Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sebelum Nyinyirin Orang Indonesia yang Ngomong Pakai Bahasa Inggris, Baca ini Dulu Aja!

Era Yusnita oleh Era Yusnita
30 Oktober 2019
A A
Sebelum Nyinyirin Orang Indonesia yang Ngomong Pakai Bahasa Inggris, Baca ini Dulu Aja!
Share on FacebookShare on Twitter

Belajar bahasa Inggris aja udah susah, udah gitu dinyinyirin orang lagi! Huft.

Jangan salah, orang Indonesia rata-rata emang baik. Tapi kadang-kadang bisa nyebelin juga dengan nyinyiran pasif-agresif yang cara penyampaiannya sih pakai komuk santuy, tapi nyess di hati. Saya baca di salah satu forum Quora, lagi bahas tentang gimana perasaan kamu sebagai orang Indonesia ketika denger orang Indonesia lainnya lagi ngomong bahasa Inggris.

Ada yang berkomentar positif dan nggak mau judgmental. Malah bangga dan menyemangati temennya buat lebih rajin belajar bahasa Inggris. Tapi ada juga yang bilang kalau terganggu, apalagi ketika grammar berantakan, aksennya medok, songong, atau bahasanya gado-gado.

Btw, buat kamu-kamu yang ngerasa kalau selama ini pernah nyinyirin temen atau orang lain yang belajar bahasa Inggris, mending libur aja deh. Sebab, kamu nggak berkontribusi secara positif pada pembelajaran mereka. Sebaliknya, yang ada malah mematahkan semangat. Sebelum ada niatan buat nyinyir atau ngebercandain orang yang belajar bahasa Inggris, lebih baik baca ini dulu deh. Kali aja kamu-kamu sekalian berubah pikiran.

Pertama, bahasa Inggris itu relatif susah dipelajari orang Indonesia, jadi harus rajin praktik. Gimana mau PD ngomong kalau takut diolok-olok?

Sebagian orang Indonesia itu malu-malu dan nggak PD-an. Salah satu alasannya karena takut diolok-olok. Ini bisa menghambat proses belajar terutama dalam berbahasa. Buat nguasain bahasa sebenernya nggak cukup cuma teori doang, tapi juga harus sering-sering dipraktikan biar nggak lupa dan biar terbiasa. Apalagi bahasa Inggris adalah bahasa yang relatif sulit buat orang Indonesia dengan lingua franca bahasa Indonesia yang sebagian besar diserap dari bahasa Melayu.

Jangan bandingin kemampuan bahasa Inggris-nya orang Indonesia sama orang Malaysia atau Filipina, sebab dua negara itu punya histori dengan negara-negara penutur bahasa Inggris yakni Inggris sama Amerika Serikat. Sebagai akibatnya, banyak kata serapan bahasa Inggris dalam bahasa sehari-hari mereka. Jadi meskipun mereka nggak fasih, kalau mau belajar bahasa ini bakalan lebih gampang soalnya udah familiar dengan beberapa istilah. Sementara buat saya, orang Indonesia dari kampung, harus agak ngeden, Cyin~

Nah karena belajar bahasa nggak cukup hanya baca buku, makanya biasanya guru-guru kita ngajak ke Jogja atau Bali yang banyak bulenya buat praktik ngomong langsung. Coba inget deh, waktu praktik, kamu diketawain nggak sama bulenya? Dinyinyirin nggak? Kalau saya dulu sih nggak. Meskipun grammar acakadut, ngomongnya patah-patah, mereka bisa jawab kok. Asalkan lawan bicara bisa nangkep maksud kita, komunikasi bakal lancar-lancar aja.

Oh iya, buat yang nggak suka aksen medok atau aksen apa pun itulah. Btw, apa sih, masalah Anda? Aksen itu identitas diri kamu. Ngapain malu, ye kan? Malah bagus kalau kita ngomong bahasa Inggris tapi ada ciri khasnya. Kayak Singlish, bahasa Inggris versi orang Singapura yang sering ditambahin ­-lah di akhir kalimat. Kali aja kita bisa bikin bahasa Inggris ikonik versi orang Indonesia juga. It’s not a big deal!

Baca Juga:

Apa Urgensi Belajar Bahasa Portugis? Ketemu Bahasa Inggris Aja Masih Nangis!

Tanpa Les, Tanpa Bimbel: Cerita Mahasiswa yang Selalu Dapet Skor TOEFL 500-an Berbekal Nonton Film dan Main Video Game

Dan jangan sampai ada kata-kata sok lah, keminter lah, keminggris lah. Kalaupun temen kamu ada yang grammar-nya salah atau medok, jangan diketawain. Ingetin dan koreksi kalau kamu bisa. Itu lebih baik. Lagian, bule aja nggak nyinyir, masak kita sendiri yang nyinyirin sesama orang Indonesia.

Kedua, kamu bisa tetep cinta tanah air meskipun belajar bahasa asing. Jangan menyempitkan makna nasionalisme, Man!

Waktu saya dulu mulai sering coba-coba bikin status bahasa Inggris di Facebook, saya dikatain sama temen kalau saya nggak cinta tanah air. Biasanya, kalau ada orang bule belajar bahasa Indonesia, bisa dipastikan bakal ada komentar kayak gini, “Bule aja bangga pakai bahasa Indonesia. Eh, orang Indonesia malu pakai bahasa sendiri.”

Jujur saya nggak tau maksudnya gimana, sebab saya nggak pernah malu tuh pake bahasa Jawa atau bahasa Indonesia. Dan saya nggak pernah denger temen saya ngomong mereka malu.

Sayang sekali kalau ada yang mendiskreditkan orang-orang yang belajar bahasa asing sebagai orang yang tidak nasionalis. Oke, memang dalam Sumpah Pemuda kita diharuskan untuk menjunjung tinggi bahasa persatuan yakni Bahasa Indonesia. Itu emang penting buat nation building. Apalagi negara kita terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki bahasa masing-masing. Jadi bahasa Indonesia-lah yang mempersatukan kita, meskipun berasal dari latar belakang yang beragam.

Di sisi lain, jangan menyempitkan definisi nasionalisme juga. Nggak ada yang mempertanyakan nasionalisme Bung Karno. Padahal Bung Karno menguasai berbagai bahasa karena sebagai pemimpin beliau sadar harus berdiplomasi dengan berbagai negara.

Ada juga Cinta Laura yang emang Bahasa Indonesia-nya sedikit terbata-bata karena lingkungan sekolah dan lingkungan kerja yang mayoritas dikelilingi oleh penutur bahasa Inggris. Akan tetapi, dia punya banyak yayasan buat ngebantu orang-orang Indonesia. Logikanya, kalau dia nggak cinta sama Indonesia, ngapain dia dulu milih jadi WNI ya, kan? Lagian orang-orang kayak Rich Brian sama Niki juga bisa go international karena mereka menguasai bahasa Inggris. Pada akhirnya kita juga ikutan bangga kan?

Ketiga, menguasai bahasa Inggris memang nggak wajib, tapi kalau nggak belajar sama sekali juga sayang.

Memang banyak orang sukses dan kaya di Indonesia meskipun nggak bisa bahasa Inggris. Tapi, nggak ada salahnya kita coba belajar bahasa ini atau bahasa asing lainnya. Di sini saya nggak menganak emaskan bahasa Inggris. Malah kalau bisa saya pengin bahasa Indonesia aja yang jadi bahasa Internasional. Namun, berhubung bahasa ini udah terlanjur jadi bahasa internasional dan salah satu bahasa resmi yang digunakan PBB, ya kita ambil positifnya saja.

Manfaat belajar bahasa ini, kamu bisa ngerti-ngerti dikit beberapa istilah yang ada di gadget atau internet. Kalau kamu pelajar, mahasiswa, atau orang-orang yang pada dasarnya kepo sama peristiwa-peristiwa dari seluruh dunia, kamu bakal ngerasain bahwa lebih banyak informasi yang bisa kamu dapet kalau nyarinya pakai kata kunci berbahasa Inggris. Atau kalau mau cari pacar bule, jadi tour guide, sama nambah-nambahin kemampuan di CV, kan lumayan.

Jadi, daripada waktunya kebuang buat nyinyir atau buat gibah gara-gara denger orang ngomong bahasa Inggris. Mendingan kamu belajar bahasa atau keterampilan lainnya buat meningkatkan kualitas sebagai manusia, deh.

BACA JUGA Panduan Mengumpat dalam Bahasa Inggris Biar Bisanya Nggak F*ck Doang atau tulisan Era Yusnita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 30 Oktober 2019 oleh

Tags: Bahasa Inggrisorang indonesia
Era Yusnita

Era Yusnita

A tiny girl with big apetite for new knowledge, she believes that knowledge is immortal and benefical for spiritual and material gain. Writing is the best way to communicate her ideas.

ArtikelTerkait

Dear Pelamar Kerja, Nggak Bisa Bahasa Inggris saat Wawancara Kerja Bukanlah Suatu Dosa terminal mojok

Dear Pelamar Kerja, Nggak Bisa Bahasa Inggris saat Wawancara Kerja Bukanlah Suatu Dosa

18 Juni 2021
Orang Indonesia Nggak Butuh Lampu Sein! (Unsplash)

Orang Indonesia Nggak Butuh Lampu Sein! Copot Aja Goblok!

2 Desember 2022
Tingkat Kematangan Nasi yang Dipermasalahkan dan Menyesuaikan Selera

Tingkat Kematangan Nasi yang Dipermasalahkan dan Menyesuaikan Selera

13 November 2019
Kenapa Orang Indonesia Susah untuk Diajak Jalan Kaki Terminal Mojok

Kenapa Orang Indonesia Susah untuk Diajak Jalan Kaki?

10 Juni 2022
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare Kediri yang Bikin Kecewa

Nggak Semua Orang Pare Ngerti Bahasa Inggris, Bro! Kau Pikir Semua Orang Pare Hidup di Kampung Inggris?!

5 September 2023
Sudah Saatnya Kampung Inggris Pare Berubah Nama Menjadi Kampung Bahasa Pare

Sudah Saatnya Kampung Inggris Pare Berubah Nama Menjadi Kampung Bahasa Pare

9 Juni 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.