Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Slogan I Hate Monday: Memang, Apa sih, Salahnya Hari Senin?

Siti Halwah oleh Siti Halwah
9 September 2019
A A
i hate monday

i hate monday

Share on FacebookShare on Twitter

I hate Monday!

Saya sering mendengar atau membaca kalimat tersebut. Awalnya, saya tidak memahami, mengapa orang-orang harus membenci hari Senin. Padahal, Senin adalah hari yang baru. Tempat harapan-harapan baru berkumpul. Senin adalah waktu terbaik—selain pagi—untuk memulai semuanya dari awal kembali. Sungguh!

Tapi, itu pendapat saya dulu, saat masih SMP. Sekarang, big no! Saya mulai membenci Senin sejak masuk SMA. Jarak antar rumah dan sekolah yang jauh, membuat saya (((sedikit))) malas untuk menjalani aktivitas pembelajaran. Apalagi, setiap Senin sampai Kamis, saya menghabiskan waktu selama 8 jam lebih di sekolah. Belum dikalkulasikan dengan waktu saat di angkutan umum. Benar-benar amat-sangat-melelahkan-sekali.

Sejak itulah saya mulai mengamini slogan I hate Monday. Ya, saya membenci hari Senin, meskipun secara teknis dia nggak salah. Ya, cuma apesnya hari Senin aja sih, kenapa dia harus berada setelah hari Minggu, hari di mana umat manusia menghabiskan waktunya untuk menikmati libur, jalan-jalan, nge-date, pedekate, refreshing bahkan sampai yang cuma seharian molor di rumah. Hari Minggu adalah sebuah kemewahan dan Senin adalah musuhnya.

Senin seolah menyimpan banyak kenangan buruk dalam kepala saya. Setiap Senin, akan selalu ada upacara bendera. Semua siswa, guru, hingga pegawai sekolah berbaris dalam satu tempat. Kesalnya lagi, entah mengapa, setiap Senin juga, para guru BP/BK selalu stand by di pintu gerbang. Mereka melakukan razia mulai dari gelang, cincin, kuku, hingga rambut. Sangat rajin sekali tanpa pernah absen.

Belum lagi para keamanan sekolah yang juga selalu siaga di pintu gerbang, khususnya ketika pintu gerbang sekolah sudah ditutup. Akibatnya, siswa yang telat bakalan ketahuan, nggak bisa manjat pagar sekolah, deh. Haish. Setelah itu, hukumannya malah benar-benar bikin malu bin jera: dijemur di depan siswa lainnya yang sedang upacara. Hih, kan malu kalau kelihatan gebetan. Kelihatan banget nggak bisa bangun paginya, gagal pedekate deh.

Lepas berdiri, anak-anak yang telat biasanya masih disuruh hormat ke bendera, lalu dilanjutkan siraman ruhani dari guru BK. Terakhir, namanya dicatat dalam buku poin untuk kemudian dikalkulasikan, berapa kali dosa telat ikut upacara atau pelanggaran-pelanggaran lainnya pernah dilakukan. Ampun, deh. Senin seolah membawa petaka bagi orang-orang yang masih jetlag sehabis berlibur di hari Minggu.

Rentetan peristiwa tadi masih belum seberapa. Saya nggak paham, entah ini takdir atau semesta memang berkonspirasi, tapi, setiap Senin, pelajaran pertama biasanya selalu tentang penghitungan. Kadang Kimia, Fisika, bahkan Matematika. Nggak pernah sekali pun saya mendapatkan mata pelajaran Seni Budaya atau Pendidikan Agama Islam di hari pertama. Benar-benar membuat badmood.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

3 Istilah dalam Dunia Kerja yang Patut Diwaspadai karena Punya Makna Berbeda dari Pikiran Karyawan

Itu adalah sedikit asal-usul serta sebagian alasan mengapa saya mengamini slogan I hate Monday. Sekarang, ketika lulus kuliah dan dalam masa vakum menunggu prosesi wisuda (((baca: pengangguran))) apakah saya mulai berdamai dan menyukai hari Senin? Jawabannya: big no!

Senin justru terasa semakin menyebalkan. Bagi orang sejenis saya yang sedang masa vakum aktivitas kuliah, setiap hari terasa sama saja. Tidak ada kesibukan yang berarti. Saya jadi tetap membenci Senin, karena Senin mengingatkan saya betapa minggu telah berlalu dan saya masih tetap di sini. Hiks ~

Senin dibenci oleh orang-orang yang sedang dalam masa transisi seperti saya karena mengingatkan betapa setiap hari, minggu dan bulan dapat berlalu secepat itu. Orang-orang yang sibuk berlarian ke sana-ke mari, sedangkan saya duduk diam mengamati, hehehe.

Sebenarnya, bukan hari Senin yang salah. Menurut saya, hari Senin justru disalahkan hanya sebagai pelampiasan semata. Ia disalahkan karena letaknya yang berada di awal, sebagai permulaan. Sehingga, orang-orang yang tidak berdaya—macam saya—dan belum siap untuk memulai kembali, justru menjadikan hari Senin sebagai kambing hitam, biang kesalahan. Makanya, hari Senin layak untuk dibenci.

Dulu, saat masih menggarap skripsi, saya juga kerap menyalahkan hari Senin. Ia seolah memberitahu bahwa hari yang baru telah dimulai, sedangkan progres skripsi saya masih stuck di tempat. Hiks. Akhirnya, Senin lah yang saya salahkan. Hehehee. (*)

BACA JUGA Surat Terbuka Untuk Dosen Pembimbing atau tulisan Siti Halwah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 September 2019 oleh

Tags: Curhathari senini hate mondaykerja
Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

ArtikelTerkait

BPJS Adalah Masa Depan, Abaikan Nakes TikTok yang Menghina BPJS

Respons Luar Biasa Tetangga ketika Saya Curhat Pelayanan BPJS Diskriminatif

21 Juni 2020
one piece

Belajar dari One Piece: Tak Semua Orangtua Mengerti Passion Anaknya

15 Agustus 2019
gorengan

Kelakuan Para Pembeli Gorengan: Lain yang Dipegang, Lain Pula yang Dibeli

29 Agustus 2019
musik metal

Susahnya Menjelaskan Musik Metal ke Orang Tua

20 Agustus 2019
tombol like

Dear Mark Zuckerberg, Tolong Kembalikan Fitur Tombol Like di Facebook Seperti Sebelumnya

27 Agustus 2019
habermas

Menerapkan Rasionalitas Komunikatif Habermas Pada Hubungan Sepasang Kekasih

16 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.