• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
ADVERTISEMENT
Home Media Sosial

Kalau Angka Dislike YouTube Hilang, Memangnya Ada yang Senang?

Azizah Amatullah oleh Azizah Amatullah
7 Juni 2021
A A
Kalau Angka Dislike YouTube Hilang, Memangnya Ada yang Senang_ terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Akhir Maret lalu, jagat penikmat media sosial sempat dihebohkan dengan keputusan YouTube terkait penghapusan dislike video. Bukan dislike-nya secara keseluruhan, sih, melainkan angka di bawah tombol jempol terbalik itu akan hilang dari publik. Kita tidak akan lagi bisa melihat seberapa banyak orang yang kiranya tidak suka dengan video absurd-nya Atta Halilintar, atau seberapa hebat kekuatan K-Popers menyerang video yang menyakiti fanbase mereka. Meski begitu, angka resmi dislike ini tetap akan muncul di Studio YouTube milik kreator video tersebut, menjadi ranah pivasi. Akun Twitter remi YouTube mengaminkan hal ini sebagai percobaan yang baru akan diberlakukan pada beberapa kreator saja, semacam tes ombak dulu lah.

Jelas pengumuman ini bikin warganet terheran-heran, apakah ini keputusan yang baik? Apalagi alasan YouTube bikin warganet menggumam. Kalau kata YouTube, sih, untuk melindungi kreator konten dari bullying. Tak heran, sih, tombol “nggak suka” ini memang sering disalahgunakan untuk “ungkapan kebencian” terhadap seseorang, bukan sekadar penilaian video. Ada saja kelakuan makhluk-makhluk yang memilih dislike videonya duluan tanpa merasa perlu menonton dan memahami konteks. Tapi, apakah benar angka dislike ini segitu berpengaruh pada psikis seorang kreator? Toh, mereka tetap bisa tahu angka resmi dislike-nya, bukannya tetap lebih jahat komen jari-jari cantik warganet, ya?

Nyatanya, keputusan ini banyak diributkan dan tidak sedikit yang meresponsnya secara negatif. Balasan twit resmi tersebut contohnya. Mulai dari respons bernada bangga pamer 100k dislike pada video yang ia miliki, berargumen soal manfaat dislike dari sudut pandang pengguna, hingga permohonan untuk YouTube agar tidak terus mengubah desain UI (User Interface) hanya demi kasus segelintir. YouTube memang belum lama ini pernah membuat kebijakan pengurangan angka dislike dan tentu saja mengundang kontroversi.

Saya pribadi belum pernah menemukan kreator yang sedang dijadikan percobaan oleh YouTube. Tapi semenjak ada Shorts YouTube, saya jadi tahu kalau penghapusan dislike ini memang benar-benar sedang dicoba. Singkatnya, Shorts YouTube ini seperti TikTok, seperti Reels milik Instagram, sejenis video vertikal berdurasi pendek yang muncul di beranda YouTube. Memang masih beta dan dalam masa pengujian, tapi sudah ramai digunakan. Dan di Shorts, YouTube menghilangkan angka dislike.

Awalnya saya pikir okelah, tidak masalah. Hingga akhirnya saya menemukan video yang agak mengganggu. Videonya informatif, si kreator sedang mengampanyekan tentang penjaagaan bumi, namun—entah sadar atau tidak—sambil melakukan hal yang berseberangan dengan kampanyenya. Like yang diterima video tersebut ribuan, tapi angka dislike-nya tidak terlihat, dan saya sangat penasaran berapa banyak orang yang sadar atas kesalahan kreator tersebut. Sementara itu, kolom komentar sengaja dia matikan. Bagaimana orang lain tahu ada yang salah dengan video tersebut jika warganet tidak bisa memberi feedback yang bisa dilihat warganet lainnya?

Kalau diamati baik-baik, fungsi like dan dislike itu sebenarnya untuk memberikan tanggapan dan penilaian menyeluruh terhadap isi konten. Meskipun saya yakin, memang ada saja orang yang iseng klik tombol “nggak suka” bukan karena tidak suka beneran. Atau ikut-ikutan karena disuruh komunitasnya. Tapi kita sebagai penonton yang—tentu saja—bijak, pasti bisa menilai sebuah video secara garis besar dari rasio angka like dan dislike, tanpa perlu mencibir apalagi melakukan bully. Kreator pun sebagai pemilik video bisa mengira ada apa dengan isi kontennya. Toh, kalau kreator merasa tidak nyaman, kreator masih punya opsi untuk menyembunyikan angka like dan dislike sekaligus. Memang ada masalah apa, sih, seandainya di antara 7 miliar orang di dunia ini ada yang tidak suka dengan video kita?

Balik lagi kepada keputusan YouTube yang sedang melakukan percobaan ini. Saya, sih, ketawa saja karena kebetulan kebijakan YouTube belakangan ini memang lucu-lucu. Tapi, Dear Bapak dan Ibu petinggi YouTube yang terhormat, yuk dipikir kembali baik-baik. Apakah menghilangkan angka dislike benar-benar untuk menghindari bullying, atau malah memberi ruang kepada kreator gadungan untuk bikin video kontroversi dan suka-suka hati?

BACA JUGA Kita Selalu Bisa Memilih, Termasuk Tontonan YouTube.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: Content CreatordislikelikePojok Tubir TerminalYoutube

Azizah Amatullah

Azizah Amatullah

Mahasiswi jurusan penyiaran. Bahagia menulis.

ArtikelTerkait

4 Hal yang Bikin Pelanggan Baru YouTube Premium Terkejut

4 Hal yang Bikin Kaget Pelanggan Baru YouTube Premium

29 Maret 2023
6 Rekomendasi Kanal YouTube Belajar Bahasa Inggris untuk Anak-anak Selain Cocomelon

6 Rekomendasi Kanal YouTube Belajar Bahasa Inggris yang Cocok untuk Anak-anak Selain Cocomelon

3 Maret 2023
4 YouTuber Berkualitas yang Bakal Bikin Pinter Kaum Micin

4 YouTuber Berkualitas yang Bakal Bikin Pinter Kaum Micin

5 Februari 2023
Ria Ricis Memang Ibu Masa Kini yang Cerdas tapi Nggak Perlu Digagas

Ria Ricis Memang Ibu Masa Kini yang Cerdas tapi Nggak Perlu Digagas

5 Januari 2023
Mau Pilih Dzawin Nur Atau Fiersa Besari, Rekan Perjalanan Naik Gunung Terbaik Adalah Wira Nagara

Terserah Mau Pilih Dzawin Nur Atau Fiersa Besari, Rekan Naik Gunung Terbaik Adalah Wira Nagara

14 Desember 2022
Konten Naik Gunung Dzawin Nur Memang Lebih Menarik daripada Fiersa Besari, kok Terminal Mojok

Konten Naik Gunung Dzawin Nur Memang Lebih Menarik daripada Fiersa Besari, kok

12 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
5 Manga yang Saya Harap Bisa Terbit di Indonesia

5 Manga yang Saya Harap Bisa Terbit di Indonesia

jaringan 5G masuk desa mojok

Peluncuran Jaringan 5G yang Gagal Membuat Antusias Masyarakat Desa seperti Saya

Pentingnya Minta Persetujuan Penerima Sedekah Sebelum Dijadikan Konten Medsos

Pentingnya Minta Persetujuan Penerima Sedekah Sebelum Dijadikan Konten Medsos



Terpopuler Sepekan

Pembatasan Pengunjung ke Bangunan Candi Borobudur Memang Sudah Seharusnya

Pembatasan Pengunjung ke Bangunan Candi Borobudur Memang Sudah Seharusnya

oleh Mohammad Faiz Attoriq
1 Juni 2023

Penderitaan yang Saya Rasakan Setelah 16 Tahun Tinggal di Ruko

Penderitaan yang Saya Rasakan Setelah 16 Tahun Tinggal di Ruko

oleh Yanuar Abdillah Setiadi
6 Juni 2023

Stasiun Kabel Telegraf Banyuwangi, Satu-satunya Stasiun Penghubung Komunikasi Jawa dan Australia di Masa Kolonial

Stasiun Kabel Telegraf Banyuwangi, Satu-satunya Stasiun Penghubung Komunikasi Jawa dan Australia di Masa Kolonial

oleh Fareh Hariyanto
6 Juni 2023

Kota Lama Gresik, Sisi Lain dari Kabupaten yang Sumpek Ini (Fakhrir Amrullah via Unsplash)

Kota Lama Gresik, Sisi Lain dari Kabupaten yang Sumpek Ini

oleh M. Afiqul Adib
2 Juni 2023

Strategi Dagang Ci Mehong, Penjual Tanah Kuburan yang Viral di TikTok

Strategi Dagang Ci Mehong, Penjual Tanah Kuburan yang Viral di TikTok

oleh Reni Soengkunie
2 Juni 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=lzHUMXKyXus

DARI MOJOK

    • Tentang
    • Ketentuan Artikel Terminal
    • F.A.Q.
    • Kirim Tulisan
    DMCA.com Protection Status

    © 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

    Tidak Ada Hasil
    Lihat Semua Hasil
    • Login
    • Nusantara
    • Kuliner
    • Gaya Hidup
      • Sapa Mantan
      • Fesyen
      • Gadget
      • Game
      • Hewani
      • Kecantikan
      • Nabati
      • Olahraga
      • Otomotif
      • Personality
    • Pojok Tubir
    • Kampus
      • Ekonomi
      • Loker
      • Pendidikan
    • Hiburan
      • Acara TV
      • Anime
      • Film
      • Musik
      • Serial
      • Sinetron
    • Tiktok
    • Politik
    • Kesehatan
    • Mau Kirim Tulisan?
    • Kunjungi MOJOK.CO

    © 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

    Halo, Gaes!

    atau

    Masuk ke akunmu di bawah ini

    Lupa Password?

    Lupa Password

    Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

    Masuk!