Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Pantai di Gunungkidul (Memang) Menawan, tapi Menyimpan Bahaya yang Nggak Boleh Disepelekan

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
10 Februari 2025
A A
Pantai Gunungkidul (Memang) Menawan, tapi Menyimpan Bahaya yang Nggak Boleh Disepelekan oantai di gunungkidul

Pantai Gunungkidul (Memang) Menawan, tapi Menyimpan Bahaya yang Nggak Boleh Disepelekan

Share on FacebookShare on Twitter

Pantai Gunungkidul memang indah-indah, tapi ada tanda bahaya yang perlu diperhatikan agar tawa kalian tak berubah jadi duka

Kabar duka yang menimpa siswa-siswi SMP 7 Mojokerto di Pantai Drini Gunungkidul, Selasa 28 Januari lalu, sampai hari ini masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Belasan siswa yang terseret arus itu, empat di antaranya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Sebuah berita yang tentu menyakitkan dan menyesakkan dada.

Pantai selatan Gunungkidul, Yogyakarta, memang masih menjadi primadona bagi para wisatawan. Setiap hari libur, saya sering menjumpai rombongan bus-bus besar dari berbagai instansi sekolah. Barangkali keindahan alam dan pasir putih yang menawan di sepanjang pantai selatan, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung luar daerah.

Di balik keindahan dan kemolekannya, harus diakui bahwa pantai-pantai di Gunungkidul sebenarnya menyimpan bahaya yang setiap saat bisa mengancam. Salah satu ancaman laut di pantai selatan yang baru-baru ini ramai diperbincangkan adalah rip current atau arus karau. Fenomena inilah yang disebut-sebut menjadi penyebab belasan pelajar di SMP 7 Mojokerto terseret arus hingga ke tengah laut.

Bahaya rip current di Pantai Gunungkidul

Buat yang (mungkin) belum tahu apa itu rip current, saya coba jelaskan. Sederhananya, rip current merupakan arus air laut yang bergerak dengan cepat menjauhi pantai. Kondisi ini terjadi karena pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai. Pertemuan tersebut menyebabkan arus balik dengan kecepatan yang sangat tinggi. Situasi tersebut bisa menyeret orang hingga ke tengah laut.

Kemunculan rip current yang datang tiba-tiba memang cukup sulit diprediksi. Namun, menurut BMKG, ada beberapa ciri-ciri yang bisa kita lihat. Seperti warna air yang cenderung gelap, air lebih tenang, dan posisinya berada di antara dua ombak yang dipecah. Gampangnya, rip current tidak membentuk buih setelah gelombang pecah.

Sekilas arus rip current tampak tenang. Orang yang sedang berenang mungkin tidak sadar bahwa dirinya sedang terperangkap arus rip current yang memiliki kecepatan 2 meter/detik itu. Kondisi inilah yang diduga dialami belasan pelajar SMP 7 Mojokerto yang tenggelam di Pantai Drini beberapa waktu lalu. Para korban kehabisan tenaga dan kesulitan saat melawan arus, sehingga (mohon maaf) kelelap sampai ke dasar laut.

Ancaman di balik air laut yang tenang

Sampai di sini kita tahu bahwa di balik air laut di pantai Gunungkidul yang tampak tenang itu, ada arus balik yang begitu cepat. Maka untuk menyelamatkan diri dari situasi ini, para pakar menyarankan agar tidak melawan arus. Melainkan harus tetap mengikuti arus, kemudian berenang ke samping supaya bisa keluar dari rip current. Setelah itu, baru bisa menuju ke arah bibir pantai.

Baca Juga:

Drini Park, Tempat Wisata Viral di Gunungkidul yang Cukup Dikunjungi Sekali Saja

7 Pantai di Jogja yang Bikin Kamu Lupa Parangtritis

Lalu, bagaimana dengan orang yang nggak bisa berenang?

Jawaban mudahnya, jangan mandi atau bermain air di laut. Itu saja. Kalau pengin bermain air, tentu harus mengenakan pelampung. Sepengetahuan saya, beberapa pantai di Gunungkidul sebenarnya sudah menyediakan pelampung. Hanya saja (mungkin) jumlahnya terbatas dan harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan petugas pantai.

Selain itu, pastikan untuk mencari informasi soal karakter laut dan ombak di pantai tersebut. Saat membawa rombongan, saya pribadi lebih suka bertanya kepada para nelayan atau pedagang di sekitar soal keadaan laut hari itu. Biasanya, para nelayan lokal justru lebih peka dan tahu betul dengan kondisi laut di pantai selatan.

Ada jurang laut di pantai Gunungkidul

Selain rip current, ada beberapa hal yang perlu teman-teman waspadai ketika “bermain” air laut di pantai Gunungkidul. Salah satunya adanya cekungan yang curam di dasar laut. Warga lokal menyebutnya jurang laut. Nggak sedikit pantai di Gunungkidul yang terdapat cekungan-cekungan di dasar laut yang tak terlihat ketika kita sedang berada di bibir pantai.

Sejak remaja saya sering diwanti-wanti oleh orang tua agar waspada dengan jurang ini. Cekungan ini sangat berbahaya ketika gelombang sedang pasang. Pasalnya, arus bawah di jurang ini sangat kuat dan bisa menyeret orang hingga ke tengah. Para wisatawan yang suka berenang di pantai, wajib menjauhi area ini.

Nggak terlalu sulit sebenarnya mendeteksi jurang laut di sekitar pantai Gunungkidul. Umumnya, jurang ini memiliki dataran lebih rendah dibandingkan dataran lainnya. Selain itu, karakter air laut akan tetap tergenang saat posisi surut.

Supaya wisatawan nggak mendekati area mematikan ini, biasanya pihak pengelola pantai sudah memberi sebuah tanda atau pathok. Tanda ini bisa berupa tiang panjang, banner, atau semacam bendera di area jurang laut. Jadi, perhatikan tanda-tanda zona terlarang ini ketika teman-teman sedang berkunjung ke pantai selatan.

Mitos seputar pantai Gunungkidul

Terlepas dari ancaman rip current dan jurang laut di pantai Gunungkidul, ada kepercayaan lokal yang saya rasa (juga) nggak boleh diabaikan begitu saja. Kepercayaan ini berupa pantangan-pantangan saat berkunjung atau berada di kawasan pantai selatan Gunungkidul.

Mungkin salah satu mitos yang populer di kalangan masyarakat adalah mengenai larangan mengenakan pakaian berwarna hijau. Konon, Nyi Roro Kidul, yang dikenal masyarakat Jawa sebagai penguasa pantai selatan itu amat menyukai warna ini. Penjelasan sederhananya, (konon) pengunjung yang mengenakan pakaian berwarna hijau dikhawatirkan akan ditarik oleh Nyi Roro Kidul ke tengah laut.

Ada juga anjuran bagi wisatawan agar membasuh kaki atau wajah terlebih dahulu sebelum meninggalkan pantai di Gunungkidul. Sebagian warga meyakini bahwa hal tersebut bertujuan agar seseorang terhindar dari musibah, baik selama di pantai maupun saat perjalanan pulang.

Selain itu, warga Gunungkidul, khususnya yang tinggal di pesisir pantai juga memercayai suatu pantangan. Kali ini cukup spesifik. Yang mana para nelayan dilarang melaut pada hari pasaran Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon. Konon, orang yang (tetap) nekat melaut akan tertimpa musibah. Sampai hari ini, kepercayaan tersebut masih ditaati oleh para warga dan nelayan di sekitar pantai Gunungkidul.

Pantangan dan anjuran yang nggak boleh diabaikan

Saya sadar sepenuhnya bahwa kepercayaan lokal berupa pantangan-pantangan tersebut nggak bisa diterima begitu saja oleh logika. Yang jelas, saya pribadi cukup meyakini bahwa di balik setiap mitos, ada pesan tersirat yang mungkin suatu hari nanti bisa dijelaskan dengan akal sehat. Nggak ada salahnya juga menghormati serta menghargai nilai-nilai lokal setempat. Toh, semata-mata demi kabaikan bersama juga.

Akhirnya, seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah daerah, petugas pantai, maupun wisatawan, harus bekerja sama agar kejadian tragis seperti ini nggak terulang lagi. Secara pribadi, saya turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya untuk keluarga korban dan seluruh pelajar di SMP 7 Mojokerto. Semoga empat pelajar itu diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Selamat jalan, swarga langgeng.

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pantai di Gunungkidul Tak Seindah Dulu: Kebanyakan Promosi Padahal Banyak yang Perlu Dibenahi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Februari 2025 oleh

Tags: bahayajurang lautpantai gunungkidulrip current
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

Pantai di Gunungkidul Tak Seindah Dulu: Kebanyakan Promosi, Banyak yang Perlu Dibenahi

Pantai di Gunungkidul Tak Seindah Dulu: Kebanyakan Promosi Padahal Banyak yang Perlu Dibenahi

10 Juli 2023
Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

5 Mei 2022
Bahaya Memakai Sport Bra Setiap Hari yang Perlu Diketahui Para Wanita Terminal Mojok

Bahaya di Balik Sport Bra

3 Februari 2023
buku bajakan buku-buku baru buku musik mojok

3 Buku yang Harusnya Disita karena Berbahaya

13 Oktober 2020
4 Perpustakaan Gunungkidul yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang, Biar Mainnya Nggak ke Pantai Melulu Mojok.co

4 Perpustakaan Gunungkidul yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang, biar Mainnya Nggak ke Pantai Melulu

11 Mei 2025
Pacaran Wajib Sleep Call Itu Logikanya di Mana deh? Tidur Aja "Diawasi", kayak Lagi Dipenjara Aja

Pacaran Wajib Sleep Call Itu Logikanya di Mana deh? Tidur Aja “Diawasi”, kayak Lagi Dipenjara Aja

14 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.