Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Moro Soetta, Malioboro Kebumen yang Layak Diapresiasi

Akhmad Alhamdika Nafisarozaq oleh Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
1 Oktober 2025
A A
Moro Soetta, Malioboro Kebumen yang Layak Diapresiasi

Moro Soetta, Malioboro Kebumen yang Layak Diapresiasi (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kebumen itu sering dipandang sebelah mata. Katanya cuma jadi kota singgah, kota lewat, kota mampir kalau mudik. Tetapi sekarang ada wajah baru yang bikin warga Kebumen agak bisa jumawa, yaitu Moro Soetta. Kawasan yang katanya “Malioboronya Kebumen”.

Jangan salah, sekarang kalau malam Minggu, anak muda Kebumen nggak harus kabur ke Purwokerto atau Jogja buat sekadar nongkrong. Cukup ke Jalan Moro Soetta, pusat kota jadi hidup. Lampu-lampu jalan kinclong, ada area kuliner, tempat hiburan, bahkan spot foto ala-ala. Kalau Malioboro Jogja penuh pedagang batik atau gudeg, di sini kamu bisa menemukan sate ambal, sego penggel, sampai kopi-kopi kekinian.

Suasana baru, harapan baru

Jujur saja, saat pertama kali berkunjung ke Moro Soetta Kebumen, saya agak kaget. Rasanya Kebumen mendadak punya ruang publik yang bisa dipamerkan. Orang-orang berjalan santai, keluarga duduk di bangku taman, anak muda sibuk cari angle buat TikTok. Ada juga pedagang-pedagang yang lumayan rapi, nggak kalah dari konsep kuliner di kota besar.

Moro Soetta memang didesain untuk menjadi ikon baru Kebumen. Beberapa media lokal bahkan sudah menjulukinya sebagai “Malioboro Kebumen” atau “wajah baru kota”. Setidaknya sekarang kota ini punya magnet lainnya buat menahan laju orang-orang yang biasanya cuma numpang lewat.

Dari revitalisasi ke identitas kota

Revitalisasi wajah kota ini sebenarnya sudah digagas beberapa tahun lalu. Kebumen yang dulunya sepi di malam hari, pelan-pelan dipoles. Hasilnya, sekarang ada jalur pedestrian lebih lebar, penerangan jalan yang rapi, plus area kuliner tertata.

Kalau dulu identitas Kebumen cuma “pantainya banyak tapi panasnya kejam”, sekarang Moro Soetta jadi alternatif wisata malam yang lebih ramah. Bahkan sudah ada orang bilang, “Ayo jalan-jalan ke Moro Soetta, biar kerasa liburan meski masih di kota sendiri.” Narasi ini penting, karena kota kecil jarang punya ruang publik representatif.

Malioboro vs Moro Soetta Kebumen

Perbandingan dengan Malioboro Jogja memang nggak bisa dihindari. Begitu nama Moro Soetta muncul, orang langsung nyeletuk, “Ah, palingan KW-nya Malioboro.” Padahal kalau dipikir-pikir, bukannya salah juga. Jalan yang rapi, trotoar lebar, lampu-lampu hias, plus pedagang kuliner yang ditata, sekilas memang mirip banget sama apa yang ada di Jogja. Tapi Moro Soetta Kebumen punya ceritanya sendiri.

Kalau Malioboro identik dengan sejarah, wisatawan, dan belanja batik, Moro Soetta lebih dekat dengan keseharian orang Kebumen. Di sini, anak-anak muda nongkrong sambil kadang nonton live music, keluarga kecil nyari jajanan malam, atau anak muda yang sekadar hunting konten buat Instagram. Suasananya nggak sepadat Malioboro, tapi justru itu yang bikin Moro Soetta terasa lebih “lokal” dan akrab.

Baca Juga:

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

Sisi Menyedihkan Kebumen yang Jarang Diceritakan Warga Lokal: dari Lapangan Kerja yang Itu Aja sampai Ruang Publik yang Stagnan

Ketimbang dibanding-bandingkan terus, mungkin lebih adil kalau Moro Soetta dipandang sebagai versi lokal yang lahir dari kebutuhan warganya sendiri. Kebumen jelas nggak butuh jadi Jogja kedua, tapi punya identitas baru yang bisa bikin warga betah dan bangga sama kotanya sendiri.

Antara optimisme dan kekhawatiran

Pertanyaannya sekarang, apa Moro Soetta Kebumen bakal langgeng? Atau cuma jadi proyek euforia? Karena di Indonesia, ruang publik baru seringnya kinclong di awal, tapi kemudian terabaikan.

Jangan sampai bangku taman jadi tempat nongkrong motor-motor berknalpot brong, atau lampu hias mati satu-satu kayak gigi ompong. Kebumen perlu belajar dari Malioboro Jogja. Di sana, masalahnya bukan cuma soal perawatan, tapi juga tentang tata kelola pedagang, parkir, hingga kebersihan. Kalau Moro Soetta mau benar-benar jadi ikon, ya harus dirawat, bukan cuma dibiarkan setelah seremonial peresmian.

Moro Soetta Kebumen, Malioboro lokal yang layak diapresiasi

Buat saya pribadi, Moro Soetta Kebumen penting. Ia jadi bukti kalau Kebumen juga bisa punya wajah kota yang membanggakan. Apakah setara dengan Malioboro Jogja? Jelas belum. Tapi untuk ukuran kota kecil, Moro Soetta sudah cukup bikin warga punya alasan keluar rumah selain ke alun-alun atau warung kopi.

Mungkin inilah versi sederhana dari urban pride ala Kebumen. Dan kalau nanti ada yang bertanya, “Malioboro di Kebumen di mana, ya?” Saya bisa jawab sambil senyum, “Ada kok, namanya Moro Soetta. Boleh dicoba, asal siapin duit buat sate ambal sama sego penggelnya.”

Penulis: Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Pantai di Kebumen yang Bikin Wisatawan Lupa Pulang, Sayang Dilewatkan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2025 oleh

Tags: Kebumenkota kebumenMalioboromalioboro jogjamalioboro kebumenMoro Soetta Kebumen
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq

Akhmad Alhamdika Nafisarozaq

Mahasiswa kabupaten yang sering pulang untuk mengamati rumah sendiri yang perlahan berubah. Menulis bareng AI, sambil terus berjuang membaca keadaan.

ArtikelTerkait

Berwisata ke Tumpeng Menoreh Kulon Progo yang Dikelola Swasta Lebih Murah daripada Malioboro Jogja yang Dikelola Pemerintah Mojok.co

Berwisata ke Tumpeng Menoreh Kulon Progo yang Dikelola Swasta Lebih Murah daripada Malioboro Jogja yang Dikelola Pemerintah

17 Juni 2024
Hal-hal Menarik yang Ada di Desa Pujotirto Kebumen, Salah Satunya Pohon Jenitri yang Bikin Warga Kaya Raya

6 Bulan setelah Jadi UNESCO Global Geopark, Kebumen Masih Bingung Gimana Cara Jualan Kehebatannya

24 Oktober 2025
3 Hal yang Bisa Dilakukan di Malioboro Tegal, tapi Nggak Bisa Dilakukan di Malioboro Jogja

3 Hal yang Bisa Dilakukan di Malioboro Tegal, tapi Nggak Bisa Dilakukan di Malioboro Jogja

12 September 2024
Jadi Tempat Pameran Seni, Jalan Gatot Subroto Solo Nggak Kalah sama Jalan Malioboro Jogja, bahkan Lebih Bagus!

Jadi Tempat Pameran Seni, Jalan Gatot Subroto Solo Nggak Kalah sama Jalan Malioboro Jogja, bahkan Lebih Bagus!

5 Juli 2024
Bandar Grisse, Ikon Baru Gresik yang Menyimpan Keresahan (foto milik penulis)

Bandar Grisse, Ikon Baru Kota Gresik yang Ramainya Mulai Melahirkan Keresahan bagi Warga Sekitar

23 Oktober 2024
Mati Tua di Jalanan Yogyakarta sumbu filosofis jogja unesco

7 Catatan Masalah di Sumbu Filosofis Jogja yang Kini Resmi Jadi Warisan Dunia UNESCO

22 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.