Untuk Seto Wicaksono, Penulis yang Nyambi Karyawan Swasta dan Disangka Melihara Tuyul – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Featured

Untuk Seto Wicaksono, Penulis yang Nyambi Karyawan Swasta dan Disangka Melihara Tuyul

Aliurridha oleh Aliurridha
8 Maret 2020
0
A A
Wawancara Saya Bareng Tuyul Peliharaannya Seto Wicaksono Untuk Seto Wicaksono, Penulis yang Nyambi Karyawan Swasta dan Disangka Melihara Tuyul
Share on FacebookShare on Twitter

Seorang kenalan pernah berguyon mengatakan bahwa Seto Wicaksono itu perlihara tuyul. Tuyul-tuyulnya disuruh nulis makanya dia bisa produktif gitu. Pasalnya sudah 234 artikel dia terbitkan di Terminal Mojok per 6 Maret 2020. Padahal Terminal Mojok pertama tayang bulan Mei 2019 yang berarti belum ada satu tahun. Wajar saja banyak konspirasi miring tentangnya.

Selain melihara tuyul ada yang mengatakan bahwa dia punya ilmu Kagebunshin No Jutsu, jurus favoritnya Naruto memecah diri itu lho yang membagi dirinya jadi banyak. Jadi masing-masing tubuh kloningnya dibagi ada yang mikirin ide, ada yang tukang eksekusi, dia sendiri mah nyantai main Zuma. Siapa yang tidak mikir aneh-aneh kalau dalam sehari redaktur Terminal Mojok pernah menerbitkan 4 artikelnya?

Lebih hebat lagi karena dia bukan pengangguran yang bisa menghabiskan waktunya seharian untuk mikirin mau nulis apa tapi malah nggak mulai-mulai. Saat ini dia bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta, kalau katanya sih perekrut amatir. Bukannya perusahaan swasta sangat sibuk, Mas? Setahu saya karyawan swasta memiliki aktivitas yang padat, tidak seperti kebanyakan pegawai negeri sipil yang masih sempat main Zuma di kantor.

Itu pun belum ditambah dengan Mas Seto ini baru saja punya anak, selamat ya Mas! Sebagai sesama Ayah muda yang masih dalam tahap belajar mengurus bayi saya sangat kagum. Karena saya tahu beratnya hidup di sela tangisan dan ganti popok, apalagi jika istri mengalami baby blues. Lagi musimnya itu hati-hati, istri dibikin seneng terus ya Mas!


Mojok menganugerahkan Mas Seto sebagai penulis terminal Mojok pertama yang dikenalkan pada jemaah Mojokiyah. Dan buat saya itu sangat wajar. Meski begitu, seperti halnya kami, Kru Mojok sepertinya menaruh curiga kalau Mas Seto sepanjang jam kerja malah menggunakan waktu untuk menulis. Bisa dilihat dari poster yang memuat ilustrasi Mas Seto yang sedang memanfaatkan sebuah toilet duduk untuk menyempatkan menulis. Saya berusaha memasuki alam pikiran sang ilustrator dan mendapatkan ilham bahwa itu adalah toilet kantornya. Yap benar, dia memanfaatkan alasan panggilan alam untuk menulis.

Sebagai seorang yang masih belajar dalam dunia tulis menulis saya senang ketika Mas Seto mengundang saya untuk bergabung dengan grup WhatsApp para penulis Terminal Mojok. Selain produktif dan kreatif menulis tampaknya Mas Seto juga punya bakat untuk mengumpulkan para mutan dengan kemampuan ekstra dalam beghibah. Grup yang berisi para julid people dari berbagai penjuru negeri ini tidak pernah berhenti membahas konten apa yang akan ditulis besok. Setiap ghibahan pasti bisa dilirik menjadi konten di mata julid people.

Ketika pertama kali diajak saya sempat bertanya-tanya apa sih tujuan dari grup ini dibentuk? Bukankah pada dasarnya kita-kita ini saingan? Saya sempat berpikir Mas Seto sedang membangun semacam serikat pekerja yang berisi para julid people yang menulis untuk Mojok. Kemudian jika nanti krisis ekonomi benar-benar menghantam Indonesia para julid people yang berada dalam grup WA ini akan dikordinir untuk melakukan aksi dengan berbagai tuntutan.

Naikan upah menulis!

Menulis itu tidak mudah!

Buruh tulis juga manusia yang butuh liburan!

Buruh tulis juga butuh kredit rumah sesuai ketentuan RUU Ketahanan Keluarga!

Tuntutan ini akan disampaikan dengan long march dari jalan Gejayan sampai kantor Mojok. Gejayan dipilih jadi lokasi karena di sanalah benih-benih reformasi yang telah dikorupsi ini ditinggalkan. Ternyata itu semua hanya lamunan dari jiwa aktivis yang telah lama terkubur dibalik rutinitas mencari nafkah. Seandainya ini terjadi, ah betapa komunisnya hidup kita kamerad.

Meski begitu saya tetap bersyukur diundang dari grup ini karena saya belajar banyak. Kalau Muhiddin M. Dahlan berkata jalan penulis itu sunyi mungkin itu karena dia tidak punya grup WA yang berisi julid people. Berkat kreativitas Mas Seto jalan sunyi yang harus dilalui seorang penulis jadi ramai. Jadi para penulis pemula seperti saya dan teman-teman yang berada di grup bisa lebih berani melangkah karena kami melakukannya secara bersama-sama. Ini sebuah proses pembelajaran yang berharga bagi saya dan teman-teman.

Ngomong-ngomong Mas Seto saya lagi sering buntu ini bingung mau nulis apa. Apa bisa bagi tuyulnya yang kreatif dan penuh ide. Kalau bisa sekalian dengan tuyul yang rela kerja lembur tapi tapi nggak neko-neko nuntut minta upah lebih. Masak cuma pengusaha saja yang bisa mengeksploitasi pekerjanya, penulis boleh juga dong mencoba sesekali merasakan nikmatnya margin profit dari hasil keringat dan darah kerja buruhnya.

BACA JUGA Riset Saya Soal Gimana Caranya Tulisan Bisa Sayang Eh Tayang di Terminal Mojok atau tulisan Aliurridha lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Maret 2020 oleh

Tags: karyawan swastapelihara tuyulPenulisSeto Wicaksono
Aliurridha

Aliurridha

Pekerja teks komersial yang sedang berusaha menjadi buruh kebudayaan

Artikel Lainnya

5 Alur Drama Korea Nggak Jelas yang Bikin Geleng-geleng Kepala Terminal Mojok.co

5 Drama Korea dengan Alur Nggak Jelas yang Bikin Geleng-geleng Kepala

26 April 2022
Nggak Selamanya Orang yang Hobi Nulis Itu Lancar Ngerjain Skripsi terminal mojok.co

Menulis kok buat Dapat Honor? Aneh!

1 Desember 2020
Apa yang Dipikirkan Penulis Pemula saat Menulis Esai untuk Media Online Terminal Mojok

Apa yang Dipikirkan Penulis Pemula Saat Menulis Esai untuk Media Online?

1 Desember 2020
artikel ramalan zodiak dibikin dengan cara mengarang bebas mojok.co

Jangan Kaget, Artikel Ramalan Zodiak Emang Sering Ditulis sambil Ngarang Bebas kok

26 Agustus 2020
Memasuki Era Penulis Serba Ada dan Serba Bisa MOJOK.CO

Memasuki Era Penulis Serba Ada dan Serba Bisa

23 Juli 2020
suka duka menjadi editor di media keluhan mojok.co

5 Macam Duka Menjadi Editor di Media

3 Juli 2020
Pos Selanjutnya
Rekomendasi Akun Belajar Masak Otodidak yang Beneran Anti Gagal-Gagal Club masak

Rekomendasi Akun Belajar Masak Otodidak yang Beneran Anti Gagal-gagal Club

Terpopuler Sepekan

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

6 Mei 2022
Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

11 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022

Dari MOJOK

  • KKN di Desa Penari Hingga Elon Musk yang Ditemui Jokowi
    by Ali Ma'ruf on 18 Mei 2022
  • Mengenang Kebesaran Raja-raja Jawa di Pajimatan
    by Syaeful Cahyadi on 18 Mei 2022
  • Kementerian PPPA Minta UGM Bantu Buat Aturan Turunan UU TPKS
    by Yvesta Ayu on 18 Mei 2022
  • Dubes Palestina: Perjuangan Melawan Israel Dilanjutkan Anak-anak Muda
    by Arif Hernawan on 17 Mei 2022
  • Piala Dunia, Ketakutan Romo Sindhu di Usianya yang ke-70
    by Yvesta Ayu on 17 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In