Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Tuhan, Bukankah Akan Lebih Simpel Kalau Kami Hanya Jatuh Cinta pada Jodoh Kami Saja?

Cenning Rara oleh Cenning Rara
18 November 2019
A A
Tuhan, Bukankah Akan Lebih Simpel Kalau Kami Hanya Jatuh Cinta pada Jodoh Kami Saja?
Share on FacebookShare on Twitter

Kadang-kadang aku membayangkan, betapa indahnya berjalan di muka bumi ini tanpa hati yang patah. Aku bisa menjamin, setidaknya angka kriminalitas akan menurun drastis. Tingkat pengangguran akan berkurang dengan signifikan. Nilai Ujian Nasional meningkat pesat (sebab para remaja akan fokus belajar tanpa harus nge-bucin di bangku sekolah karena takut ditinggalkan). Dan syukur-syukur bisa mengurangi angka korupsi karena manusia tidak perlu mengejar terlalu banyak hal agar tidak patah hati.

Di antara kalian ada nggak yang merasa sudah capek jatuh cinta sama calon jodoh orang lain? Mempertaruhkan waktu, tenaga, pikiran, uang, gengsi, kebebasan, menurunkan standar, dan tanpa sadar sedang berlabuh di hati yang salah? Kalau ada, simak fakta-fakta berikut yang kemungkinan besar sudah terjadi sama diri kalian, dan sialnya nggak bikin kalian kapok.

Maksudku gini (Tuhan, curhat dong), suatu saat kamu jatuh cinta. Kalian merasa udah cocok satu sama lain dan tahu-tahu terjadi sesuatu yang entah dari mana asalnya dan kadang agak sepele. Yang membuat suatu hari kalian berpikir, kok bisa ya hal sekecil ini bikin hubungan kami berakhir? Mungkin hal itu sesepele dia udah bosan karena tiba-tiba aja cintanya udah habis untuk kamu. Tapi karena kalian emang nggak jodoh, hal itu serta merta membuat kalian berpisah. Ngenes, kan? Tapi itulah “the power of bukan jodoh”, Saudara-saudara.

Atau kadang juga bisa kayak gini, kamu jatuh cinta. Kamu udah ngelakuin berbagai hal yang kamu sangat yakin akan membuat dia membalas perasaan kamu (ditambah kamu nggak jelek-jelak amat). Tapi si dia nggak ada tuh melirik sedikit pun. Dia malah ngelirik si sahabat yang nyantai cuek tanpa ada usaha untuk menarik perhatian dia. Sekali lagi, itulah “the power of bukan jodoh”.

Kasus lain yang nggak kalah menyedihkan. Kamu jatuh cinta. Lalu semesta (yang tegaan dan kurang kerjaan) melakukan konspirasi dan mendalangi berbagai kejadian yang membuatmu berpikir dia juga punya perasaan yang sama. Saat kebetulan bertemu pandang, dia menatapmu lima detik lebih lama dibanding yang lain.

Saat kalian bertemu kamu merasa diperlakukan dengan cara yang berbeda dari yang lain. Atau kalian dipertemukan pada peristiwa-peristiwa yang dirancang semesta untuk membuatmu GR bahwa dia punya perasaan yang sama. Tapi ternyata dia dengan nyantainya nembak orang lain seakan-seakan tidak pernah ada sesuatu yang istimewa di antara kalian.

Rasanya agak di luar nalar, bukan? Itu bukan PHP, tapi “the power of bukan jodoh” yang disponsori alam semesta.
Ini kedengarannya seperti doa orang yang nggak tahu diri sih, tapi ya namanya juga usaha. Karena diri ini sudah terlalu lelah, mungkin? Yang tadi itu latar belakang dari proposal ini, lanjut ke hipotesis, tujuan serta manfaat.

Tuhan, kalau kami hanya jatuh hati pada jodoh kami saja, hidup kami yang sudah sangat penuh dengan tekanan ini setidaknya akan terhibur dengan tidak adanya kemungkinan pasangan kami akan direbut atau merebut orang lain. Nggak perlu sibuk membenahi kepingan hati yang berserakan karena dicampakkan (atau syukur-syukur, mencampakkan orang lain).

Baca Juga:

Alasan Mengapa Anak Madura yang Kuliah di Jakarta Lebih Sulit Menemukan Pasangan ketimbang yang Kuliah di Jogja

Jangan Jatuh Cinta dengan Orang Kabupaten Semarang, Kamu Nggak Akan Kuat!

Mungkin, (mungkin saja nih ya), ketika kami udah selesai dengan perkara hati ini, kami bisa fokus mengejar hal lain. Beribadah dengan khusuk (yakin?) atau sibuk mengembangkan diri serta mengembangkan usaha, misalnya. Bisa keliling dunia menikmati hidup dan aktif melayangkan donasi pada orang-orang yang membutuhkan. Hingga berkontribusi aktif dalam upaya mempertahankan kelestarian isi bumi dan mencegah kepunahan berbagai spesies di planet ini.

Tidak ada lagi usaha move on yang gagal. Sebab sekali hati ini jatuh, ia akan langsung menemui orang yang tepat dan tidak bakal ke mana-mana lagi. Mungkin juga pertanyaan tentang “kapan nikah” tidak lagi terlalu mengintimidasi. Karena ketika jatuh cinta, kami tidak perlu ragu, dia jodoh kami atau bukan. Tidak ada kemungkinan penyesalan jika kami menerima dia, kami telah melepas kesempatan untuk bertemu orang yang lebih baik di masa depan. Sekali lagi, karena pilihan kami hanya satu-satunya dan itu akan jadi yang pertama serta terakhir.

Tuhan, tidak cukupkah hal-hal di atas untuk menjadi alasan Engkau menyederhanakan konflik percintaan yang rumit ini? Kalau kami jatuh cinta hanya sekali, nggak perlu berkali-kali, kan bisa lebih praktis dan jelas arah serta tujuannya. Kami akhirnya akan bisa menghirup udara pagi dan terbangun dengan rongga dada yang lapang dan lega.

Tapi kemudian di ujung sana ada suara lain yang menyela. Nggak sekalian aja berdoa, “Tuhan, biar lebih simpel dan nggak ribet, gimana kalau kami nggak perlu jatuh bangun membangun usaha dan langsung sukses aja dalam sekali coba?” Nah, bukankah itu lebih potensial dalam mengurangi angka pengangguran, kriminalitas, dan angka korupsi di negeri ini

Sebetulnya lu lagi ngajuin proposal atau lagi males aja, sih?

Iya, sial bener juga.

Tapi kan… ah sudahlah. Kalian yang bernasib baik dalam hal ini tidak akan paham rasanya menjadi orang terpilih. Masalahnya adalah waktu terus berjalan. Waktu sangat terbatas sementara taraf hidup kami stagnan. Kami perlu mengejar cita-cita lalu hidup berkecukupan tapi masih belum juga selesai dengan perkara borok hati yang mengesalkan ini.

Nah, proposalnya sampai di sini saja dulu, Tuhan. Kalau diterima Alhamdulillah, kalau ditolak yang tidak apa-apa juga. Namanya juga usaha ada yang berhasil ada yang gagal.

BACA JUGA Jauh-Jauh ke Pulau Penyengat Hanya untuk Berdoa Soal Jodoh? Kamu Bakal Kecewa! atau tulisan Cenning Rara lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 November 2019 oleh

Tags: hubunganJatuh Cintajodoh
Cenning Rara

Cenning Rara

ArtikelTerkait

Hai Mantan, Sudah Bahagia Belum?

Hai Mantan, Sudah Bahagia Belum?

29 Mei 2019
jatuh cinta

Jatuh Cinta dan Patah Hatilah dengan Bahagia!

22 Agustus 2019
Kenali Apa Itu Breadcrumbing dalam Hubungan, Lebih Parah daripada Ghosting!

Kenali Apa Itu Breadcrumbing dalam Hubungan, Lebih Parah daripada Ghosting!

24 September 2023
pacar menyebalkan

Please, Jangan Jadi Pacar Yang Menyebalkan!

12 Mei 2019
slang

Mengapa Bucin, Kepo, dan Bahasa Slang Lainnya Harus Benar-Benar Kita Tahu Artinya?

29 Agustus 2019
mak comblang

Berkurangnya Fungsi dan Peran Mak Comblang Pada Masa Kini

13 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.