Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Mitos-mitos Masa Kecil yang Dianggap Aneh padahal Bisa Dibuktikan secara Logis

Alfiandana oleh Alfiandana
8 Agustus 2021
A A
Mitos Masa Kecil yang Dianggap Aneh padahal Bisa Dibuktikan secara Logika terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai masyarakat Jawa yang lahir di desa, saya sangat akrab dengan doktrin-doktrin tentang metafisika atau supranatural. Mitos menjadi camilan sehari-hari saya waktu kecil. Yah, kedudukannya mungkin sejajar dengan Taro dan rengginang.

Setelah lahir ceprot saja saya sudah dikenalkan dengan mitos. Ketika masih bayi dan menangis di tengah malam, keluarga saya akan menyimpulkan bahwa tangisan saya adalah pertanda adanya setan yang mendekat. Ini si orok lapar Mommy. Si orok sedang kepo-keponya dengan bunyi-bunyian atau hal-hal baru di dunya, eh sempat-sempatnya malah lebih perhatian ke lelembut.

Lalu pada waktu kanak-kanak, ketika saya hendak main ke kebun tetangga, sebuah peringatan keluar dari mulut ibu saya, “Jangan main di sana, nanti disembunyikan genderuwo!” Begitu pula ketika saya main di bawah pohon, “Pohon nangka tempat kongkow para setan!” Lalu saat saya baru berada di teras rumah dan ditanya mau pergi ke mana, saya menudingkan jari telunjuk ke arah selatan.

Lagi-lagi ibu saya menegur, “Jangan menunjuk ke arah kuburan. Pamali!”

“Lah, kuburan, kan, ada di sebelah utara, Mommy,” jawab saya.

“Kuburan desa sebelahnya desa tetangga, kan, ada di selatan. Coba kamu ikutin arah jari telunjukmu itu, pasti berhenti di sana,” balas ibu saya.

Ealaaahhh… Saya pun PPKM alias Pasrah Pada Kekangan Mitos. Sampai saya tumbuh gede dan merantau, eh, eksistensi mitos masih tetap ada. “PAKAI UANGMU DULU LAH, NANTI GUWE GANTI.”

Meski agak kesal dengan si mitos ini, tapi saya memaklumi bahwa budaya tersebut merupakan produk dari tradisi tutur masyarakat kita. Walaupun sifatnya abstrak, mitos sebenarnya mengandung nilai edukasi yang penting pada zamannya. Orang-orang zaman dahulu menggunakan mitos sebagai semacam undang-undang tak tertulis untuk mengatur perilaku sesorang.

Baca Juga:

Pacaran di Kebun Raya Bogor Bikin Putus? Halah, Omong Kosong!

4 Mitos Hape Samsung yang Semua Orang Pasti Tahu, Apa Kamu Percaya Salah Satunya?

Saking kreatif dan selonya orang-orang zaman dahulu, banyak mitos-mitos ciptaan mereka yang sekarang dianggap aneh. Seorang teman berkata kepada saya, “Mitos itu nggak masuk akal dan pembodohan.”

“Mitos itu senjata orang dewasa untuk membohongi anak kecil,” lanjutnya.

Saya setuju dengan pernyataannya yang terakhir. Tapi, untuk kalimat “nggak masuk akal”, maaf kawan, kita berseberangan. Padahal mitos-mitos yang dianggap aneh tersebut bisa dibuktikan secara logis. Nggak percaya?

Kalau makan nggak habis, nanti nasinya nangis

Mitos ini biasanya dipakai oleh para orang tua untuk menakut-nakuti buah hatinya. Ketika si kecil nggak doyan makan, kalimat sakti tersebut akan keluar.

Secara pemaknaan umum, alasan yang disampaikan dalam mitos ini memang nggak bisa diterima. Masa nasi bisa nangis, itu nasi apa hubungan yang ditinggal pas sayang-sayange?

Tapi sebenarnya pernyataan tersebut benar adanya. Ini ada kaitannya dengan hukum kimia. Coba kamu biarkan nasi sisa makanmu teronggok selama beberapa hari. Lihatlah, lelehan air perlahan akan keluar dari nasi-nasi basi itu. Kasihan, kan, nasinya nangis karena nggak kamu habiskan.

Masakan terlalu asin tanda ingin menikah

Kaum hawa rentang usia 20–30 tahun yang belum menikah pasti kerap menerima sindiran mitos ini. Ketika hasil masakan terlalu asin biasanya akan dikaitkan dengan tanda ingin nikah. Padahal, kan, siapa tahu masaknya bercampur air mata karena tekanan keluarga. Ehe~

Mitos yg satu ini memang dianggap aneh. Apa hubungannya rasa asin dengan menikah? Padahal hubungan rumah tangga, kan, nggak cuma asin. Ada pahit, manis, dan kecut-kecutnya juga.

Tapi kalau kita pikir-pikir, mitos tersebut ada benarnya juga. Menikah dan rasa asin masakan itu sebenarnya korelasinya sangat jelas. Si pemasak diminta menikah biar nanti ada yang mengoreksi rasa masakannya. Biar nggak asin mulu gitu. Biar ada pedas-pedasnya kayak cangkem tetangga.

Berdiri di depan pintu bikin susah rezeki

Mitos yang satu ini bikin bingung banyak orang. Memangnya datangnya rezeki ditentukan dari kita berdiri di depan pintu atau nggak?

Ya jelas ada dong, joblesss. Kalau elu cuma berdiri di depan pintu doang tiap hari, dari mana elu dapat duittt, Bosss? Mandi lalu berangkat nguli sonoh. Sudah malas-malasan, ganggu kerjanya angin pula.

Selain itu, pintu sering menjadi metafora dari kata “kesempatan” atau “peluang”. Nah, kalau kamu berdiri di depan pintu, bisa diibaratkan kamu telah menghalang-halangi kesempatan untuk datang.

Salah satu pintu rezeki adalah silaturahmi. Semakin sering seseorang berkunjung ke rumahmu, maka rezekimu akan semakin lancar. Misalnya ada yang bertamu untuk ngajak bisnis bareng, nawarin pekerjaan, atau bagi-bagi hasil panenan. Nah, kalau orang mau masuk saja kamu halang-halangi, terus piye? Mereka mau masuk lewat pintu mana? Pintu maaf?

Itu tadi beberapa mitos yang kita anggap aneh, yang ternyata kebenarannya bisa dibuktikan secara jelas, logis, dan terkonsep. Gimana? Masih menganggap orang zaman dahulu itu suka melamun dan membuat cerita tipu-tipu?

Sebenarnya kitanya saja yang nggak sampai pada maksud dari mitos mereka. Maklum, sih, mitos-mitos tersebut memang muatan sastrawinya tinggi, harus pakai perumpaan dan metafora.

BACA JUGA Ilmu Titen dan Mitos Jawa Itu Beda, Jangan Dipukul Rata dan tulisan Alfiandana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: anak kecillogikaMitosNusantara Terminal
Alfiandana

Alfiandana

ArtikelTerkait

Pantas Saja Warga Kediri Banyak yang Jomblo, Pantangan Pernikahannya Banyak dan Bikin Ribet!

Pantas Saja Warga Kediri Banyak yang Jomblo, Pantangan Pernikahannya Banyak dan Bikin Ribet!

22 Februari 2024
reza arap microtransaction warnet gamer apex legend mojok

Sudah Saatnya Negara Mengawasi Microtransaction dalam Gim

20 Mei 2021
Merayakan Halloween, Merayakan Suzzanna dan Mitosnya

Merayakan Halloween, Merayakan Suzzanna dan Mitosnya

30 Oktober 2022

Nama yang Tak Identik dengan Suku, Bikin Bingung Masuk Komunitas Daerah Asal

24 Mei 2021
mitos

Andai Orang Dewasa Percaya Mitos

10 Mei 2019
Klasemen Zodiak Paling Ndakik Berdasarkan Tanggal Lahir Tokoh Anime ramalan zodiak

Fakta Santuy Ramalan Zodiak: Dari yang Katanya Mirip Hingga Hanya Tertarik

2 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.