Ngabuburit belum lengkap kalau belum cari lauk pauk atau camilan tambahan sebagai pelengkap buka puasa. Keliling jalanan, sambil lihat makanan di pinggir jalan yang sangat menggoda iman.
Berbeda dengan kondisi sekarang, musim pandemi yang mengharuskan apa-apa harus dilakukan di rumah aja, tidak jarang malah berujung bermalas-malas atau rebahan aja. Apalagi ditambah bulan Ramadan gini. Semakin nggak dibuat beraktivitas, malah semakin terasa lunglai.
Ramadan kali ini juga nggak ada ajakan bukber di luar. Jadi, sudah pasti bakal tetap buka di rumah aja. Ada senang, ada nggak senangnya, sih. Senangnya, karena bisa lebih hemat. Nggak senangnya, karena nggak bisa ada modus buat kumpul sama temen-temen.
Btw, saya ada beberapa panduan buat ngabuburit di rumah aja, nih. Biar sore kalian di masa pandemi ini, jadi nggak gabut-gabut amat. Apalagi kok sampai malah memilih buat tidur sore. Jangan!!! Tidur sore sangat berbahaya dan sangat tidak dianjurkan. Tidur sore ini kalau dilakukan terus menerus, akan menjadikan kita linglung.
Ayo bung, bangkit bung!!!
Pertama, sibukkan diri dengan masak. Kalau masak nasi dan lauk pokok itu sudah biasa kali, ya. Tapi, kalau masak buat camilan atau makanan pelengkap buka puasa, biasanya lebih praktis dibeli pas ngabuburit. Buat ngisi ngabuburit di rumah aja, kalian bisa coba-coba bikin camilan sendiri.
Menu andalan yang paling gampang dibikin adalah gorengan. Bakwan atau pisang goreng adalah camilan terenak dan termudah. Kalau masak sendiri kan bisa tuh, bakwannya kalian tambahin sayur apa aja terserah. Bikin pisang goreng dikreasikan seperti apa aja juga suka-suka.
Kedua, ikut seminar atau diskusi online. Sejak pandemi menyerang jagat ini, sekarang banyak banget komunitas atau lembaga yang ngadain seminar atau diskusi online, melalui aplikasi maupun media sosial. Buat ngabuburit kalian lebih terasa faedah, bisa nih dicoba. Kalian bisa pilih tuh, diskusi yang free aja alias tidak berbayar. Sekalian bisa buat tambah-tambah ilmu juga, kan.
Ketiga, ngaji online. Juga sangat banyak sekali ngaji-ngaji online yang disediakan oleh lembaga-lembaga dakwah dan pesantren di musim pandemi sekaligus Ramadan kali ini. Tapi tetep ya, usahakan pilih ngaji yang adem-adem aja. Ngaji yang bisa menambah pengetahuan agama, juga menyejukkan rohani kalian.
Keempat, bacain esai Gus Ulil yang rilis tiap jam empat sore. Gus Ulil, sosok yang pantas dipanggil kiai, tapi tetap populer dengan sapaan Gus ini, sangat apik dalam mengemas ngaji akidah. Esai yang disajikan spesial ngabuburit di Mojok ini, cocok buat kalian yang berupaya meningkatkan keimanan. Ngabuburit yang berfaedah, tanpa harus beranjak dari kasur kesayanganmu.
Kelima, jalan-jalan di aplikasi belanja online, tapi nggak beli apa-apa. Tips ini saya temui di cuitan twitter Fiersa Besari, musisi sekaligus penulis kenamaan masa kini. Keuangan yang semakin menipis, akibat minimnya pemasukan tapi pengeluaran semakin menjadi-jadi. Lantaran dari sebelum Ramadan tiba, sudah diharuskan di rumah aja, dan saldo habis buat checkout belanja online.
Jadi, bulan Ramadan ini, silakan kalian jalan-jalan di aplikasi belanja online, tapi dengan syarat juga harus menahan hawa nafsu kalian buat checkout.
Keenam, ikut UTS EXO. Bagi saya yang bukan k-popers, tentu saja ini adalah saran yang sungguh apa banget. Daripada otak kalian nganggur selama ngabuburit di rumah aja, mungkin kalian bisa iseng-iseng ikut ujian dengan soal pengetahuan EXO. Ini banyak saya jumpai di Twitter dari hari pertama Ramadan. Nggak ngerti lagi. Fyuh!!!
Ketujuh, bagi yang ada mobil di rumah dan tentunya punya skill nyopir, silakan keluar rumah muter-muter jalanan, tapi tetap di mobil aja. Kalau ada yang ngomelin, kasih alasan aja kalau ini lagi manasin mesin mobil. Padahal ya, karena suntuk aja nungguin azan di rumah.
Sekian panduan ngabuburit di rumah aja. Silakan pilih sesuai bakat dan minat kamu masing-masing. Loh!!!
BACA JUGA Esai-esai Terminal Ramadan Mojok lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.