. Splendid Inn bisa digolongkan sebagai salah satu penginapan mewah di Kota Apel pada masanya. Lebih dari 80 kamar tersedia di hotel ini.

Di masa sekarang, nama Hotel Splendid Inn memang masih eksis namun tidak disandang lagi oleh Wisma Tumapel. Melainkan dipakai sebagai nama hotel yang berada tepat di seberang bangunan Wisma Tumapel.

Sayangnya, kejayaan Wisma Tumapel Malang sebagai penginapan mewah harus kandas seiring berakhirnya masa penjajahan Belanda. Beralih fungsi sebagai gedung pemerintahan selama masa pendudukan Jepang, konon gedung ini sempat menjadi kantor reserse kepolisian sekitar tahun 1944.

Baca Juga:

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

Ikut menyemarakkan sidang KNIP 1947

Setelah kemerdekaan, Wisma Tumapel Malang ikut andil dalam Kongres Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP KNIP) yang dihelat bulan Februari-Maret 1947. Lembaga ini dibentuk untuk membantu pekerjaan presiden. Agenda sidang kelima yang dihelat di Malang adalah membahas perjanjian Linggarjati dan perubahan jumlah keanggotaan KNIP.

Wisma Tumapel turut berpartisipasi dalam perhelatan sidang BP KNIP bersama beberapa hotel lainnya. Digunakan sebagai salah satu tempat menginap delegasi sidang dari seluruh Indonesia. Tidak ketinggalan pula para wartawan surat kabar nasional hingga mancanegara yang meliput jalannya sidang.

Bisa dibilang sidang BP KNIP tersebut merupakan hajatan terbesar Kota Malang pertama kali pasca Indonesia merdeka. Kesuksesan perhelatan sidang ini mencatatkan prestasi tersendiri bagi Kota Malang sebagai tuan rumah. Peserta yang hadir mencapai lebih dari seribu orang, melebihi target awal. Pelayanan yang diberikan turut menuai pujian dari banyak pihak termasuk wartawan asing.

Menjadi saksi berdirinya UM

Wisma Tumapel Malang sempat mengalami perusakan pada masa revolusi yang berdarah-darah, sebagaimana nasib bangunan era kolonial lainnya. Bangunan Wisma Tumapel mulai dipulihkan pada tahun 1950-an. Kemudian digunakan sebagai wisma dosen sekaligus tempat perkuliahan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Airlangga cabang Malang.

Di kemudian hari FKIP Unair cabang Malang berubah menjadi kampus tersendiri, yaitu IKIP Malang atau sekarang lebih dikenal sebagai Universitas Negeri Malang (UM). Setelah IKIP Malang semakin berkembang dan jumlah mahasiswanya kian bertambah, Wisma Tumapel dirasa tidak layak lagi sebagai lokasi belajar mengajar. Akhirnya didirikanlah bangunan kampus UM yang kini kita kenal di Jalan Semarang.

Kini Wisma Tumapel Malang menjadi destinasi fotografi dan pencinta misteri

Setelah kepindahan kampus UM, Wisma Tumapel Malang hanya difungsikan sebagai wisma dosen. Namun seiring berjalannya waktu gedung ini semakin sepi bahkan terbengkalai. Walaupun tampak luarnya masih kokoh, banyak bagian bangunan yang rusak. Bagian dalamnya juga cenderung kotor tak terawat. Tak mengherankan jika Wisma Tumapel dianggap sebagai salah satu tempat terangker di Kota Malang. Bangunan ini kerap menjadi bahan liputan bagi para pencinta konten misteri.

Di samping sisi mistisnya, Wisma Tumapel masih menjadi objek fotografi yang menarik. Arsitektur bangunannya unik, perizinannya mudah, dan harga masuknya murah. Apalagi tempat ini cenderung sepi pengunjung sehingga tidak banyak gangguan selama proses pengambilan foto. Maka jadilah Wisma Tumapel sebagai langganan lokasi foto pre-wedding dan buku tahunan anak-anak sekolah di Malang.

Kabarnya Wisma Tumapel akan dikembalikan ke fungsi awalnya sebagai hotel. Sekitar tahun 2015 gedung tua di bawah kepemilikan UM ini sempat dipugar. Namun sampai saat ini wacana revitalisasi Wisma Tumapel sebagai hotel belum juga terlaksana. Bangunan ini masih tetap sepi meskipun kondisi fisiknya sudah lebih baik.

Semoga saja niat mengembalikan kejayaan Wisma Tumapel Malang sebagai penginapan bisa segera terlaksana. Barangkali akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Orang-orang yang Datang ke Kayutangan Malang Itu Sebenernya Mau Main atau Nyinyirin Kinerja Wali Kota Malang, sih?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Januari 2024 oleh

Tags: jawa timurkota malangMalangWisma Tumapel Malang
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

6 rekomendasi pondok pesantren di Malang mojok

6 Rekomendasi Pesantren Dekat Kampus di Malang

19 November 2020
Naik Transportasi Umum di Surabaya Adalah Simbol Kemiskinan, tapi Saya Tidak Malu Menggunakannya

Naik Transportasi Umum di Surabaya Adalah Simbol Kemiskinan, tapi Saya Tidak Malu Menggunakannya

14 Juni 2023
Malang dan Batu Bertetangga, tapi Nyatanya Berlawanan (Unsplash)

Malang dan Batu: Dua Kota yang Bertetangga, tapi Nyatanya Saling Berlawanan karena Berbeda Karakter

3 Maret 2025
Jalan Raya Menganti-Lidah Wetan Surabaya Menguji Kesabaran Pengendara, Cocok untuk Try Not to Misuh Challenge

Jalan Raya Menganti-Lidah Wetan Surabaya Menguji Kesabaran Pengendara, Cocok untuk Try Not to Misuh Challenge

14 Maret 2024
3 Hal yang Membuat Saya Tidak Bisa Melupakan Malang (Unsplash)

3 Hal yang Membuat Saya Tidak Bisa Melupakan Malang dan Selalu Bikin Kangen

28 April 2025
Kebijakan Pembayaran Kantin UM Wajib Cashless Tidak Ramah Mahasiswa Kabupaten dan Penyandang Cashless Literal

Kebijakan Pembayaran Kantin UM Wajib Cashless Tidak Ramah Mahasiswa Kabupaten dan Penyandang Cashless Literal

1 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.