Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Perjuangan Ibu Hamil Di KRL

Allan Maullana oleh Allan Maullana
16 Juli 2019
A A
ibu hamil mitos seputar kehamilan di masyarakat jawa mojok.co

ibu hamil mitos seputar kehamilan di masyarakat jawa mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sepulang bekerja dalam perjalanan menuju rumah, seperti biasa, saya menumpang KRL. Sore itu saya tidak menunggu terlalu lama, hanya sekitar 3 menit saja KRL dengan nomor rangkaian KA D1/1412B tujuan akhir stasiun Cikarang tiba di stasiun Jayakarta tepat pukul 17.49 WIB.

Saya harus segera naik karena pintu KRL tidak akan dibuka lama-lama. Kemudian pintu akan segera ditutup. Untuk jam sibuk seperti jam pulang bekerja ini. Saya hampir selalu memilih berdiri di pojokan gerbong. Lebih tepatnya berdiri di depan kursi TDP. Rasanya lebih nyaman saja berdiri di sini. Tak berapa lama, dari gerbong sebelah, seorang Ibu datang sambil bertanya, “ada yang nggak hamil?”

Namun sayangnya kursi TDP itu sudah penuh diduduki oleh penumpang lain. Tapi yang menduduki kursi prioritas itu bukanlah sesama ibu hamil. Bukan juga ibu membawa anak, lansia, atau disabilitas. Tiga orang penumpang paruh baya –yang saya kira masih cukup kuat untuk berdiri­– sedang tertidur pulas.

Lalu seorang penumpang lain, yang berdiri persis di sebelah kanan saya, membangunkan salah satu dari penumpang tersebut. Alih-alih si penumpang yang duduk di TDP itu memberikan kursinya kepada ibu hamil, eh… tanpa tedeng aling-aling malah berkata, “Kaki saya sakit kalau berdiri. Lagian ngapain sih, ibu hamil pake kerja segala.”

Wah ini, nih. Kalimat begini ini, akan membuat siapapun yang mendengarnya pasti kaget kepalang seperti mendengar geledek di siang hari tanpa perlu ada angin dan hujan. Warbiayasak banget penumpang KRL jenis ini. Sudah duduk di TDP, pakai memancing emosi pula. Padahal, kalau dia mengatakan, “Kaki saya sakit kalau berdiri”. Itu sudah cukup untuk membuat maklum.

Agaknya situasi seperti ini menjadi pemandangan yang begitu khas di KRL. Di stasiun manapun dengan tujuan KRL manapun akan selalu ada penumpang dengan lidah tak bertulangnya itu mengucapkan kalimat yang menusuk perasaan siapa saja yang mendengarnya.

Saking sudah biasanya, banyak penumpang yang bersikap biasa-biasa saja saat melihat pemandangan ini. Daripada mencari ribut sendiri, Si Ibu hamil dan mas-mas yang berdiri di sebelah saya tidak meladeninya. Cenderung mengambil sikap mengalah saja.

Perjuangan untuk mendapatkan kursi belum berakhir. Si Ibu hamil harus terus melangkah, menembus kepadatan penumpang di dalam gerbong, untuk menuju kursi tengah. Iya, kursi yang panjang itu. Kursi yang di jendelanya sudah diberi himbauan untuk mengutamakan/ memberikan kursi bagi penumpang yang lebih membutuhkan.

Baca Juga:

7 Sisi Terang Jakarta yang Jarang Dibahas, tapi Nyata Adanya: Bikin Saya Betah dan Nggak Jadi Pulang Kampung

Go Show Tidak Sama dengan Tarif Khusus, dan Istilah Kereta Api Lain yang Sering Dianggap Sama, padahal Beda

Sampai di kursi tengah, apakah Si Ibu hamil langsung bisa mendapatkan kursi? Ada dua kemungkinan:  jika ada yang peduli dengan pertanyaan “permisi, ada yang nggak hamil?”, maka ia dapat duduk. Jika tidak, maka akan ada jawaban yang lebih khas lagi, “Cari di kursi prioritas aja, Bu.”

Yeee…. Lau pikir dari tadi nggak nyari di kursi prioritas, apa? Ngook banget, lah~

Dari satu kursi prioritas ke kursi prioritas lainya, si Ibu hamil akan sering mendapatkan jawaban “Coba di kursi tengah aja, Bu!”. Lalu, dari satu gerbong ke gerbong lainnya, ketika sudah sampai di depan kursi tengah akan kembali mendapatkan jawaban, , “Cari di kursi prioritas aja, Bu.” Terus aja seperti itu, sampai ada seseorang dengan empatinya untuk bangkir bediri dan berkata, “Sini bu. Duduk aja di sini.”

Wah, kalau  sudah begini, perjuangan ibu hamil betapa tidak lebih luar biasa lagi, kan?

Mencari kursi untuk penumpang prioritas memang susah-susah gampang. Terlebih lagi saat jam-jam pulang kerja. Akan ada orang-orang yang merasa dirinya juga merupakan prioritas, sehingga tidak lagi melihat orang lain yang kondisinya lebih prioritas dari dirinya. Saya Hopelees banget deh, kalau ketemu orang kaya gini.

Selain itu, banyak hal yang menjadi kendala si Ibu hamil untuk tidak bisa mendapatkan bangku. Seringkali TDP yang sudah penuh dengan sesama ibu hamil dan juga terisi penumpang lanjut usia. Kendala yang paling menyebalkan adalah melihat TDP diduduki oleh merka yang bukan golongan prioritas.  Ya, yamg saya bilang tadi itu.

Menurut Pasal 131 UU nomor 23 Tahun 2007 tentang perkeretaapian, TDP diperuntukan bagi empat golongan, yakni orang tua  lanjut usia, wanita hamil, kaum difabel, dan ibu membawa anak.

Menurut tirto.id TDP sering disalah gunakan karena adanya degradasi moral dan empati masyarakat. Selain itu tidak adanya sanksi bagi penumpang nonprioritas yang menggunakan TDP. Sehingga penumpang nonprioritas itu menafsirkan peraturan tersebut lebih kepada himbauan semata.

Dengan kapasitas 3 orang dalam satu TDP, ada 4 TDP di satu gerbong, maka satu gerbong akan memuat 12 ibu hamil. Selebihnya dikalikan saja satu rangkaian KRL ada berapa gerbong. Delapan, sepuluh, atau dua belas gerbong?. Tentu ini jumlah yang jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan prioritas.

Meskipun saat ini PT KCI telah menempelkan stiker berupa himbauan, untuk memberikan kursi bagi penumpang yang lebih membutuhkan di jendela pada kursi tengah, namun hal ini masih belum bisa menimbulkan kesadaran empati pada setiap penumpang.

Mereka semua tentu saja bisa membaca. Bisa memahami kalimat sederhana itu. Lah gimana enggak, mereka semua kan berpendidikan. Saya yakin, sebagian banyak yang punya gelar akademis. Tapi apakah berpendidikan atau tidaknya seseorang memiliki kesadaran untuk berempati di lingkungan sosial?

Lagi-lagi, himbauan itu masih jauh dari kata sukses untuk dilaksanakan sebab kesadaran tiap penumpang masih belum tumbuh. Ini memang masalah moral. Kalau moral itu, kembali lagi ke diri sendiri. Mungkin bisa juga, PT KCI memberikan petugas di tiap-tiap gerbong untuk memastikan penumpang yang termasuk golongan prioritas mendapatkan haknya.

Untuk penumpang non prioritas, ayolah respek sedikit. Satu gerbong KRL ini penuh dengan orang-orang, loh. Satu saja untuk tidak segan mengalah atau memberikan kursinya kepada ibu hamil. Maka ibu hamil tersebut tidak perlu tertatih melangkah dari satu gerbong menuju gerbong lainnya sambil bertanya, “ada yang nggak hamil?”

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: disabilitasibu hamilKRLkursi prioritas
Allan Maullana

Allan Maullana

Suka terbangun pada pukul 04.12 AM

ArtikelTerkait

3 Kesalahan Sepele KRL Jogja Solo yang Cukup Mengganggu Penumpang

3 Kesalahan Sepele KRL Jogja Solo yang Cukup Mengganggu Penumpang

15 Mei 2024
Jakarta Nggak Ada Keras-kerasnya Buat Orang Cikarang (Unsplash)

Jalanan Jakarta yang Keras dan Tak Ramah Pemula: Naik Ojol Bingung, Naik KRL Tambah Bingung

24 Januari 2024
Ambisi PT KAI Perluas Lempuyangan Bikin Pelaju KRL Jogja Solo Menderita (Unsplash)

Terbitnya SP3 dari PT KAI buat Warga Lempuyangan dan Bayangan Mengerikan Biaya Transport Pelaju KRL Jogja Solo sampai Setengah UMP Jogja

18 Juni 2025
pelecehan seksual

Waspada, Pelecehan Seksual Masih Terjadi dan Merajalela di KRL

28 Agustus 2019
Alasan Emak-emak Cikarang Memenuhi dan Jadi Raja KRL Tujuan Tanah Abang jawa timur

KRL Jabodetabek Bikin Iri Pekerja yang PP Jombang-Surabaya Naik Commuter Line Dhoho Setiap Hari

10 Juli 2025
Pelayanan Petugas KRL Bisa Diadu dengan Satpam BCA Saking Memuaskannya Mojok.co

Pelayanan Petugas KRL Bisa Diadu dengan Satpam BCA, saking Memuaskannya

16 Juli 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.