Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Rakyat Jogja Wajib Memaklumi Sultan yang Inkosisten Perihal Lockdown

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
22 Juni 2021
A A
ppkm darurat rakyat jogja harus memaklumi sultan perihal lockdown mojok

rakyat jogja harus memaklumi sultan perihal lockdown mojok

Share on FacebookShare on Twitter

“Saya (Pemda DIY) nggak kuat ngragati (memodali) rakyat se-DIY,” ujar Sri Sultan HB X dilansir oleh CNN Indonesia.

Mungkin rakyat Jogja sempat degdegser ketika beberapa hari lalu Ngarso Dalem menyatakan untuk lockdown totally (bukan salah ketik). Bahkan ujaran blio ini dikemas menjadi konten apik di akun Kota Jogja. Berarti ungkapan untuk lockdown totally ini tidak main-main. Kalau cuma main-main, mana mungkin akun semulia itu membuat konten visual.

Apalagi kalau bicara Ngarso Dalem, pasti yang diungkapkan telah dipikirkan masak-masak. Apalagi Ngarso Dalem punya semboyan abadi “Sabda Pandita Ratu tan kena wola-wali”. Artinya sabda raja tidak boleh plin-plan. Tidak boleh mencla-mencle! Karena titah raja diibaratkan seperti lidah api. Apa yang diucapkan, itulah yang terjadi. Kan monarki gitu loh.

Tapi, baru beberapa hari, instruksi (bernada ancaman) ini segera direvisi. Yang sekarang Ngarso Dalem tekankan adalah PPKM mikro yang sudah beberapa waktu lalu dilaksanakan. Intinya jika harus ada lockdown, maka Pemprov DIY wajib membiayai hajat hidup masyarakat. Dan karena itu, wacana lockdown ini dibatalkan karena perkara biaya tadi.

Apakah ini mencla-mencle? Apakah Sultan tidak melihat potensi berbahaya dari peningkatan kasus positif COVID-19 di Jogja? Apakah Jogja sehumble UMR-nya, sampai Sultan harus terlalu jujur karena tidak bisa ngragati lockdown?

Kalau Anda adalah rakyat Jogja yang baik dan narimo ing pandum, seyogyanya anda memaklumi Ngarso Dalem. Karena tidak mungkin statement blio itu main-main. Bahkan ketika terkesan mencla-mencle, Ngarso Dalem sudah sangat konsisten sejak hari pertama.

Apakah pembatalan lockdown totally ini berarti Ngarso Dalem plin-plan? Tidak! Sejak awal blio menolak adanya lockdown. Tentu dengan quotes utama ,”Rakyat Jogja laper mengko”. Itu sudah diutarakan sejak September tahun lalu. Dan hari ini Ngarso Dalem menolak lockdown sebagai penyempurnaan konsistensi dalam melawan COVID-19.

Saking konsistennya, Jogja tidak pernah sekadar membatasi pergerakan pendatang yang memang potensial menularkan Covid-19. Mau libur Nataru, libur lebaran, sampai sekadar long weekend Jogja selalu penuh wisatawan. Bahkan banyak spot wisata bermunculan di tengah pandemi. Misal objek wisata pinggir pantai yang AMDAL-nya emboh itu.

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Jogja juga tetap konsisten menolak lockdown ketika angka kasus positif Covid-19 terus naik. Bahkan seperti tidak ada masalah, Jogja tidak ambil tindakan nyata selain PPKM mikro. Dan ketika gagal, yang disalahkan tetap ketua RT dan RW. Wisatawan yang berpotensi besar menjadi kurir pandemi tidak pernah disalahkan. Toh mereka menggerakkan roda ekonomi.

Lihatlah, betapa Ngarso Dalem konsisten untuk tidak lockdown. Tentu dengan satu suara satu hati, “Rakyat Jogja laper mengko”. Dan karena semangat ini, lahirlah kreativitas nir-ilmiah dari rakyat Jogja. Dari sayur lodeh sampai keinginan mengarak Kyai Tunggul Wulung menjadi jawaban dari lonjakan kasus yang tidak menyegerakan lockdown ini.

Kalau perkara tidak bisa ngragati, rakyat Jogja juga perlu maklum. Kan memang Jogja itu nggak kaya-kaya banget. Buktinya banyak yang bercita-cita “gaji Jakarta, hidup di Jogja”. Sudah jelas kalau di mata orang, Jogja bukanlah tempat yang bergelimang harta. Toh UMR-nya juga kelewat kasihan.

Apalagi bicara pembangunan Jogja, waduh ini sangat krusial. Jogja butuh banyak lokasi baru yang mampu memperindah citra daerah istimewa ini. Dari membeli hotel untuk pusat UMKM, membeli dan merevitalisasi eks bioskop Indra, sampai merubah eks bandara Adi Sucipto jadi pusat UMKM (lagi) perlu biaya besar lho. Apalagi harus memoles Tugu Jogja tiap akhir tahun. Kalau tidak ada obrak-abrik Tugu setiap tahun, rasanya nggak Jogja banget.

Yah meskipun proyek-proyek tadi mangkrak, tapi tetap butuh banyak biaya. Dan yang pasti, mangkraknya proyek seperti eks bioskop Indra ini membuktikan kalau Jogja memang krisis dana. Jadi dana untuk lockdown bisa pikir dua kali dulu. Ada romantisasi yang harus dikejar!

Memang sih, Jogja punya dana keistimewaan yang tahun ini sudah hampir dua triliun rupiah. Tapi kan itu untuk dana kebudayaan. Danais jangan sampai dialokasikan seluruhnya untuk penanganan Covid-19 dan membiayai lockdown. Masak Jogja mau hidup tanpa kegiatan budaya meskipun sedang pandemi. Nanti gelar kota budaya bisa dipertanyakan dong.

Misal ketika kasus Covid-19 di Jogja mulai mengkhawatirkan, Ngarso Dalem tetap membuka dan meresmikan Yogyakarta Royal Orchestra. Meskipun 5M sedang digalakkan, toh mitoni salah satu cucu Ngarso Dalem kemarin tetap harus berjalan. Ngarso Dalem tetap konsisten menjaga predikat Kota Budaya di tengah pandemi. Luar biasa!

Maka sebagai rakyat Jogja, kita bersama-sama tahu diri saja. Jogja tidak mampu melaksanakan lockdown. Meskipun kita senang mengungkit-ungkit sumbangan Kraton Jogja kepada Indonesia yang jutaan gulden itu, sekarang sudah berbeda. Ada banyak yang harus dibiayai Jogja agar tetap romantis bagi wisatawan yang berpotensi memperparah pandemi.

Ya bagaimana lagi. Mari kita bersama-sama menjaga satu sama lain melalui pengawasan akar rumput. Kalau adda gelombang wisatawan, itu tidak akan menularkan Covid-19 kok. Yang harus kita ingat adalah Jogja tidak mampu lockdown, bahkan lockdown lokal seperti Kudus. Tapi tenang saja, masih ada sayur lodeh yang mampu mencegah pageblug!

BACA JUGA Jogja, Destinasi Wisata ‘Terbaik’ di Masa Pandemi dan tulisan Prabu Yudianto lainnya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2021 oleh

Tags: JogjalockdownPojok Tubir Terminalsabda pandita ratusultan
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Kalian Masih Membela Upah Murah Jogja Ketika Defisit Gaji Jadi Realitas? Mending Kita Gelut! gaji di jogja

Kalian Masih Membela Upah Murah Jogja ketika Defisit Gaji Jadi Realitas? Mending Kita Gelut!

15 Maret 2024
3 Pertigaan Jogja Paling Ruwet yang Bikin Warga Lokal Ogah Melewatinya Mojok.co

3 Pertigaan Jogja Paling Ruwet yang Bikin Warga Lokal Ogah Melewatinya

5 Agustus 2025
8 Ciri Warung Nasi Pecel yang Sudah Pasti Tidak Enak (Shutterstock)

8 Ciri Warung Nasi Pecel yang Sudah Pasti Tidak Enak dan Cukup Sekali Saja Dikunjungi

18 Oktober 2025
4 Cara Pintar Naik KRL Jogja-Solo supaya Dapat Tempat Duduk Nyaman Mojok.co

4 Cara Pintar Naik KRL Jogja-Solo supaya Dapat Tempat Duduk Nyaman

29 September 2024
5 Jebakan yang Perlu Dihindari Wisatawan Saat Liburan di Jogja

5 Jebakan yang Perlu Dihindari Wisatawan Saat Liburan di Jogja

14 Juni 2024
Minum Kopi Itu Biasa Saja, Nggak Usah Dibikin Ribet dan Diromantisasi kopi artisan kopi senja barista kasta minum kopi terminal mojok.co

Sisi Gelap Kedai Kopi Jogja: Ganti Barista Tiap 3 Bulan demi Cuan

7 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.