Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Perlukah Indomie Khawatir Terhadap para Pesaingnya?

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
26 Juni 2022
A A
Perlukah Indomie Khawatir Terhadap Para Pesaingnya?

Indomie goreng (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kepopuleran Indomie pastinya sudah tidak perlu diragukan lagi. Sebagai brand mi instan yang mampu menembus pasar internasional, tentu PT Indofood sebagai perusahaan penghasil mi instan tersebut, memiliki strategi sakti yang telah teruji. Bukan hanya dari segi pemasarannya saja, tetapi juga taktik jitu dalam penanganan rantai pasokan serta distribusi produk.

Seperti pepatah yang mengatakan semakin tinggi pohon maka semakin kencang anginnya, ketenaran Indomie yang menanjak pun diiringi dengan berbagai cobaan.

Beberapa tahun lalu, santer beredar isu yang mengabarkan bahwa Indomie mengandung babi, di mana varian yang paling banyak penggemarnya, Indomie goreng, masuk dalam daftar tersebut. Setelah ditelaah lebih lanjut, kabar burung tersebut nyatanya tak lebih dari sekedar pesan berantai yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Lalu ada lagi kasus yang berhubungan dengan penarikan produk Indomie di Taiwan karena ditengarai menggunakan bahan pengawet yang dilarang dipergunakan di negara tersebut. Duh, pokoknya, jalan sukses Indomie ini nggak se-instan produknya!

Kerikil tajam lainnya yang jelas-jelas nyata dan pasti dialami oleh semua pelaku usaha adalah munculnya kompetitor. Ya, walaupun bisa dibilang produk paling terkenal, tak lantas mematikan munculnya pesaing di industri serupa. Kompetitor yang paling menempel hingga saat ini, tak lain dan tak bukan, adalah Mie Sedaap keluaran Wings Corporation.

Sampai-sampai, banyak meme dan opini bertebaran di dunia maya yang memperdebatkan kasta mi instan dengan rasa yang paling enak. Tak sedikit pula, warganet yang menyangsikan kenikmatan Indomie dan membela merek lainnya.

Akan tetapi, segaduh apa pun pertikaian tersebut, Indomie tetap bergeming. Seolah tak peduli dengan segala macam pendapat yang mengecilkan keperkasaannya. Sikap angkuh ini tentu saja bukan tanpa alasan. Hal receh semacam itu, tak akan dengan mudah mempengaruhi kemufakatan mayoritas bahwa Indomie, khususnya varian mi goreng, menempati tahta tertinggi dalam meme mi instan. Tepat, Indomie tak perlu khawatir terhadap eksistensi para pesaingnya tersebut.

Alasan pertama mengarah pada keunggulan Indomie yang didapuk sebagai salah satu makanan identitas negara. Saat bingung mau makan apa, Indomie-lah jawabannya. Mungkin pernyataan ini agak berlebihan sehingga pernah memantik kontroversi di media sosial. Namun, memang demikianlah yang terjadi.

Bila diperhatikan, banyak warung di sepanjang jalan yang menyematkan kata warmindo. Warmindo sendiri sesungguhnya adalah akronim dari Warung Makan Indomie. Jelas, di sini superioritas Indomie dipertunjukkan. Tak peduli merek mi instan yang diperjualbelikan, Indomie-lah yang disebut. Fenomena penggunaan majas metonimia ini serupa dengan yang terjadi pada Odol dan Aqua. Brand Indomie sebagai identitas tersebut turut diperkuat dengan munculnya beragam varian makanan khas di berbagai daerah yang diadaptasi dalam bentuk mi instan.

Baca Juga:

5 Rahasia Aneh tapi Nyata yang Bikin Karyawan Betah Kerja di Indofood

Dosa Indomie Ayam Bawang: Nggak Ada Bawang Goreng sebagai Pelengkap

Alasan kedua yang masih menjadi dugaan adalah bahwa pesaing terkuat, Wings, sepertinya berpikir sederhana dengan puas menjadi follower semata. Dugaan pertama dilihat berbagai produk Wings yang kurang agresif dalam menyerang pasar. Produk-produk mereka seolah hanya menduplikasi produk yang sudah terbukti sukses di pasaran. Besar asumsi bahwa strategi ini bisa menekan biaya riset pasar.

Contohnya saja, Jasjus yang mengekor Marimas dan Nutrisari, di mana terhitung sejak 2015, Jasjus adem ayem saja setia menempati urutan ke tiga dalam Top Brand Index di bawah dua pesaingnya tersebut.

Dugaan berikutnya berasal dari desain kemasan yang menyerupai market leader di masing-masing industri. Kemasan Mie Sedaap goreng memiliki nuansa yang sama dengan kemasan Indomie Goreng, yakni berlatar putih dan mempunyai sentuhan warna merah.

Dalam kategori lain pun, sepertinya Wings menerapkan strategi sejenis. Misalnya saja, botol Teh Javana yang sekilas mirip dengan Teh Pucuk Harum. Berikutnya lagi, Floridina yang dibalut botol serupa dengan Pulpy Orange. Dari sekian pengamatan ini, wajar rasanya jika menganggap Wings mengikuti langkah pemimpin pasar. Terlebih, banyak produk pengikut tersebut yang dibanderol dengan harga lebih murah dibandingkan market leader-nya. Strategi ini adalah cara umum yang diaplikasikan oleh pengikut guna menggerogoti pangsa pasar market leader.

Kesimpulannya, Indofood jelas tidak perlu pusing memikirkan persaingan di pasar mi instan yang mereka tekuni. Sebab, para kompetitor tersebut bisa diibaratkan sebagai anak kecil yang mengerumuni Indomie yang telah matang dan dewasa. Iklan tetap diperlukan sebagai pengingat pelanggan mereka bahwa merek tersebut masih eksis. Tak perlu pula menurunkan harga yang tidak signifikan perbedaanya tersebut karena malah berpeluang mengurangi pendapatan perusahaan.

Strategi paling banter yang biasanya dilakukan oleh kompetitor adalah pemberian hadiah ketika melakukan pembelian produk mereka, di samping penurunan harga. Taktik ini bukan cara yang tepat membangun loyalitas karena sangat mungkin konsumen membeli sesaat saja, ketika promo tersebut berlaku.

Sebaliknya, strategi cerdas Indomie adalah melaksanakan inovasi sekaligus kolaborasi dengan sesama market leader. Implementasinya tercermin pada kemunculan Chitato rasa Indomie Goreng yang sempat heboh beberapa tahun silam. Baik Chitato maupun Indomie, keduanya bertahan sebagai pemimpin pasar dalam industrinya sejak 2015. Bisa dibilang, dengan adanya kerjasama ini, kedua merek besar tersebut akan saling bertukar pelanggan loyal.

Di samping itu, kedigdayaan Indomie juga tercermin dari Top Brand Index yang mengindikasikan penetrasi pasar Indomie selalu berada di atas angka 70 persen selama lebih dari tujuh tahun belakangan.

Indofood sudah terlalu dalam menancapkan kukunya, kecil kemungkinan mereka akan goyang. Tapi, tentu saja, perusahaan tak boleh lengah dan jumawa, apalagi berpikir mereka tak akan tumbang. Sebab, tak ada brand yang benar-benar abadi. Kalau tak percaya, tanya saja Nokia.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Resep Mi Setan Rumahan: Bikinnya Mudah, Rasanya Endulita

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Juni 2022 oleh

Tags: indofoodindomiemie sedaappesaingwings
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

mie sedaap singapore spicy laksa mojok

Mie Sedaap Singapore Spicy Laksa: Sensasi Makan Laksa dari Mie Instan

3 Juni 2021
Indomie Goreng Rasa Kuah, Mi Instan Ambigu yang Nggak Laku

Indomie Goreng Rasa Kuah, Mi Instan Ambigu yang Nggak Laku

4 Oktober 2023
Indomie Mieghetti Adalah Inovasi Mie Instan Paling Hopeless yang Pernah Saya Coba Terminal mojok

Indomie Mieghetti Adalah Inovasi Mi Instan Paling Hopeless yang Pernah Saya Coba

25 Februari 2021
12 Dosa Indomie Rawon yang Bikin Pembeli Kapok Mencicipi Lagi

12 Dosa Indomie Rawon yang Bikin Pembeli Kapok Mencicipi Lagi

15 Agustus 2025
Perjalanan Saya Memecahkan Bumbu Rahasia Indomie ala Aa Burjo terminal mojok.co

Perjalanan Saya Memecahkan Bumbu Rahasia Indomie ala Aa Burjo

18 September 2020
Mie Sedaap Goreng Ayam Bakar Jeruk Limau_ Ayam Bakarnya Kurang Berasa, Jeruk Limaunya Nampol terminal mojok

Mie Sedaap Goreng Ayam Bakar Limau: Ayam Bakarnya B Aja, Jeruk Limaunya Mayanlah

29 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.