Teknologi semakin hari semakin maju saja, saya jadi penasaran apakah orang-orang di balik kemajuan teknologi ini nggak tidur ya? Setiap hari ada saja berita tentang teknologi baru yang siap dirilis, termasuk HP. Padahal baru kemarin HP flagship keluar setahun dua kali, sekarang bahkan bisa keluar setahun tiga kali. Apalagi HP kelas mid dan low range. Nggak ada matinya lur~
Semakin produktif produsen HP mengakibatkan jumlah HP baru dan second menjamur di pasaran. Sisi baiknya, kita jadi punya banyak pilihan jika ingin mengganti HP. Sayangnya, kalau terlalu banyak justru malah membuat pusing. Apalagi buat kaum missqueen seperti saya yang punya cita-cita punya barang bagus dengan harga beli yang murah. Prinsip saya pokoknya murah boleh saja tapi kalau bisa sih speknya mahal. hehe
Tetapi, kenyataan ternyata nggak begitu. Semuanya kembali ke aturan dasar “ada harga ada kualitas.” Bahkan untuk sekelas Xiaomi pun sekarang sudah mulai meninggalkan julukannya sebagai produsen HP murah dengan spesifikasi nggak murahan. Padahal Xiaomi adalah penolong sejuta umat, saking larisnya produknya, mereka bahkan nggak perlu iklan untuk promosi. Cukup bikin “ponsel gaib” pun sudah membuat mereka jadi perbincangan di kalangan gadget mania.
Memilih HP baru bukan hal yang mudah sekarang. Selain kegunaan HP yang semakin bias, jumlah HP di pasaran juga jadi penyebabnya. Masing-masing produsen HP mencoba bersaing di setiap kelas (high, mid, low range) dengan membawa keunggulannya masing-masing.
Kalau diperhatikan, setiap produsen punya strategi yang sama dalam persaingan di pasaran. Untuk kelas low range, mereka menjual desain yang menarik agar nggak terkesan murahan; di kelas mid range mereka menjual spesifikasi yang menggoda tapi masih masuk akal dengan mempertimbangan harga yang ditawarkan; sedangkan di kelas high range mereka menjual semuanya. Misalnya di kelas low range Asus memasang Max Pro M1 versi 3GB/32GB sebagai jagoannya; Redmi dengan Redmi 7A; Realme dengan Realme C2; dan Samsung dengan Galaxy A10. Di kelas mid range ada Asus Max Pro M1 dan M2; Redmi 7 dan Note 7; Realme 3 dan 3 pro; sampai Samsung A20 dan M20.
Dengan pilihan sebanyak itu, banyak yang kebingungan mau meminang HP yang mana. Kecuali mungkin buat die hard fans masing-masing merk ya. Buat orang-orang yang punya prinsip “beli HP buat dipakai sampai rusak” ini malah bisa dijadikan judul skripsi. Saking banyaknya pilihan, riset yang dilakukan juga harus semakin panjang. Kalau sampai salah langkah, malah jadi penyesalan nantinya.
Untungnya ada YouTube. YouTube memberikan pengalaman baru dalam proses riset lewat video review dan unboxing HP. Dulu jamannya blog masih ramai, review dan unboxing HP kebanyakan berbentuk artikel. Sayangnya, artikel nggak bisa membuat kita merasa sedang membuka dus HP secara langsung. Seperti kata akun @PEMBIMBINGUTAMA di Twitter ENAK ZAMAN SEKARANG TIDAK PERLU BELI BARANG, TONTON SAJA VIDEO UNBOXING DI YOUTUBE.
Video review dan unboxing HP terbaru adalah obat kebingungan kita. Cukup nonton satu video—yang durasi maksimalnya sekitar 30 menit—kita bisa mengetahui plus dan minus dari HP baru. Di YouTube juga kita bisa mencari semuanya. Mau video tes ketahanan baterai? Tenang, itu banyak bertebaran. Video tes menejemen RAM buat multitasking? Ada juga kok. Penasaran dengan performa HP saat diajak main gim? Cukup ketik “gaming test hp anu, anu, atau anu” di kolom pencarian.
Terima kasih buat konten kreator di YouTube yang rajin bikin video review dan unboxing hp. Terlepas dari video yang dibuat adalah kerja sama antara konten kreator dan produsen HP, saya rasa jasa mereka nggak bisa dibilang sedikit. Buat kita yang kalau mau beli HP baru harus nabung dulu, mereka membantu kita mengamankan tabungan kita dari rasa penasaran dan khilaf. Saya rasa nggak berlebihan kalau memasukan tukang review dan unboxing ke dalam orang paling berpengaruh dalam hidup. Sebagai penutup tulisan ini saya ingin mengucapkan tolong bagi HP bekas review dan unboxingnya satu dong. Terima kasih kang review dan unboxing hp! (*)
BACA JUGA Rekomendasi Makeup dan Skincare Buat Aksi atau tulisan Gilang Oktaviana Putra lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.