Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kamu Tuh Kenapa Sih, Katanya Sebal Sama FTV dan Sinetron, Tapi Kok Masih Ditonton?

Annatiqo Laduniyah oleh Annatiqo Laduniyah
2 November 2019
A A
Kamu Tuh Kenapa Sih, Katanya Sebal Sama FTV dan Sinetron, Tapi Kok Masih Ditonton?

https://unsplash.com/photos/FitnjGMyx5E

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini saya melakukan survei kecil-kecilan di masyarakat. Sebuah tugas dari jurusan yang menyuruh saya untuk mencari data indeks kualitas televisi. Sasarannya memang orang-orang yang masih terbilang rajin menonton televisi.

Dari hasil lapangan saya mendapatkan beberapa fakta, yang pertama adalah penonton televisi yang mayoritas adalah ibu rumah tangga dan anak-anak. Dan yang kedua, kebanyakan dari mereka sepakat bahwa banyak tayangan televisi tidak ramah anak-anak, termasuk FTV dan sinetron. Ketiga, sekalipun mereka sepakat bahwa banyak tayangan televisi terutama FTV dan sinetron yang tidak mendidik, mereka tetap menontonnya. Dengan alasan: nggak ada hiburan lain, mbak

Yah, mungkin bagi orang-orang yang banyak menghabiskan waktu di rumah, satu-satunya hiburan saat bosan dan tidak ada kegiatan lain yakni hanya dengan menonton televisi.

Yang bikin saya agak heran sebenarnya temuan bahwa ternyata tidak sedikit orang masih setia menonton FTV dan sinetron. Sebentar, apa sih yang membuat orang tertarik FTV dan Sinetron? Maksud saya, FTV dan sinetron ini cerita dan adegannya kadang menyebalkan dan nggak masuk akal. Belum lagi alurnya yang mbuletnya Masya Allah itu.

Hingga pada suatu waktu saya pulang ke rumah, lalu nimbrung ibu saya yang sedang menonton FTV pada suatu siang. Dan benar, ada saja adegan yang membuat saya sebal di setiap scenenya.

Ih apaan nih!

Kok gitu sih!

Woi cuma kena spion mobil aja langsung lumpuh!

Baca Juga:

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

Culture Shock Orang Jawa yang Merantau di Tanah Sunda, Banyak Orang Ngomong Pakai Dialog ala FTV

Dan berbagai umpatan lainnya.

Tapi bukannya pergi beranjak dari depan televisi, saya justru semakin penasaran dengan adegan-adegan konyol apa yang terjadi setelah iklan. Dan terus menerus seperti itu hingga sinetron atau FTV nya selesai. Padahal di lain sisi, saya sudah bisa menebak bagaimana alur atau jalan ceritanya.

Jelas berbeda jika dibandingkan dengan film-film layar lebar. Selain karena target dan sasaran penontonnya, bisa jadi adegan-adegan yang ‘dilebih-lebihkan’ itu memang daya tarik bagi penikmat drama FTV dan sinetron.

Atau bisa jadi warga +62 memang senang mencari-cari kesalahan, dan FTV atau sinetron itu dijadikan sebagai salah satu bahan hujatan?

Ah, mari berfikir positif saja, kawan-kawanku.

Begitu pula dengan drama romantisnya. Saya rasa di dunia nyata tidak ada realita romansa dengan masalah yang sedemikian kompleksnya. Si A bersahabat dengan si B, lalu istri si B selingkuh dengan si A. Hingga kemudian si A menikahi si C untuk menutupi perselingkuhannya dari si B.

Walau tidak menutup kemungkinan juga banyak drama romansa atau bahkan drama kehidupan yang lebih kompleks di dunia nyata. Atau bisa jadi lagi nih, realita di luar sana pun dibentuk oleh apa yang disajikan di televisi. Yah, semua bisa jadi kemungkinannya.

Tapi begini, jika kebanyakan dari kita sepakat bahwa FTV dan sinetron itu justru banyak memberi contoh yang tidak baik, lantas kenapa secara bersamaan kita masih melanggengkan program-program seperti itu di layar televisi kita. Tidak adakah hiburan yang lebih baik untuk disajikan masyakarat Indonesia?

Tidak jauh berbeda dengan masalah sensor menyensor. Sebenarnya yang harus diubah itu pola pikir  dan edukasi di masyarakat atau kerasionalan dan ketegasan pihak KPI sih? Saya tidak habis pikir saat Sandy, si tupai yang lucu imut dan imut itu, disensor pada bikini yang dipakainya.

Tapi kembali lagi, mari kita berpikir positif saja.

Dan hingga Oktober lalu, Tukang Ojek Pengkolan masih menduduki rangking pertama dengan rating paling tinggi untuk acara televisi. Yah, sinetron masih menjadi alternatif sebagai hiburan disekian banyak acara siaran televisi.

Kita semua tahu bahwa semua yang disiarkan oleh televisi seperti FTV atau sinetron adalah fiktif, tetapi alangkah lebih baik bila kebohongan itu terlihat seperti nyata. Karena membuat film fiktif yang terlihat seperti nyata membuat penonton semakin antusias dan terbawa suasana.

Seperti Superman yang terbang, apakah kita melihat tali yang mengikatnya, sungguh seperti nyata bukan. Sekarang kita bandingkan ketika Superman disiarkan di Indonesia kemudian ia terbang, maka apa yang terjadi, jubahnya mungkin nyangkut di tali.

Coba sekali-kali menonton sinetron apa saja yang menyangkut manusia terbang, seperti Wiro Sableng, Jaka Tingkrir, kita pasti akan melihat tali ketika mereka terbang. Yah, bisa dibilang, fiktif yang keterlaluan fiktif.

Saya jadi teringat salah narasumber saya pernah berkata, “mending liat sinetron yang jelas fiktifnya, mbak. Dari pada lihat berita atau acara debat politik yang nggak jelas ngeributin apa”.

BACA JUGA Perihal Cinta Kita Nggak Ke Mana-mana, Masih di FTV Aja atau tulisan Annatiqo Laduniyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 November 2019 oleh

Tags: FTVkpiprogram televisiSinetron
Annatiqo Laduniyah

Annatiqo Laduniyah

ArtikelTerkait

Beberapa Hal pada Sinetron yang Nggak Pernah Absen Bikin Ruwet Terminal Mojok

Beberapa Hal pada Sinetron Indonesia yang Bikin Ruwet

22 Desember 2020
Ketika Cerita dan Karakter Pemain Ikatan Cinta Tak Lagi Sama terminal mojok.co

Ikatan Cinta Tak Lagi Sama

4 Agustus 2021

Sumbang Saran untuk Jalan Cerita Sinetron Indonesia Ketika Ganti Pemain

10 Juni 2021

Alasan Lelaki Harus Nonton Sinetron Dunia Terbalik dan Belajar dari Bapak-bapak Ciraos

6 April 2020
Apakah Sudah Saatnya Sinetron ‘Para Pencari Tuhan’ Dirampungkan Tahun Ini? #TakjilanTerminal03 terminal mojok.co

Apakah Sudah Saatnya Sinetron ‘Para Pencari Tuhan’ Dirampungkan Tahun Ini? #TakjilanTerminal03

14 April 2021
Perjalanan Mencari Sosok Mas Aldebaran di Dunia Nyata terminal mojok.co

Sinetron ‘Ikatan Cinta’ Makin Toksik karena Aldebaran Terus Menyalahkan Andin

5 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.