Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Seandainya Taeko dalam Film Only Yesterday Ghibli Hidup di Indonesia, Dia Pasti Jadi Omongan Tetangga

Siti Halwah oleh Siti Halwah
25 November 2023
A A
Seandainya Taeko dalam Film Only Yesterday Ghibli Hidup di Indonesia, Dia Pasti Jadi Omongan Tetangga

Seandainya Taeko dalam Film Only Yesterday Ghibli Hidup di Indonesia, Dia Pasti Jadi Omongan Tetangga (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika selesai menonton film Only Yesterday garapan studio Ghibli, hal yang pertama kali ada dalam pikiran saya adalah: kalau Taeko hidup di Indonesia, dia pasti jadi omongan tetangganya. Soalnya dia melakukan banyak hal—yang disukai dan diinginkannya—namun bertentangan dengan kebiasaan masyarakat kita. Tentu saja hal-hal kayak gitu bakalan jadi bahan julid orang lain.

Only Yesterday atau Omohide Poro Poro sebenarnya adalah film garapan studio Ghibli yang dirilis pada tahun 1991. Premis ceritanya sih sederhana banget, tentang seorang perempuan usia akhir 20-an yang sedang cuti dan memilih berlibur ke desa tempat tinggal keluarga kakak iparnya. Di sana, dia membantu mereka panen bunga safflower.

Terus, memangnya apa saja sih yang sudah dilakukan Taeko dalam film Only Yesterday yang berpotensi bikin dia jadi santapan utama omongan pedas tetangga? Sini saya kasih tahu satu per satu.

#1 Dalam film Only Yesterday garapan studio Ghibli, Taeko diceritakan belum menikah meskipun sudah masuk usia akhir 20-an

Taeko adalah perempuan berusia 27 tahun yang sukses bekerja kantoran di kota. Tentu saja dia punya gaji lumayan dan sudah tinggal sendiri alias nggak numpang lagi sama orang tuanya. Yah, meskipun nggak dijelaskan dalam film tempat tinggalnya Taeko itu ngontrak atau nyicil KPR. Intinya, Taeko independent woman gitu lah.

Nah, coba bayangkan kalau Taeko dalam film Only Yesterday ini hidup di Indonesia, wah, sudah pasti kena nyinyiran tetangga. Biasanya perempuan kayak Taeko bakal kena julid dengan kalimat semacam: Pasti keasyikan kerja sampai lupa mau cari jodoh. Atau kalimat: Ih, terlalu mandiri bikin laki-laki takut, makanya sampai umur segitu masih sendirian. Dan bahkan kalimat: Kamu masih sendirian? Terlalu pemilih, ya?

Hadeuh, capek. Untungnya Taeko hanyalah karakter fiksi, ya.

#2 Menolak lamaran laki-laki

Bayangkan, sudah usianya 27 tahun, belum menikah, tapi berani-beraninya menolak lamaran laki-laki! Apa nggak pamali? Kira-kira begitu respons yang bakalan diterima Taeko dalam film Only Yesterday dari para tetangga julid kalau tinggal di sini.

Di Indonesia, konon katanya pamali bagi perempuan yang sudah berusia akhir 20-an buat menolak lamaran laki-laki. Takutnya sih nggak ada lagi yang mau melamar. Menurut hukum tidak tertulis, lamaran harus diterima, entah si pihak wanita setuju atau tidak.

Baca Juga:

Film Pangku Jadi Gerbang untuk Saya sebagai Laki-laki Memahami Isu Gender

Empire XXI Saya Nobatkan sebagai Bioskop Kesayangan di Jogja

Nah, sudah bisa ketebak kan kalau Taeko tinggal di sini bukan di dalam dunia Ghibli, dia pasti habis jadi bulan-bulanan tetangga. Topik tentang penolakan lamarannya bisa bertahan jadi bahan gosip minimal 2 minggu di kampungnya.

#3 Taeko dalam film Only Yesterday pengin menetap di desa dan jadi petani

Sejak kecil, Taeko dalam film garapan studio Ghibli ini memang agak unik kalau nggak mau dibilang aneh. Ketika banyak orang senang tinggal di kota dan menikmati beragam fasilitas modern, dia justru pengin banget menetap dan tinggal di desa.

Saat kelas 5 SD, sewaktu liburan, Taeko merasa iri pada teman-temannya yang bisa mudik dan berlibur ke rumah neneknya di desa. Taeko sendiri nggak pernah tahu bagaimana rasanya berlibur ke desa karena kakek-neneknya berasal dari kota.

Impiannya untuk berlibur dan menetap di desa justru bisa ia wujudkan setelah kakaknya menikahi seseorang yang berasal dari desa—meski kedua suami istri tersebut kini menetap di kota. Taeko merasa senang bahkan berterima kasih pada kakaknya karena ia akhirnya bisa berlibur di desa.

Nah, kalau orang kota pergi ke desa biasanya sekadar liburan, cuci mata, dan foto-foto di sawah, Taeko malah sebaliknya. Ia justru ikut bekerja di sawah seperti menanam padi. Bahkan, tujuan awalnya mengambil cuti 10 hari adalah untuk membantu keluarga kakak iparnya panen bunga safflower. Unik, kan?

Bayangkan kalau Taeko hidup di Indonesia, bukan dalam film Only Yesterday garapan studio Ghibli, pasti dia sudah kena julid dua kali. Pertama oleh para tetangganya di kota, kedua oleh orang-orang di desa. Bagi kita yang selalu pengin ke kota untuk mengadu nasib dan mencari perbaikan ekonomi, keputusan Taeko jelas adalah sesuatu yang ceroboh.

Taeko meninggalkan segala kenyamanan di kota hanya untuk berkubang lumpur di sawah yang kotor. Sesuatu yang nggak akan pernah terpikirkan oleh banyak orang. Apalagi bertani jelas bukanlah profesi yang menjanjikan di sini.

#4 Resign dari kerjaan enak di kota untuk mengikuti panggilan hatinya dan hidup tenang di desa

Berapa banyak sih perempuan yang punya pilihan dan dengan berani mengambil keputusan untuk keberlangsungan hidupnya sendiri? Jawabannya tentu nggak banyak.

Taeko dalam film Only Yesterday tumbuh seperti kebanyakan para perempuan lain di Indonesia yang sering dipandang sebagai kelas 2 dan bakatnya sering nggak diapresiasi. Bedanya, di akhir Taeko mulai sadar dan berani mengambil keputusan besar dengan resign dari pekerjaannya, mengikuti hati nuraninya, dan menetap di desa. Sesuai impiannya sejak kecil.

Jika Taeko hidup di Indonesia, selain jadi bahan omongan karena keputusan nekatnya yang nyeleneh, ia tentu juga bakalan dibenci. Alasan dibencinya sih bukan karena ia resign, tapi karena ia berani menetukan nasib dan hidupnya sendiri, mengikuti kata hatinya. Sesuatu yang bagi banyak perempuan di Indonesia hanyalah mitos belaka karena ketiadaannya pilihan untuk menjadi berani.

Penulis: Siti Halwah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Tempat di Yokohama yang Ingatkanmu pada Film Ghibli.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 November 2023 oleh

Tags: animeFilmfilm animasigosip tetanggaomongan tetanggaOnly YesterdayPerempuanStudio Ghiblitetangga
Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

ArtikelTerkait

Alasan Karakter Anime Selalu Teriak dan Bagaimana jika Diaplikasikan Saat Pilkada terminal mojok.co

Alasan Karakter Anime Selalu Teriak dan Bagaimana jika Diaplikasikan Saat Pilkada

22 September 2020
anime

Mencari Falsafah Hidup dari Film Anime

23 Agustus 2019
Belajar Geografi sambil Nonton Film 'Harry Potter', Mengapa Tidak? terminal mojok.co

Belajar Geografi sambil Nonton Film ‘Harry Potter’, Mengapa Tidak?

11 Juni 2021
tetangga toxic

Tetangga Masa Toxic?

18 Juli 2019
tipe ibu-ibu tetangga gosip mojok

3 Jenis Ibu-ibu Tetangga yang Harus Anda Hindari

16 Agustus 2021
Foto Siluet Perempuan di IG Nicholas Saputra Adalah Beban Berat bagi Lelaki Indonesia terminal mojok.co

Foto Siluet Perempuan di IG Nicholas Saputra Adalah Beban Berat bagi Lelaki Indonesia

28 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.