Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Orang Surabaya dan Obsesinya terhadap Sambal Petis

Arief Rahman Nur Fadhilah oleh Arief Rahman Nur Fadhilah
4 Juni 2024
A A
Orang Surabaya dan Obsesinya terhadap Sambal Petis (Unsplash)

Orang Surabaya dan Obsesinya terhadap Sambal Petis (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Orang Surabaya pasti sudah tidak asing dengan bahan pelengkap makanan yang bernama sambal petis. Petis sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di kota ini. 

“Kalau kita ngomong makanan khas, terutama dari Surabaya, pasti orang cenderung makanan ada unsur petisnya,” Jelas Manda Roosa, pengamat makanan dan jurnalis Suara Surabaya Media, pada CNN Indonesia dalam sebuah wawancara pada 2018 yang lalu. 

Pernyataan tadi sama sekali tidak salah. Kebanyakan makanan khas Surabaya memang menggunakan sambal petis sebagai bahan dasarnya. Sebut saja lontong balap, lontong kupang, rujak cingur, tahu campur, tahu tek, tahu telur, hingga pecel semanggi. Pokoknya kalau ke Surabaya, sambal satu ini bisa ditemukan di hampir seluruh penjuru kota.

Rasa sambal petis yang unik dan memorable di lidah

Rasanya gurih, pedas, dan cenderung manis. Buat yang tidak terbiasa, kombinasi rasanya memang susah diterima, terutama bagi para pendatang yang mampir ke daerah Surabaya dan sekitarnya. Apalagi setelah makan, bibir jadi berwarna agak hitam dan terasa pedas serta agak lengket. 

Aromanya juga cukup kuat dan noticeable untuk orang sekitar. Namun, bagi yang sudah kadung suka, seperti kebanyakan orang Surabaya, jangan harap bisa lepas dari pesona magisnya.

Sering jadi tambahan wajib termasuk ketika makan cemilan

Kerupuk upil adalah salah satunya. Cemilan ini selalu dinikmati dengan sambal petis. Setiap penjual kerupuk upil di Surabaya pasti menyediakan minimal satu plastik kecil berisikan sambal petis untuk pembelinya. 

Selain kerupuk upil, cemilan gorengan di Surabaya nasibnya juga sama, mulai dari tahu isi, tempe goreng, hingga pisang goreng. Semuanya disajikan dengan sambal petis.

Obsesi orang Surabaya

Saking terobsesinya dengan sambal petis, makanan khas daerah lain tidak luput jadi korban. Masyarakat Jawa Barat pasti familiar dengan tahu sumedang. Makanan yang berasal dari Kabupaten Sumedang ini jadi kehilangan jati diri dan cita rasa aslinya ketika sudah masuk ke Surabaya. Jelas saja, makanan yang seharusnya memiliki rasa asin dan gurih malah bisa berubah rasanya karena disajikan dengan sambal petis yang punya rasa agak manis. 

Baca Juga:

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Dengan kebiasaan seperti ini, wajar orang Surabaya kalau ke luar kota juga mencari sambal petis untuk teman makan. Sayangnya, walaupun dinobatkan sebagai makanan khas Jawa Timur, sambal petis cukup sulit dijumpai di luar kawasan Metropolitan Surabaya atau biasa disebut dengan Gerbangkertosusila (akronim dari Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan). 

Sebut saja di Kota Tuban dan Bojonegoro. Meskipun tidak terlalu jauh dari Surabaya, sambal petis jadi barang langka di sana. Gorengan yang di Surabaya biasa dimakan dengan sambal petis, di sana dimakan menggunakan cabe rawit. 

Di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, keberadaan sambal petis malah makin langka. Hampir tidak ada makanan di sana yang menggunakan sambal petis sebagai bahan utama atau sekedar jadi teman makan. 

Saking langkanya, warga sana baru tahu eksistensi sambal petis ya ketika sudah pernah main ke Surabaya dan sekitarnya. Hal kecil seperti ini mungkin tampak sepele, tapi cukup meresahkan bagi Orang Surabaya.

Sejarah yang tak banyak diketahui

Meskipun banyak mengonsumsi makanan dengan sambal petis, sampai saat ini ternyata tidak banyak warga Surabaya yang tahu tentang asal usulnya. Hal ini sedikit banyak tergambar dalam serial video populer yang pertama kali tayang di Youtube pada tahun 2007 bertemakan budaya Surabaya berjudul “Grammar Suroboyo”. 

Pada episode ketiga, “Suro dan Boyo”, karakter utama dari serial ini, diceritakan sedang asyik mengobrol sambil makan lontong balap. Dalam selingan obrolannya, Suro bertanya, “Kenopo yo, petis gatau tampil nang panganan khas Suroboyo?”. Untuk yang tidak paham bahasa Jawa, kurang lebih Suro mempertanyakan kenapa sambal petis tidak pernah muncul dalam festival makanan khas Surabaya. 

Boyo sama herannya. Padahal, orang Surabaya sudah lazim menyediakan sambal petis sebagai teman makan. Sehingga wajar kalau banyak yang mengira sambal petis berasal dari Surabaya.

Usut punya usut, sambal petis khas Surabaya bukanlah berasal dari Kota Pahlawan, melainkan berasal dari tetangganya, Sidoarjo. Sambal petis yang biasa dipakai di Surabaya memiliki nama asli Sambal Petis Udang Sidoarjo. 

Dari namanya saja sudah bisa ditebak kalau bahan baku utamanya adalah udang. Julukan Sidoarjo sebagai Kota Udang sedikit banyak menjelaskan alasan pemilihan bahan baku utamanya tersebut. Sebagai daerah penghasil budidaya udang terbesar di Jawa Timur, tidak heran kalau aneka makanan Sidoarjo banyak memakai bahan baku udang.

Miskonsepsi terkait asal usul makanan sepertinya cukup lazim di dunia kuliner 

Contohnya makanan bernama french fries yang sekarang jadi menu wajib di restoran cepat saji. Walaupun ada kata “french” pada namanya, makanan ini bukan berasal dari Perancis, melainkan Belgia. 

Contoh lainnya adalah hamburger. Film-film buatan Negeri Paman Sam sering memperlihatkan makanan satu ini jadi santapan sehari-hari. Makanya wajar apabila orang-orang beranggapan bahwa makanan cepat saji ini identik dengan budaya orang Amerika Serikat. Padahal kalau ditelusuri, makanan ini berasal dari Jerman tepatnya dari Kota Hamburg. 

Walaupun bukan berasal dari Surabaya, sambal petis sudah kadung menyatu dengan kehidupan warganya. Ke mana saja perginya, pasti sambal petis akan selalu dicari. Kurang lebih mirip slogan iklan Teh Botol Sosro, “Apa pun makanannya, sambalnya tetap sambal petis.”

Penulis: Arief Rahman Nur Fadhilah

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Culture Shock Orang Madura Saat Makan Martabak dari Luar Pulau Madura: Kok Nggak Pakai Petis?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Juni 2024 oleh

Tags: jawa timurkuliner khas surabayalontong balaplontong kupangmakanan khas surabayapecel semanggipetispetis udangrujak cingursambal petisSidoarjoSurabayatahu campurTahu Tektahu telur
Arief Rahman Nur Fadhilah

Arief Rahman Nur Fadhilah

Sedang menempuh S2 Psikologi Unair sembari merantau di Medan. Penikmat sunyi yang diam-diam takut ditinggal sendiri

ArtikelTerkait

Pasar Jongkok Wonokromo, Pasar Maling Surabaya yang Bikin Pembeli Berprasangka Buruk

Pasar Jongkok Wonokromo, Pasar “Maling” Surabaya yang Bikin Pembeli Berprasangka Buruk

20 Februari 2024
PRJ Surabaya, Sebuah Usaha Meniru PRJ di Jakarta yang Maksa Banget

PRJ Surabaya, Sebuah Usaha Meniru PRJ di Jakarta yang Maksa Banget

24 Oktober 2023
4 Alasan Surabaya Nggak Perlu Bangun Mal Baru Lagi Mojok.co

4 Alasan Surabaya Nggak Perlu Bangun Mal Baru

6 Januari 2025
Kasta Mi Pangsit di Surabaya, Kuliner dengan Keragaman yang Luar Biasa

Kasta Mi Pangsit di Surabaya, Kuliner dengan Keragaman yang Luar Biasa

4 Maret 2022
Susahnya Mencari Nasi Goreng di Solo yang Cocok di Lidah Orang Jawa Timur, Semuanya Terlalu Manis! Mojok.co

Susahnya Mencari Nasi Goreng di Solo yang Cocok di Lidah Orang Jawa Timur, Semuanya Terlalu Manis!

6 Agustus 2024
5 Tempat Makan di Surabaya dengan Porsi Jumbo, Dijamin Wareg Terminal Mojok

5 Tempat Makan di Surabaya dengan Porsi Jumbo, Dijamin Wareg!

21 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.