Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Pertanyaan Retoris Jokowi dan Cara Ngeles Elegan yang Sering Terjadi

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
24 April 2020
A A
Pertanyaan Retoris Jokowi dan Cara Ngeles Elegan yang Sering Terjadi
Share on FacebookShare on Twitter

Ketika semua orang sibuk merenungkan perbedaan mudik dan pulang kampung, perhatian saya tersita ke pertanyaan retoris yang dilontarkan Jokowi ke Najwa Shihab. Pak Jokowi bilang gini kira-kira:

“Bukan masalah budget. Kita juga belajar dari negara lain apa lockdown itu berhasil menyelesaikan masalah, kan tidak. Coba tunjukkan negara mana yang berhasil melakukan lockdown dan menghentikan masalah ini, nggak ada menurut saya,” kata beliau.

Saya takjub, lho, Ketika Pak Jokowi bilang begitu. Mas Puthut EA, Kepala Suku Mojok yang mendaku diri sebagai AHY dari Ngaglik itu mengajukan dua analisis yang saling berkaitan. Beliau bilang gini lewat akun Twitter pribadinya:

“Ada dua pernyataan (satu lagi pertanyaan hampir retoris) dr Presiden Jokowi di acara MataNajwa yg keduanya saling berhub. 1) selalu ada data di meja beliau ttg perkembangan corona seluruh dunia. 2) pert: mana ada negara yg berhasil mengatasi corona.”

Lalu beliau menyambung:

“Dari situ, tampaknya kita bisa memberi kesimpulan sementara: mempertanyakan kapasitas lembaga/orang yg memberi pemutakhiran data kpd Presiden Jokowi. Selamat menunggu hasil sidang isbat.”

Saya setuju sama “jangan-jangan” yang dilempar sama Mas Puthut. Bukan, bukan karena beliau bos saya. Tapi, analisis beliau memang masuk akal. Kok bisa? Kalau menurut saya, sekarang April sudah mau habis, sementara ontran-ontran corona sudah sejak Februari di Indonesia. Antara Februari hingga akhir April, tentu saja ada negara yang sukses lockdown.

Dan… pasti dikabarkan ke seluruh dunia. Dan… kita tahu, salah satunya Vietnam. Sebenarnya nggak cuma Vietnam yang sukses lockdown. Ada Selandia Baru, Brunei, Mongol, Lebanon, Yordania, dan lain sebagainya. Pertanyaannya, kok Pak Jokowi sampai nggak tau? Apakah “para pembisik” beliau nggak pernah pakai medsos sampai nggak tau kabar baik tersebut?

Baca Juga:

Isu Ijazah Jokowi Palsu Adalah Isu Goblok, Amat Tidak Penting, dan Menghina Kecerdasan, Lebih Baik Nggak Usah Digubris!

Rumah Pribadi Jokowi di Solo Memang Cocok Jadi Destinasi Wisata Baru

Oleh sebab itu, kalau rasan-rasan saya, pertanyaan retoris Pak Jokowi itu cuma cara ngeles aja. Tapi, cara ngeles yang elegan. Jadi, menurut saya, perlu mendapat pujian. Bahkan perlu dicontoh ketika kamu terjebak di tengah perdebatan sengit di medsos. Biar nggak terkesan, maaf, goblok, tapi bisa menampilkan kesan akademis. Apalagi kalau sudah ditambah: “Debat itu pakai data!”

Wah, itu sudah level perdebatan teknokrat. Padahal yang didebatin soal enaknya buka puasa pakai kolak atau es buah.

Saya sering jadi korban “pertanyaan retoris” ala Pak Jokowi ketika mengasuh akun @arsenalskitchen di Twitter. Saya ingat betul ketika selesai menulis soal kekurangan Granit Xhaka, pemain tengah Arsenal.

Ada orang yang begitu gigih untuk membela Xhaka. Bahkan menyebut saya nggak subjektif karena sebelumnya sibuk memuji-muji pemain lain. Saya dianggap nggak sayang sama pemain dari klub yang saya dukung.

Masalahnya adalah, si penyerang ini cuma selesai di membaca judul. Dia tidak membaca isi tulisan. Kalau nggak membaca isi tulisan, gimana mau memahami, kan? Padahal, di dalam tulisan, saya tidak “menyerang” Xhaka secara pribadi, tetapi sebatas memaparkan beberapa kekurangannya. Biar nggak bias, saya menyertakan data yang mendukung.

Banyak followers @arsenalskitchen yang menyarankan si penyerang untuk membaca dulu secara tuntas. Karena kelihatan banget dia nggak baca isi tulisan dari caranya berdebat. Saya, sih, sudah hafal sama makhluk jenis ini. Makhluk yang nggak terima kalah untuk kemudian meminta maaf karena sudah ngata-ngatain.

Maka yang tempuh adalah: “Tolong jelaskan di sini kenapa Xhaka itu jelek. Saya yakin nggak ada penjelasannya.” Hmmm…sama, bukan? Kayak Pak Jokowi yang yakin banget kalau nggak ada negara yang sukses lockdown. Eh, malah melempar pertanyaan yang sebetulnya tidak perlu. Pertanyaan yang jawabannya sudah terang di depan mata, tetapi enggan diakui.

Pertanyaan jenis ini bikin kamu mengalami dua hal. Pertama, pasti malas melanjutkan perdebatan karena kamu akan mengulang-ulang isi artikel. Kedua, kalau nggak menjawab, kamu akan terlihat salah, bahkan kalah. Malesin banget.

Meskipun bikin emosi jiwa, tapi cara ngeles ini memang elegan, sih. Kamu nggak perlu pakai makian untuk bikin lawan debat terdiam. Kamu cuma perlu melemparkan satu pertanyaan bodoh nan menjebak itu. Sungguh, sebuah strategi dari Pak Jokowi yang patut ditiru. Sungguh, saya terpesona.

Makasih, Pak Jokowi.

BACA JUGA Semua Orang Harus Mengkritik Jokowi dan tulisan Yamadipati Seno lainnya. Follow Twitter Yamadipati Seno.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 November 2021 oleh

Tags: Jokowimata najwapandemi corona
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

ArtikelTerkait

Pak Jokowi, Tolong Bikin Kunjungan ke Magelang pada Malam Hari!

Pak Jokowi, Tolong Bikin Kunjungan ke Magelang pada Malam Hari!

5 Mei 2023
Gagal Paham dengan Orang-orang yang Menjadikan Rumah Jokowi sebagai Destinasi Wisata Baru di Solo Mojok.co

Gagal Paham dengan Orang-orang yang Menjadikan Rumah Jokowi sebagai Destinasi Wisata Baru di Solo

4 April 2025
Pengalaman Ikut Swab Test Antigen Drive Thru, Nggak Ribet walau Agak Deg-degan terminal mojok.co

Pengalaman Ikut Swab Test Antigen Drive Thru, Nggak Ribet walau Agak Deg-degan

31 Desember 2020
Daripada Blusukan Daring, Gibran Rakabuming Mending Lakukan Hal yang Lebih Wangun kaesang pilkada jokowi terminal mojok.co

Prediksi Duel Maut: Gibran-Teguh vs Kotak Kosong di Solo, Siapa yang Bakal Menang?

21 Juli 2020
Membincangkan 7 Staf Khusus "Milenial" Presiden Jokowi yang Kelihatan Segar-Segar

Membincangkan 7 Staf Khusus “Milenial” Presiden Jokowi yang Kelihatan Segar-Segar

22 November 2019
pilpres 2024

Kapan Waktu yang Tepat untuk Bicara tentang Pilpres 2024?

10 Desember 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.