Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Surat Untuk Eyang Habibie

Gilang Oktaviana Putra oleh Gilang Oktaviana Putra
27 September 2019
A A
Eyang Habibie

Eyang Habibie

Share on FacebookShare on Twitter

Assalamualaikum Eyang Habibie.

Maaf kalau cucumu ini belum sempat singgah di tempat istirahatmu. Mungkin suatu hari nanti, kalau ada rezeki saya ke sana sambil membawa bunga dan doa buat eyang Habibie dan eyang Ainun. Untuk sekarang biarlah kami, cucu-cucumu ini, mengirim doa dari tempat kami masing-masing. 

Eyang, belum genap 40 hari keperganmu anak dan cucumu sudah bertengkar saja. Padahal waktu eyang Habibie masih hidup, bayangan keadaan sekarang tak pernah sedikit pun melintas di kepala saya. Tetapi eyang Habibie, anak kandung reformasi yang eyang perjuangkan dulu sedang tidak baik-baik saja. Maafkan kami yang sudah lancang menyakiti demokrasi. Mungkin eyang ingin tahu bagaimana kejadiannya, biar saya tuliskan di sini eyang. 

Tanggal 17 September 2019, DPR mensahkan Revisi Undang-Undang KPK menjadi KPK di rapat paripurna. Sebelumnya, banyak yang menolak revisi undang-undang KPK ini karena dianggap hanya akan melemahkan KPK. Tapi palu terlanjur diketok, suara kami sepertinya tak sampai pada wakil kami di Senayan. Kemudian muncul revisi Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang dianggap masih harus direvisi lagi karena ada pasal-pasal yang kontroversial. 23 September 2019, mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan eyang. Tagar #gejayanmemanggil menyebar, memberi tahu seluruh rakyat Indonesia tentang aksi mereka. Keesokan harinya, mahasiswa dan masyarakat mendatangi gedung DPR. Tujuannya ingin berbicara dengan anggota DPR. Sayang, pertemuan tidak pernah terjadi. 25 September 2019, untuk pertama kalinya selama saya hidup, saya melihat anak-anak STM, pelajar-pelajar berseragam putih-abu ikut turun ke jalan. Direstui masyarakat eyang. Bayangkan! “Tawuran” mereka akhirnya didukung masyarakat, sungguh sebuah keajaiban eyang. 

Banyak yang mendukung aksi mahasiswa dan pelajar STM, di media sosial malah ramai sekali. Akan tetapi eyang Habibie, saya sedih ketika kekerasan harus terjadi. Karena sebelumnya, tanggal 23 aksi berjalan damai. Malah saya menemukan hiburan di antaranya. Tapi siapa yang bisa mengatur kerumunan massa dengan jumlah yang besar seperti itu eyang? Saling tuduh, adu jotos, dan pemukulan menyebar di media sosial. Rasanya ini sudah terlalu berat buat saya saksikan. 

Hari ini, 27 September 2019, saya menulis surat untuk eyang semata-mata agar saya bisa lebih tenang sedikit. Eyang, dua aktivis ditangkap. Padahal mereka tidak melakukan apapun eyang. Apa Orde Baru akan lahir kembali? Apakah reformasi sedang dikhianati?

Eyang, sepertinya demokrasi sebentar lagi pergi menyusulmu. Kembali kepada orang yang membawanya ke negeri ini. Dia seperti tak rela berpisah terlalu lama denganmu. Mungkin dia menanggap eyang sebagai orang tuanya. Kalau nanti dia benar-benar pergi menyusulmu eyang, tolong jangan marahi dia. Kami yang merusaknya sampai dia pergi. Mungkin dia terlalu mencintai kami, anak dan cucumu, sampai dia tak bisa marah pada kami. Mungkin menurutnya, pergi meninggalkan kami adalah jalan keluarnya. Sambil berharap kami bisa sadar dan kembali lagi merawat “anak” eyang seperti dulu. 

Mungkin juga dia merasa sudah tidak dibutuhkan, atau dia merasa dikhianati. Mengingat dulu dia begitu dirindukan, dicari-cari sampai mengorbankan jiwa dan raga. Setelah dia datang, ternyata malah kami rusak. Siapa yang tak marah diperlakukan seperti itu? Kalau nanti eyang bertemu dengannya, tolong bujuk dia agar kembali lagi. Kami belum siap berjalan sendrian eyang. 

Baca Juga:

Mantan Narapidana Korupsi Jadi Ketum Parpol Adalah Bukti Bobroknya Sistem Demokrasi Indonesia

Emangnya Kenapa kalau Artis Jadi Caleg?

Eyang, rumah yang sudah engkau bangun sedang kacau sekarang. Tikus-tikus rakus semakin bebas berkeliaran, kucing kami yang paling jago sedang sakit. Padahal sudah kami rawat dan jaga sebaik-baiknya. Mungkin ada yang menaruh racun dimakanannya, dia seperti dibuat sakit eyang. Kucing kami yang lain, sayangnya sudah terlalu tua. Tikus yang lewat dihadapannya pun hanya dilihat saja. Dia hanya suka tikus-tikus kecil, mungkin karena belum terlalu lincah larinya eyang. Bah! Sungguh biadab itu tikus-tikus yang berkeliaran. Makanan kami mereka ambil satu-persatu, buku-buku di lemari mereka makan, tiang penyangga rumah yang terbuat dari kayu pun habis mereka gerogoti. Yang paling aneh eyang, uang pun mereka makan. Apa kami pelihara saja mereka sekalian? Pusing kepala kami dibuatnya eyang. 

Maafkan kami Eyang, jangankan melanjutkan mimpi dan cita-citamu. Untuk hidup saja kami sudah kesusahan. Apa eyang sedih di sana melihat kami, anak dan cucumu, hidupnya melarat seperti ini?  Atau eyang sudah tahu kami akhirnya akan menjadi seperti ini? Saya sudahi dulu surat ini eyang, semoga eyang tengang di sana melihat kami kesusahan seperti ini. Doakan yang terbaik buat kami eyang. Salam rindu untuk eyang Habibie dan eyang Ainun dari kami, anak dan cucumu. (*)

BACA JUGA Rekomendasi Makeup dan Skincare Buat Aksi atau tulisan Gilang Oktaviana Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Februari 2022 oleh

Tags: #STMMelawanaksi mahasiswaDemokrasieyang habibie
Gilang Oktaviana Putra

Gilang Oktaviana Putra

Penjaga toko buku daring di ige, suka ngoceh di twitter, dan pengin jadi kucing.

ArtikelTerkait

Kenapa Kita Selalu Lupa Caleg yang Kita Pilih?

Emangnya Kenapa kalau Artis Jadi Caleg?

22 Mei 2023
RUU HIP

RUU HIP Bikin Saya Cemas soal Kebebasan Berpendapat dan Berpikir

22 Juni 2020
mahasiswa

Generasi K (Keminter dan Karatan) Harusnya Berkaca Dulu Sebelum Nyinyiri Aksi Mahasiswa

25 September 2019
anarkis

Aksi Boleh, Anarkis Jangan

27 September 2019
ananda badudu

Ananda Badudu dan Moralitas Palang Merah Albert Camus

30 September 2019
Diusir dari Kantor Polisi karena Pakai Sandal Jepit. Emang Ada Aturannya? terminal mojok.co

Bagaimana Polisi Seharusnya Menangani Aksi Demonstrasi

3 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.