Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Olahraga

Nasib Susanti di Upin & Ipin Saat Timnas Indonesia Menang Lawan Malaysia

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
20 Desember 2021
A A
Nasib Susanti di Upin & Ipin Saat Timnas Indonesia Menang Lawan Malaysia terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Indonesia berhasil memulangkan Malaysia dari pagelaran Piala AFF 2020. Nggak tanggung-tanggung, 4-1 adalah skor akhir setelah sebelumnya Malaysia nyekor terlebih dahulu. Alih-alih menyambut euforia, saya lebih penasaran gimana nasib dedek Susanti di Upin & Ipin, ya? Apakah dimusuhi dan dijauhi? Atau malah Susanti ngenyek kawan-kawan kelasnya karena Malaysia kalah? Mari berspekulasi.

Dalam jagat Upin & Ipin, Susanti diceritakan sebagai anak Indonesia yang bapaknya bekerja di Malaysia. Bekerja di negeri jiran memang lebih menggiurkan ketimbang bekerja dengan UMR Jogja. Itulah yang menyebabkan Susanti bersekolah di Tadika Mesra. Ia satu sekolah dengan kembar botak yang kapasitas volume kepalanya lebih besar ketimbang badannya itu.

Bahasa yang plenggak-plengguk, Susanti seperti berusaha mengkombinasi antara Melayu dan Jakartans. Ia tampak kikuk menggunakan “aku-kamu” dan untungnya Upin dan Ipin nggak baper. Tapi itulah Susanti, anak kandung Ibu Pertiwi yang sedang nyeberang ke tanah milik Mak Cik.

Yang paling wangun dari Susanti ini satu, yakni darah Indonesia tetap mengalir dan sumsum tulangnya masih memegang teguh Pancasila tanpa harus pakai seragam dan baret nggak jelas. Terbukti dalam beberapa bagian, ia nggak lupa sama tanah kelahirannya tersebut. Bahkan, satu momen, ia tampak militan mendukung Indonesia dan nggak takut sama kawan-kawannya yang Malaysia Mania, tentu saja.

 

SUSANTI #TembusKandangLawan #TimnasDay pic.twitter.com/xQASXhDHlw

— Komisi Wasit (@MafiaWasit) December 19, 2021

Ketika di Tadika Mesra, saya yakin Susanti nggak bakal di-bully atau dijauhi sama kawan-kawannya. Kenapa? Karena ini Susanti. Susanti sudah terbiasa dengan pertarungan atau setidaknya persaingan.

Jangankan sepak bola regional, di kampungnya saja, Jakarta, sudah terjadi persaingan tingkat desa. Sepak bola Jakarta kamu kira hanya Persija? Jangan salah. Persija adalah puncak, sedang di tingkat desa—atau bahkan RT—sepak bola penuh dengan persaingan.

Baca Juga:

Tok Dalang dalam Serial Upin Ipin: Sosok Lansia Produktif dan Berdaya yang Patut Kita Tiru

4 Hal yang Jarang Orang Bicarakan tentang Serial TV Upin Ipin

Lihat saja lansekap lebih luas, yakni Liga 3 Region Jakarta. Kita persempit lagi area Jakarta Timur. Itu saja sudah ada tujuh tim yang di antaranya adalah Bintang Kranggan dan PS Pemuda Jaya. Kultur tim sepak bola yang banyak begini cukup melatih tiap manusia di dalamnya tahan akan persaingan yang berapi-api.

Tawuran antar desa, Susanti mungkin biasa mengalami. Lihat saja tawuran liga tarkam di negara kita, bahkan membedakan siapa lawan dan siapa kawan itu susah. Perlombaan tarkam desa A dan desa B, rasanya itu sudah seperti pertarungan antariksa antara Amerika dan Soviet saja.

Biasanya setelah gelut, akan berlanjut perang dingin antar kampung. Desa A yang punya akses jalan, akan menutup akses bagi masyarakat desa B. Atau konsekuensi lebih ringan, masyarakat desa B yang lewat desa A, bakalan dipenthelengi habis-habisan. Persaingan karena bola, melebar bahkan sampai sendi paling sentral seperti akses keluar-masuk desa.

Kamu kira saling sindir suporter bola Indonesia dan Malaysia di media sosial itu yang paling keren? Halah, lemah. Setelah pertandingan tarkam, bahkan bisa saja lebih parah. Semisal tim desa yang kalah, kirim santet ke desa yang menang. Jangan heran kalau besoknya, di depan rumah pemain unggulan desa yang menang, bakal ada darah ayam cemani dan beberapa dupa yang bikin penciuman sesak.

Bukan hanya sampai dunia klenik, seperti dendam, kekalahan harus dibayar tuntas. Kebencian itu akan ditularkan ke anak cucu. Desa yang kalah bilang, “Nak, bencilah sama anak-anak desa B karena mereka menang dengan cara yang tidak sah. Kasar.” Sedang desa yang menang bilang, “Nak, bencilah sama desa sebelah karena mereka lemah. Kalah mulu di tarkam.”

Kebencian ini akan terus menerus lahir. Tensi akan naik ketika laga kedua desa—desa A dan desa B—terselenggara lagi. Bisa saja lebih parah, menyogok wasit tarkam dan hal-hal curang lainnya akan tersaji.

Dan Susanti lahir dari kultur sepak bola lokal yang melanggengkan segala cara agar bisa berjaya. Di-bully sama Jarjit? Ah, itu hanya geli-geli bagi Susanti. Lantas apa yang dilakukan oleh Susanti di Tadika Mesra esok hari setelah kemenangan Indonesia atas Malaysia? Ngenyek Upin, Ipin, dan kawan-kawan, lah. Edan po hanya diam dan mbesengut?

Sumber Gambar: Unsplash

Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Desember 2021 oleh

Tags: IndonesiaMalaysiaPiala AFF 2020Susantiupin-ipin
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Mengenal Cikgu Tiger dalam Serial Upin Ipin, Sosok Guru yang Menyimpang dari Makna Digugu dan Ditiru

Cikgu Tiger dalam Serial Upin Ipin, Sosok Guru yang Menyimpang dari Makna Digugu dan Ditiru

4 Juli 2024
dalam negeri

Masalah Papua Merupakan Urusan Dalam Negeri Indonesia

3 September 2019
Membayangkan Upin Ipin dan Warga Kampung Durian Runtuh Jadi Tetangga Saya di Bumi Pasundan, Pasti Kampung Nggak Pernah Sepi Mojok.co

Membayangkan Upin Ipin dan Warga Kampung Durian Runtuh Jadi Tetangga Saya di Bumi Pasundan, Pasti Kampung Nggak Pernah Sepi

20 Maret 2024
Kenapa ya Nasi Jadi Makanan Pokok Orang Indonesia?

Kenapa ya Nasi Jadi Makanan Pokok Orang Indonesia?

13 Agustus 2022
10 Tradisi Pernikahan Indonesia yang Bikin Heran Orang Jepang Terminal Mojok

10 Tradisi Pernikahan Indonesia yang Bikin Heran Orang Jepang

13 Desember 2022
Membayangkan yang Akan Terjadi jika Jarjit dan Susanti dalam Serial Upin Ipin Pacaran Saat Dewasa

Membayangkan yang Akan Terjadi jika Jarjit dan Susanti dalam Serial Upin Ipin Pacaran Saat Dewasa

5 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.