• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kesehatan

Sampah Plastik: Hanya Ada Satu Kata, Tinggalkan!

Taufik oleh Taufik
15 Juni 2019
A A
sampah plastik

sampah plastik

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak beberapa tahun belakang sangat sering kita mendengar orang menggaungkan tentang diet kantong plastik. Sebuah cara hidup mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai yang menggunakan platik sebagai bahan bakunya. Apalagi jika bahan baku tersebut tidak bisa didaur ulang agar bisa dimanfaatkan lagi. Atau proses lain untuk membuatnya menjadi satu karya (yang walau tidak bisa didaur ulang) paling tidak memiliki nilai estetika lebih-lebih nilai jual tinggi.

Sejak bertahun-tahun yang lalu, kebutuhan kita akan kantong plastik terus saja meningkat. Tidak atau belum ada yang benar-benar sadar akan bahayanya. Semua berjalan sebagaimana biasanya. Semua menggunakan semua memanfaatkan. Jika dulu ada kebiasaan ibu-ibu ke pasar membeli segala kebutuhan dan mereka mebawa sendiri keranjang belanjaan, lalu tren berubah dengan mereka tidak lagi membawa keranjang. Setiap toko menyediakan kantong plastik untuk memudahkan para pelanggan agar tidak perlu menenteng keranjang belanjaan dari rumah.

Bukan hanya dunia ibu-ibu yang bergelimang sampah plastik. Anak-anak juga dikotori begitu banyak sampah plastik. Sebagai seorang anak yang terlahir dan besar pada era ketika mainan dan makanan ringan masih jadi primadona anak kecil, saya pernah melalui fase penuh sampah plastik ini. Saya menikmati makanan ringan dengan plastik sebagai pembungkusnya. Membuang bungkusnya pada tempat atau tidak pada tempatnya. Saya mengira-ngira (jika sedang banyak duit) makanan ringan yang saya habiskan dengan plastik sebagai pembungkusnya rerata 2 dalam satu hari. Lantas jika dikalkulasi, saya kira-kira menyumbang sampah plastik sebanyak 14 buah dalam seminggu, 56 dalam satu bulan dan 672 dalam hitungan setahun. Dan itu hanya saya seorang sebagai pelaku.

Lantas saya atau kita mulai bertanya, jika satu orang anak kecil saja menghasilkan ratusan sampah plastik (anggap saja dalam sebuah sekolah) maka berapa total plastik yang dihasilkan semisal siswa dalam satu sekolahan. Atau seluruh sekolah dalam sebuah kecamatan, kabupaten/kota, propinsi, negara dan seluruh dunia. Begitu banyak anak yang bahkan sejak dalam pikiran sudah menjadi pencemar lingkungan akut, tentu saja dengan sampah plastik.

Ada juga kebiasaan akut yang “sengaja” diciptakan oleh para pemilik rumah makan, restoran, warung kopi atau sekedar angkringan pinggir jalan. Bahwa mereka senang dagangan mereka laku di tempat atau dibungkus pelanggan untuk dibawa pulang. Lagi-lagi kebiasaan membungkus ini yang kita waspadai. Sebagai orang yang sudah mengakui menjadi pencemar lingkungan (dengan sampah plastik) sejak kecil, saat sudah beranjak dewasa saya juga jadi bagian dari kelompok pembungkus ini. Dan pada level dewasa ini, saya bahkan kita semuanya merasa fine fine saja karena sudah membuang sampah (plastik) pada tempatnya. Karena sudah membayar uang sampah pada pengelola sampah di kompleks kita masing-masing dan alasan-alasan lainnya.

Bahwa kita mencampur sampah plastik dengan yang organik di tempat sampah, itu tidak jadi soal. Bahwa sampah saya nanti akan mengotori lingkungan lebih lama dari yang bisa saya pikirkan, itu juga tidak jadi soal. Bahwa kelak saya akan mengidap kanker karena paparan plastik yang saya hasilkan sendiri, itu urusan belakangan.

Kita bisa menyimpulkan bahwa terciptanya plastik, baik sebagai sampah atau yang akan jadi sampah adalah sebuah lingkaran setan yang kita ciptakan sendiri. Sebuah proses terus menerus tak beujung yang kita aminkan bahkan setiap hari. Kita (misal) butuh alat untuk mengangkut makanan yang kita jual kepada pelanggan karena mereka memesan. Lantas sebagai produsen yang baik, pikiran kita langsung “aha, saya butuh kantong plastik”. Dan para pembuat kantong plastik juga meng-“aha”-kan hal yang sama.

Bahwa sampah plastik yang baru-baru ini saja ingin kita kurangi sebenarnya sudah mendarah daging dalam kehidupan kita. Sudah begitu membekas. Pemikiran kita buntu jika harus berpikir ulang, “kalau air mineral tidak pake botol, lantas mau dibawa pake apa? Tumbler ya tidak praktis,” kata sebagian penghasil sampah plastik level kecamatan.

Kebiasaan menghasilkan sampah plastik tidak boleh hanya sampai pada wacana “diet”. Karena kata “diet” itu kebanyakan memang hanya sampai pada “wacana” lantas tidak ada kelanjutan. Dan biasanya mereka para pelaku diet ini selalu mengaminkan hal yang kontraproduktif. Semisal saja, “dietnya besok saja”. Atau hal-hal lain yang menurunkan semangat diet itu sendiri.

Bahwa kita harus benar-benar tegas mengatakan, “NO MORE PLASTIC, NO MORE!” Cukup sampai di kita saja, anak-anak kita tidak usah kenal sampah jenis ini. Tidak usah. Kita tidak perlu lagi perusahaan penghasil sampah plastik itu membuat hal semacam itu. Kalau bisa, paksa mereka membuat alat atau apapun namanya yang bisa sekali kita gunakan dan itu dari barang-barang organik. Atau hal serupa namun bisa hancur menjadi tanah atau abu dalam waktu yang relative singkat. Atau bila perlu alat itu tidak menghasilkan sampah sama sekali. Kan keren kalau bisa begitu?

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: Daur UlangDiet Kantong PlastikSampah Plastik

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Taufik

Taufik

Ide adalah ledakan!

ArtikelTerkait

Apakah Anjuran Membuang Sampah pada Tempatnya Masih Relevan?

Apakah Anjuran Membuang Sampah pada Tempatnya Masih Relevan?

14 Juli 2022
Ecobrick, Memberi Kesempatan Kedua pada Sampah Plastik

Ecobrick, Memberi Kesempatan Kedua pada Sampah Plastik

3 Juli 2022
Usaha Mengurangi Pemakaian Kantong Plastik, eh Dianggap Gila oleh Warga Kampung Terminal Mojok

Usaha Mengurangi Pemakaian Kantong Plastik, eh Dianggap Gila oleh Warga Kampung

22 Februari 2021
Galon Sekali Pakai, Efektif Tingkatkan Sampah Plastik di Indonesia Terminal mojok

Galon Sekali Pakai, Efektif Tingkatkan Sampah Plastik di Indonesia

11 Februari 2021
kaleng bekas kaleng khong guan kaleng monde kegunaan rumah tangga indonesia mojok.co

Sebagai Bangsa Mahir Recycle, Kaleng Bekas pun Ada Kasta-kasta Penggunaannya

9 Juli 2020
promo

Diet Plastik Memang Baik, Tapi Godaan Promo GoFood dan GrabFood Susah Dilawan!

15 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
menegur

Menegur dan Mengingatkan Tanpa Mempermalukan

5 Pelajaran Hidup yang Saya Sadari Setelah Main Gim The Sims terminal mojok.co

Menanggapi Abad Milenial Melalui Pembukaan Prodi Khusus YouTuber, Gamer, dan Animator di Perguruan Tinggi

tidur siang

Dulu Ibu Menyuruh Kami Tidur Siang Sepulang Sekolah, Tapi Saat Libur Kuliah Kami Disuruh Main-Main



Terpopuler Sepekan

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa
Pendidikan

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

oleh Elyatul Muawanah
20 Maret 2023

Sebagus-bagusnya tempat kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare, pasti tetap ada kekurangannya.

Baca selengkapnya
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan

Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan

25 Maret 2023
Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

19 Maret 2023
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!