Beberapa hari yang lalu, saya baru menonton Ant-Man and the Wasp: Quantumania di bioskop. Biasanya, hati saya selalu berbunga-bunga setelah nonton film superhero di bioskop, baik itu Marvel atau DC. Tapi entah kenapa, setelah nonton film tersebut, saya merasa biasa-biasa saja.
Setelah Googling sana-sini, yang saya rasakan tersebut juga dirasakan oleh jutaan orang lain di seluruh dunia. Fenomena tersebut dikenal dengan istilah superhero fatigue. Dapat disimpulkan, superhero fatigue terjadi ketika penggemar film merasa bosan dengan film-film superhero, sebagus apa pun film tersebut.
Saya ingat, sekitar 25 tahun yang lalu, saya sangat excited menonton film Batman and Robin, padahal film tersebut adalah film superhero terburuk sepanjang masa. Saya juga nggak henti-hentinya mengagumi peran epik Tobey Maguire di film Spider-Man garapan Sam Raimi. Gimana nggak senang coba, fantasi saya tentang cerita superhero yang biasa saya lihat di komik jadi kenyataan!
Perasaan saya kian berbunga-bunga ketika saya menyaksikan Trilogy Batman garapan Christopher Nolan, ketika Marvel Studios mempersatukan banyak superhero dan villain dalam satu semesta film yang sama, maupun ketika Zack Snyder mengadaptasi Trinitas DC, Superman, Batman dan Wonder Woman ke layar lebar.
Saya hampir selalu menonton film-film superhero tersebut di bioskop. Beberapa di antaranya bahkan sengaja saksikan pada hari pertama penayangannya biar nggak kena spoiler. Tapi sekarang? Hanya beberapa film superhero yang saya tonton secara langsung di bioskop. Saya cuma nonton sisanya di rumah saja ketika sudah tersedia di layanan streaming.
Lalu, apa yang menyebabkan kita semua mengalami superhero fatigue?
#1 Terlalu banyak film dan series superhero
Kerasa nggak sih sekarang terlalu banyak film dan series superhero yang dirilis dalam waktu berdekatan? Di awal kemunculannya, Marvel Studios hanya merilis dua atau tiga film superhero saja setiap tahunnya. Penonton dibikin penasaran dengan berbagai easter egg yang disisipkan baik pada tengah-tengah film maupun pada post-credit scene tiap film Marvel.
Sekarang? Selain merilis dua atau tiga film superhero setiap tahunnya, mereka merilis series yang melengkapi film-film yang mereka tayangkan di bioskop. Kalau nggak nonton seriesnya ya bakalan bingung ngikutin filmnya. Mau nggak mau jadi harus nonton juga. Euforianya jadi nggak terjaga sebab ya, terlalu banyak.
Baca halaman selanjutnya
#2 Kualitas cerita yang menurun