Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Stasiun Kendal: Pernah Berjaya di Masa Kolonial, Redup Ditelan Pembangunan Massal

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
18 Agustus 2023
A A
Stasiun Kendal: Pernah Berjaya di Masa Kolonial, Redup Ditelan Pembangunan Massal

Stasiun Kendal: Pernah Berjaya di Masa Kolonial, Redup Ditelan Pembangunan Massal (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Stasiun Kendal, bangunan mangkrak yang terletak di Jalan Raya Soekarno-Hatta Kelurahan Langenharjo, Kecamatan Kota Kendal ternyata menyimpan nilai sejarah panjang. Stasiun ini pernah menjadi pusat lalu lintas kereta api penghubung Kalibodri–Kendal–Kaliwungu.

Saat saya SMA di Kendal bangunan tua di sisi utara jalur utama Kendal-Semarang sering menjadi tempat nongkrong bersama teman. Bangunan yang  memiliki gaya arsitektur Indische Empire itu adalah Stasiun Kendal, stasiun peninggalan kolonial yang aktif digunakan sejak 1897 hingga 1980-an.

Setiap ke sana, saya selalu bertemu dengan Pak Sunardi warga yang tinggal tak jauh dari Stasiun Kendal. Sambil nongkrong, beliau selalu bercerita tentang sejarah panjang yang penting untuk perkembangan transportasi kereta api di Pantura Kendal. Dibangun oleh perusahaan swasta Hindia-Belanda, stasiun ini menjadi salah satu titik penting dalam jalur kereta relasi Kalibodri–Kaliwungu. Seiring berjalannya waktu, Stasiun Kendal mengalami penurunan jumlah penumpang hingga akhirnya 1980 stasiun ini resmi ditutup.

Stasiun peninggalan kolonial  

Stasiun Kendal didirikan oleh perusahaan swasta Hindia-Belanda Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCSM) dengan tujuan untuk memfasilitasi transportasi kereta api di wilayah Kendal. Pembangunan stasiun ini dimulai pada masa kolonial dan mulai beroperasi pada 1897. Hingga akhirnya diresmikan jalur baru pada 1 Januari 1914, membuat jalur tengah Kota Kendal ini mulai meredup.

Jalur baru ini melintas langsung dari Stasiun Kalibodri (Pegandon) menuju Stasiun Kaliwungu tanpa harus melintasi Stasiun Kendal yang notabene jadi tempat penting kala itu.

Memorial kejayaan Stasiun Kendal

Pada masa awal berdirinya, Stasiun ini berperan sebagai pusat transportasi kereta api yang ramai. Aktivitas perniagaan dan pertanian di wilayah Kendal semakin berkembang setelah pembukaan pabrik gula di Kaliwungu dan Cepiring. Sehingga jumlah penumpang yang menggunakan jasa kereta api melalui Stasiun Kendal pun cukup tinggi.

Stasiun ini menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa yang memorable dan bersejarah dalam perjalanan kereta api di Kendal, Jawa Tengah.

Penurunan jumlah penumpang dan aktivasi jalur lain

Namun, seiring berjalannya waktu dan pilihan perkembangan infrastruktur untuk jalur lainnya, membuat Stasiun ini mulai mengalami penurunan jumlah penumpang. Kemunculan akses jalur kereta api dari Stasiun Kalibodri menuju Kaliwungu dirasa lebih cepat. Ditambah, moda transportasi lain seperti bus dan angkutan umum lainnya bermunculan. Ini menjadi pilihan yang lebih praktis dan fleksibel bagi masyarakat.

Baca Juga:

4 Salah Kaprah Jurusan Sejarah yang Terlanjur Melekat dan Dipercaya Banyak Orang

Dari Sekian Banyak Jurusan Pendidikan, Pendidikan Sejarah Adalah Jurusan yang Tidak Terlalu Berguna

Jaringan jalan raya yang semakin baik juga turut menyumbang menurunnya minat masyarakat untuk menggunakan layanan kereta api dari Stasiun ini.

Tantangan dan upaya pemanfaatan aset Stasiun Kendal

Penurunan jumlah penumpang itu menjadi tantangan bagi kelangsungan operasional Stasiun ini. Hingga akhirnya ditutup pada 1980-an, Pemerintah Daerah Kendal dan PT KAI mencoba untuk berkolaborasi mencari solusi dan strategi agar stasiun ini tetap bisa dimanfaatkan agar tidak terbengkalai. Berbagai upaya untuk tetap memanfaatkan bangunan ini sudah dilakukan, termasuk untuk sarana wisata edukasi hingga membangun cafe dengan konsep heritage. Ini dilakukan untuk menarik minat masyarakat agar bisa melihat kejayaan moda transportasi kereta.

Reaktivasi yang hampir mustahil terjadi

Lantaran mengalami berbagai kendala, harapan masyarakat untuk reaktivasi jalur Stasiun Kalibodri-Kendal hampir mustahil. Meski Stasiun Kendal tetap memiliki potensi dan nilai historis yang besar, melihat dengan berbagai upaya dan perhatian dari pemerintah daerah dan PT KAI semuanya tampak tak mungkin dilakukan.

Sebagai bagian dari warisan budaya dan sejarah, Stasiun Kendal perlu dijaga dan diapresiasi agar tetap menjadi bagian penting dalam perkembangan transportasi di Kendal, Jawa Tengah. Setidaknya nggak sampai mangkrak dan tidak terurus karena sayang dengan nilai historisnya yang ada.

Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kendal, Kabupaten di Jawa Tengah dengan Kekayaan Harta Sejarah Zaman Belanda

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Agustus 2023 oleh

Tags: kendalsejarahstasiun kendalstasiun mangkrak
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Perantauan Tinggal di Banyuwangi

ArtikelTerkait

6 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Berkunjung ke Candi Prambanan terminal mojok

6 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Berkunjung ke Kompleks Candi Prambanan

20 Desember 2021
Studio Lokananta: Studio Musik Tertua yang Tetap Berdiri meski Dihajar Digitalisasi

Studio Lokananta: Studio Musik Tertua yang Tetap Berdiri meski Dihajar Digitalisasi

3 Juli 2022
Gereja Adalah Tempat Nongkrong Wanita Sosialita pada Masa VOC terminal mojok.co

Gereja Adalah Tempat Nongkrong Wanita Sosialita pada Masa VOC

2 November 2020
Taman Hutan Klorofil Kendal: Dibangun dengan Anggaran 4 Miliaran, Berakhir Jadi Tempat Orang Pacaran dan Buang Sampah Sembarangan

Taman Hutan Klorofil Kendal: Dibangun dengan Anggaran 4 Miliaran, Berakhir Jadi Tempat Orang Pacaran dan Buang Sampah Sembarangan

17 Februari 2024
Keistimewaan Ujungberung, Cikal Bakal Kota Bandung yang Sering Dianggap Wilayah Pinggiran

Keistimewaan Ujungberung, Cikal Bakal Kota Bandung yang Sering Dianggap Wilayah Pinggiran

21 September 2023
Gunung Mananggel, Tapak Kaki Misterius, dan Suara Gamelan yang Bikin Merinding

Gunung Mananggel, Tapak Kaki Misterius, dan Suara Gamelan yang Bikin Merinding

12 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.