Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Permintaan Pertemanan: Apa Harus Semua Dimasukkan?

Rizky Kurnia Rahman oleh Rizky Kurnia Rahman
24 Juli 2019
A A
permintaan pertemanan

permintaan pertemanan

Share on FacebookShare on Twitter

Kadangkala, kita bisa menjadi GR pada diri sendiri pada sesuatu yang terlihat besar, padahal sangat kecil. Sesuatu yang kita anggap itu WOW, nyatanya biasa saja. Toh, orang lain juga bisa lebih WOW dan menganggap WOW kita dengan ungkapan “WOH…” saja alias cuma “Ohh”. Contohnya apa? Bisa kita lihat pada perkara permintaan pertemanan di Facebook.

Saya juga pernah begitu. Melihat daftar permintaan pertemanan di akun saya, sudah merasa sangat banyak. Padahal cuma 59 orang. Dan, rasa GR itu diungkapkan pula ke status dengan settingan publik. Masih di media yang sama. Orang lain harus melihat status ini saya. Ini lho, ada cukup banyak yang ingin tahu status, profil, komentar saya, artikel yang pernah dishare dan lain sebagainya.

Rasa GR itu makin menjadi-jadi karena saya tidak langsung approve. Tidak langsung menerima permintaan pertemanan mereka. Eits, nanti dulu! Tidak gampang dong berteman dengan saya di Facebook. Saya pikir-pikir dulu, siapa yang bisa masuk ke rumah saya? Padahal saya juga cuma menumpang rumah. Yang punya kan Om Mark.

 

Orang Lain Lebih Jumlah Permintaannya 

Saat saya cerita ke teman kantor tentang jumlah permintaan pertemanan itu, seorang staf mengatakan bahwa sudah 90-an orang yang ingin berteman dengannya. What? Kok lebih banyak? Sedangkan staf lain bercerita malah 100 lebih! Yang 90-an itu laki-laki, yang 100 lebih itu perempuan. Masih gadis dan cewek pula. Astaga, ternyata GR saya toh tidak ada bandingan apa-apa kalau begitu!

Saya sendiri termasuk pilih-pilih dalam menerima permintaan pertemanan karena hampir 5.000 orang. Makanya, ketika ada yang add, saya tidak serta merta approve. Siapa lu kok tiba-tiba minta kenalan? Saya juga harus mulai filter friendlist, karena sebagian besar tidak saya kenal. Halah, dari 5.000 teman, berapa saja sih yang berinteraksi dengan kita?

Selain karena hampir 5.000, alasan tidak langsung approve adalah malas! Ya, malas. Orangnya tidak kita tahu siapa, dari mana, pekerjaan apa, jumlah istrinya berapa dan lain sebagainya. Kita jadi merasa asing. Jangan sampai ke depannya malah aneh-aneh masuk di akun kita! Jangan sampai cuma mau sebar hoax, mengajak berdebat, terutama agama Islam, termasuk dalam hal ini promosi produk.

Baca Juga:

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Konten “5 Ribu di Tangan Istri yang Tepat” Adalah Bentuk Pembodohan

Kalau yang perempuan dengan 100-an add itu karena katanya kebanyakan adalah pemilik olshop. Pasti mau promosi produknya. Biarpun banyak uang, ketika ada promosi, juga saya pikir, tidak sembarangan beli sana, beli sini kok! Apalagi kita harus kaidah orang Indonesia: Tidak suka dijuali, tapi suka membeli. Makanya, penjual olshop perlu mengerti kaidah ini ya…

 

Ingin Lebih Nyaman

Ada lagi teman saya yang add dia sudah mencapai 300-an lebih. Ini yang paling besar menurutku, untuk saat ini, menurut yang saya tahu. Waktu dia kasih bukti screenshootnya, rupanya ada akun yang dicoret namanya. Permintaan pertemanan, kok dicoret namanya? Wah, bikin penasaran ini! Langsung saja saya tanya, jawabannya: Orangnya menjengkelkan! Dan lebih kaget lagi, orang itu adalah termasuk keluarganya! Hmm…

Dunia medsos memang harus kembali ke khittahnya sebagai media sosial. Media untuk kita berinteraksi, berkomunikasi, berpendapat dan mengejawantahkan kita sebagai makhluk sosial dari dunia nyata ke dalam dunia maya. Namun, apa yang kita lihat hari ini? Ah, Anda pasti tahulah yang sebenarnya. Bahkan banyak yang lebih tahu daripada saya.

Makanya, mungkin cukup banyak orang, di akunnya ada beberapa permintaan pertemanan. Namun, tidak diklik balik sesuai harapan si peminta pertemanan. Bahkan, saya yakin, ada di antara Anda yang malah menghapusnya. Karena melihat orangnya sudah tidak menarik. Penjual olshop dan lain sebagainya.

Tidak bisa dipungkiri, bahkan juga tidak bisa dipungkanan, bahwa akun kita adalah milik kita, semilik-miliknya. Meskipun sebenarnya kita menumpang di rumah Om Mark, tetapi kitalah pengelola akun itu. Jadi, marilah kita bikin akun kita dengan segala tetek bengeknya agar lebih nyaman untuk dijalankan. Ada status teman yang tidak disukai, sembunyikan saja. Atau kalau makin parah, ya, tinggal unfriend selesai. Gampang kok!

Ada seorang perempuan yang mengeluh kenapa kok sering ada yang posting tentang poligami di Facebook. Dia merasa terganggu. Merasa tidak nyaman, karena dia sendiri tidak menyukai syariat Islam itu. Padahal, solusi gampangnya adalah unfriend saja, Mbak! Otomatis kalau dia sudah tidak ada daftar teman kita, maka statusnya juga tidak akan muncul. Percaya deh! Jangan terbawa perasaan saat main Facebook.

Diajak orang untuk berdebat, apalagi menyangkut politik, seperti yang terjadi waktu Pilpres? Kalau kita bisa layani, maka dijawab saja dengan baik dan bijak. Tidak bisa? Dia tetap ngotot? Buang saja ke tempat sampah pertemanan! Jadikan dia mantan. Walaupun mantan itu sering identik dengan mantan pacar, tapi mantan teman di Facebook, itu juga oke.

Pilah Untuk Memilih

Sebelum menerima permintaan pertemanan, baiknya kita memang menelusuri siapa orang itu? Tapi itu bisa dilakukan kalau cuma sedikit orang. Kalau sudah banyak, ya, terserah masing-masing pemilik akun. Apa mau dikepoin si calon teman baru? Ah, kok sepertinya buang-buang waktu saja ya? Kecuali memang akun dari teman kita di dunia nyata, bolehlah langsung kita penuhi permintaannya.

Sampai di sini, jangan merasa GR kalau ada yang ingin berteman dengan kita. Bukan berarti kita ini macam artis yang orang ingin menjadi bagian dari kehidupan kita. Toh, bis jadi mereka cuma ingin promosi jualannya, mengajak diskusi yang bikin emosi, atau malah cari pacar baru. Hiii~

 

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: FacebookMedia Sosialpermintaan pertemanan
Rizky Kurnia Rahman

Rizky Kurnia Rahman

Seorang blogger dan penulis jempolan, maksudnya suka nulis pakai jempol.

ArtikelTerkait

Cowok Fobia Transgender yang Bikin Face App, Standar Ganda Nggak, sih? terminal mojok.co

Cowok Fobia Transgender yang Bikin Face App, Standar Ganda Nggak, sih?

28 Januari 2021
rich brian

Kerja Sama Antara Gojek dengan Rich Brian dan Reaksi Para Warga Twitter

12 Agustus 2019
Jangan Biarkan Pengguna Quora Makin Banyak dan Ramai, Nanti Toksik terminal mojok.co

Seberapa Nyinyir Kamu di Media Sosial?

11 Desember 2019
Katanya Konten TikTok Itu Banyak yang Cringe: Masak, sih? terminal mojok.co

Katanya Konten TikTok Itu Banyak yang Cringe: Masak, sih?

11 Juli 2021
Mengenang Masa Kejayaan Fanpage Pencinta Naruto di Facebook terminal mojok.co

Mengenang Masa Kejayaan Fanpage Pencinta Naruto di Facebook

1 Desember 2020
cover lagu

Cover Lagu Orang Lain atau Lagumu Dicover Orang Lain?

4 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.