ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Percayalah, Konsep Lebih Baik Minta Maaf daripada Minta Izin Itu Nggak Sehat buat Hubungan

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
18 Desember 2021
A A
lebih baik minta maaf
Share on FacebookShare on Twitter

Jika bicara soal hobi atau melakukan hal yang disukai, sebagai seorang suami, sampai dengan saat ini saya masih memegang teguh prinsip: minta izin kepada istri lebih dulu lebih baik, dibanding minta maaf kemudian. Barangkali, hal tersebut berbanding terbalik dengan pakem yang selama ini menguap di antara para suami lain. Yakni, “Lebih baik minta maaf daripada minta izin” dengan berbagai alasannya.

Konon, alasan tersebut populer karena berbagai pertimbangan. Mulai dari biar nggak ribet, khawatir nggak diberi izin, dan sebangsanya. Bahkan ungkapan seperti, “Jadi suami harus punya harga diri. Masa apa-apa harus izin lebih dulu ke istri,” seakan menjadi pembenaran bahwa, para suami bertindak secara independen tanpa memerlukan persetujuan pasangan. Intinya, kalau istri ngambek, ya tinggal minta maaf. Padahal, konsepnya kan nggak gitu.

Harga dirimu sebagai suami, toh, nggak akan anjlok hanya karena berdialog dengan istri perihal hobi atau kegemaran lain yang masih ingin dilakoni. Dengan catatan, selama tidak membahayakan atau merugikan diri dan orang lain.

Di usia yang sudah kepala tiga ini, saya masih sangat antusias merakit gundam. Dan ini menjadi salah satu hobi yang, rasanya sulit ujug-ujug diberhentikan begitu saja. Tiap kali membeli gundam, saya selalu punya kesempatan untuk langsung membeli, tanpa terlebih dahulu memberi tahu istri. Namun, hal tersebut urung saya lakukan. Bukan, bukan karena saya takut istri. Saya percaya bahwa komunikasi, berdialog, atau berdiskusi, menjadi fondasi penting dalam membina hubungan yang sifatnya seumur hidup. Sekalipun temanya adalah hal receh atau yang masih berkaitan dengan hobi.

Lagipula, konsep lebih baik minta maaf daripada minta izin, agak nganu buat saya. Oke, kita bedah satu per satu alur dan konsekuensi dari konsep ini.

Pertama, dalam konsep ini, hampir bisa dipastikan aksi dilakukan lebih dulu tanpa adanya komunikasi atau pemberitahuan kepada istri, bahwa—kita, sebagai suami—ingin melakukan ini atau itu. Selanjutnya, ada potensi istri akan terkaget-kaget saat mengetahui hal tersebut sudah dilakukan atau terjadi.

Selanjutnya, kemungkinan skenario yang akan terjadi adalah: kalau istri biasa saja, ya sudah. Kalau istri marah, tinggal minta maaf.

Sekali-dua kali, mungkin istri akan memaklumi sambil mbatin, “Ya, namanya juga lagi senang menjalani hobi.” Lah, kalau berkali-kali, itu sih kebiasaan.

Kedua, jangan pernah menganggap sepele jika istri sudah mengingatkan baik-baik. Lagipula, cukup manusiawi jika seseorang merasa gedeg, karena orang lain sudah dimaafkan berkali-kali, diingatkan lagi dan lagi, tapi kelakuannya masih sama. Bahkan, malah sengaja mengulang apa yang sudah dimaafkan. Melakukan ini dan itu tanpa pemberitahuan.

Tanpa maksud menggurui, saya hanya ingin mengingatkan saja bahwa, istri atau pasangan kalian itu partner seumur hidup, loh. Seseorang yang bisa diajak berdiskusi tentang kehidupan, keluarga, termasuk perencanaan keuangan bersama. Masa, sih, mau selalu bertindak sesuka hati lompat ke sana ke sini, tanpa mempertimbangkan perasaan istri. Tanpa berdialog dengannya ketika ingin melakukan atau memutuskan sesuatu. Ya, mau sampai kapan, gitu?

Ketiga, untuk jangka panjang, konsep minta izin ke istri lebih dulu akan lebih baik dibanding minta maaf kemudian. Boleh jadi, proses yang dilalui terkadang memang rumit. Harus presentasi terlebih dahulu ke istri. Menjelaskan bahwa ada dana yang cukup untuk membeli sesuatu atau melakukan hobi yang diinginkan. Uang tabungan, kebutuhan, bahkan untuk keperluan lainnya pun sudah dialokasikan. Kadang di-approve oleh istri, ada kalanya dipertimbangkan.

Nggak apa-apa. Sebab, sekali lagi, ada kalanya istri punya pertimbangan atau perencanaan lain untuk kepentingan bersama. Agar segala sesuatunya berjalan sesuai dengan komitmen awal. Kecuali, barang yang diincar atau yang berkaitan dengan hobi, sudah didiskusikan dari jauh-jauh hari. Dalam hal ini, istri punya peranan penting dan menjadi sebaik-baiknya penyeimbang untuk izin yang diajukan oleh suami.

Memang, akan selalu ada kemungkinan untuk tidak diberi izin atau kemungkinan-kemungkinan lain yang berpotensi membikin saya gagal dalam membeli-memiliki gundam baru. Pikir saya, wajar saja. Sebab, akan selalu ada pertimbangan atau sudut pandang lain dari sisi pasangan. Bukan untuk melarang seutuhnya, hanya sekadar mengingatkan bahwa, pada waktu tertentu, ada prioritas lain yang patut diutamakan.

Lagipula, konsep “lebih baik minta maaf daripada minta izin” sering berakhir buruk kan? Makanya, minta izin sekalian aja. Demi rumah tangga yang lebih harmonis. Itu.

Sumber Gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Desember 2021 oleh

Tags: gundamhubunganminta izin
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

patriarkis

Memilih Hidup Sendiri Ketimbang Tunduk pada Budaya Patriarkis

19 Juli 2019
pria yang baik

Susahnya Jadi Pria yang Baik

9 Juni 2019
jumatan

Jumatan Tidak Membuatmu Menjadi Lebih Tampan

31 Mei 2019
Ragam Persoalan yang Sering Dihadapi Kolektor Gundam dan Solusi Atas Masalah Tersebut

Ragam Persoalan yang Sering Dihadapi Kolektor Gundam dan Solusi Atas Masalah Tersebut

14 Mei 2020
dunia perempuan

Mengungkap 5 Istilah-istilah Rumit dalam Dunia Perempuan dengan Pendekatan Dekonstruksi

29 Juli 2019
jeda 4 cara komunikasi yang perlu dihindari agar ldr awet mojok.co

Kala Cinta Butuh Jeda yang Sialnya Tak Sedikit Berakhir Dengan Luka

28 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
tempat wisata malang raya

5 Tempat Wisata Tersembunyi di Malang Raya

evercoss

Kesetrum Sampai Keselomot: Kenangan Bersama Evercoss A65B, Smartphone Jaya pada Masanya

pasar tradisional

Mendirikan Minimarket di Area Pasar Tradisional Itu Maksudnya Apa Sih?

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Barang dan Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Instagram, Salah Satunya Jasa Detektif Kasus Perselingkuhan

3 Barang dan Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Instagram, Salah Satunya Jasa Detektif Kasus Perselingkuhan

17 Juni 2025
Derita Lulusan ISI Jogja, Lulus Tak Menjamin Langsung Bisa Menafkahi Diri karena Sarjana Seni Kurang Dibutuhkan Industri

Derita Lulusan ISI Jogja, Lulus Tak Menjamin Langsung Bisa Menafkahi Diri karena Sarjana Seni Kurang Dibutuhkan Industri

13 Juni 2025
Orang Lemah Nggak Cocok Hidup di Bogor (Unsplash)

4 Pertanyaan Memuakkan yang Ditanyakan Berulang-ulang pada Orang Bogor

11 Juni 2025
Jalanan di Kecamatan Jenangan Ponorogo Rusak Karena Truk ODOL, Membahayakan tapi (Seakan) Diabaikan

Jalanan di Kecamatan Jenangan Ponorogo Rusak Karena Truk ODOL, Membahayakan tapi (Seakan) Diabaikan

11 Juni 2025
Jalan Sigura-gura Sebaik-baiknya Tempat Ngekos di Malang, Kenyamanannya Bikin Mahasiswa Tetap Waras Mojok.co

Jalan Sigura-gura Sebaik-baiknya Tempat Ngekos di Malang, Kenyamanannya Bikin Mahasiswa Tetap Waras

14 Juni 2025
Kopi Keliling Salatiga: Semua Jualan Kopi, tapi Nggak Ada yang Sepi

Kopi Keliling Salatiga: Semua Jualan Kopi, tapi Nggak Ada yang Sepi

16 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Muslihat Penulisan Ulang Sejarah Mei 1998: Memberikan Penghargaan kepada Soeharto dan Menyangkal Bukti Pemerkosaan
  • Setia Temani Pacar dari Gagal CASN hingga Nganggur Lama, Setelah Jadi ASN Malah Ditinggal Bahagia sama Orang Lain
  • Dapat Kelompok KKN “AFK” dan “Nggak Napak Tanah” Itu Seburuk-buruknya Nasib: Merepotkan Teman dan Warga Cuma Demi Nilai A
  • Nopek Novian: Godfather Konten Kampung yang Panen Dolar
  • Merelakan Kuliah S3 usai Lolos CASN adalah Pilihan Realistis di Tengah Kondisi Negeri yang Semrawut, meski Penempatan Tak Sesuai Harapan
  • Ditolak Kampus PTN, Kini Malah Menciptakan Ide Bisnis Menjanjikan: Modal Iseng, Bisa Kantongi Rp50 Juta Pertama di Usia 20

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.