Saya tak pernah menyangka, di tahun 2025 ini, di masa terberat menjadi penduduk Indonesia setelah Reformasi, masih ada yang dengan penuh tenaga membuktikan klaim ijazah Jokowi palsu.
Padahal, ada temuan keterlibatan elit partai di Indonesia pada bisnis judi di Kamboja. Lalu, UU TNI yang jelas mengancam banyak lini kehidupan. Selain itu, Rupiah yang tak kunjung mendingan, bahkan sempat menyentuh 17 ribu rupiah.
Tapi, ada sekumpulan orang, penuh tenaga dan kesadaran, mengejar keaslian ijazah Jokowi. Bayangkan, ijazah cuk.
Saya tak bisa mungkiri, ijazah itu penting. Tapi pentingnya ijazah tidak untuk perdebatan, tapi di hal lain. Misal, administrasi, atau daftar kerja. Ah, bahkan untuk daftar kerja sekalipun, tak semua butuh ijazah. Kecuali perusahaan yang meminta ijazah sebagai jaminan, dan itu jelas melanggar undang-undang, ijazah bahkan tak lagi penting untuk dunia kerja.
Terus kenapa gitu lho, di masa Indonesia sedang genting-gentingnya, kita malah diminta memperhatikan dan ikut peduli kalau ijazah Jokowi palsu?
Nggak mungkin kontestan Pilkada Jakarta diam
Saya tak membela Jokowi dan tak sudi juga membelanya. Cuma, rasanya kok orang-orang ini cukup aneh menganggap Jokowi memalsukan gelarnya selama ini, terlebih dia sudah mengikuti banyak pemilu. Dan saya yakin, musuhnya tidak akan tinggal diam kalau memang ijazahnya beneran palsu.
Kita bicara pilkada Jakarta 2012 saja. Ada 6 kontestan pilkada saat itu, dan saya rasa pada gila jika tidak ada yang mau protes tentang keaslian ijazah. Terlebih lawan berat Jokowi-Ahok di masa itu adalah Fauzi Bowo, yang basically dapat backing dari Presiden langsung karena berasal dari Demokrat.
Plus, di dua pilpres yang diikuti, nggak ada masalah tentang ijazah. Harusnya sih gebuk-gebukannya lebih mantap karena pilpres 2014 dan 2019 itu beneran berdarah-darah. Rasanya kok, agak aneh isu ijazah Jokowi palsu ini tidak digoreng dan dibuktikan saat itu juga.
Maka dari itu, saya rasa aneh banget ngomongin ijazah Jokowi palsu di 2025 ini. Di masa yang krusial aja isunya nggak berdampak apa-apa, apalagi kalau ngomongin isunya di masa yang jelas nggak akan ngasih efek apa-apa. Kau pikir Prabowo bakal peduli, gitu?
Ijazah Jokowi palsu atau tidak, nggak ada urusannya sama kita
Saya sendiri juga nggak suka sama respons terhadap isu ini. Salah satunya, UGM. Ya betul, mereka kena banyak sikat terkait isu ijazah Jokowi palsu ini. Tapi, sebagai instansi pendidikan yang punya nama dan prestise, kok ya mau-maunya ngurusin hal seremeh ini.
Ini remeh banget lho, nggak esensial juga dan kudunya nggak ngefek apa-apa. UGM itu punya banyak isu yang lebih urgent, setidaknya jauh lebih urgent ketimbang masalah ijazah ini. Menurut saya, martabat UGM justru bisa turun kalau ngurusin hal aneh beginian.
Tapi ya di satu sisi, saya ya agak ngertiin UGM yang mau nggak mau harus bicara terkait hal ini sih. Sebab ya, jigur, nggriseni banget kamu harus disangkut pautkan dengan isu terbodoh di era modern ini. Kalau saya jadi rektor UGM ya mesti mangkel.
Sebagai orang yang punya otak, baiknya kita nggak usah ikut-ikutan. Kalau mau ikut-ikutan ya, jujur aja sayang banget waktunya. Ijazah Jokowi palsu atau tidak, itu nggak ngaruh apa-apa sebenernya.
Fokus kita sebagai rakyat baiknya ke hal-hal esensial, seperti menuntut dolar turun, menuntut kesejahteraan, serta hal-hal penting yang berhubungan dengan hajat kita.
Sebab mau ijazah Jokowi palsu atau tidak, itu nggak ada pengaruhnya sama kemampuan kita beli beras. Tapi, kapabilitas pemimpin kita saat inilah yang jelas berpengaruh pada kemungkinan kita besok bisa makan atau tidak.
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA UGM Justru Goblok kalau Menanggapi Orang Nggak Jelas Lewat Konferensi Pers