• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Anak Kecil Beli Voucher Game Online dengan Nilai Besar Itu Nggak Masalah: Sebuah Analisis

Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma oleh Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma
14 Mei 2021
A A
blokir gim voucher game online mending rakit pc steam dark souls III genre game menebak kepribadian dota 2 steam esports fall guys mojok

steam dark souls III genre game menebak kepribadian dota 2 steam esports fall guys mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Persoalan tentang boleh nggak sih anak di bawah umur beli voucher game online sedang ramai diperbincangkan. Masalah ini sebenarnya sering terjadi dan jadi keluhan banyak orang tua. Hari ini saya melihat masalah ini menjadi viral dalam sebuah video yang mempertunjukkan seseorang yang nampaknya sebagai orang tua, komplain kepada pegawai salah satu minimarket terkait nggak adanya larangan anak di bawah umur beli voucher game online dengan nilai yang cukup besar.

Kalau nggak salah, si anak ini beli voucher senilai 800 ribu rupiah dan si orang tua ini mengatakan bahwa uang tersebut pasti merupakan hasil mencuri anak tersebut. Yang kemudian intinya si orang tua memprotes para pegawai karena melayani si anak dan meminta uang yang sudah dibayarkan agar dikembalikan. Ada beberapa hal yang membuat saya berpikir dan tertarik untuk membagikannya lantaran persoalan macam ini umum terjadi.

Jual beli oleh anak di bawah umur menurut hukum

Dalam pandangan hukum positif (hukum yang berlaku di suatu negara), aturan mengenai jual beli secara umum telah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer). Tepatnya dalam Pasal 1320 KUHPer telah diatur bahwa syarat sah perjanjian terdiri atas 4 syarat, yakni 1) kesepakatan, 2) kecakapan, 3) suatu hal tertentu, dan 4) sebab yang halal. Perbuatan jual beli secara jelas merupakan bentuk dari suatu perjanjian, oleh karena itu dalam melihat sah nggaknya suatu jual beli. Kita dapat merujuk pada keempat syarat di atas.

Setelah jelas dan duduk pemahaman soal syarat sah perjanjian. Mari coba kita analisis bersama keempat syarat tersebut dalam kasus yang menjadi perhatian tulisan ini. Tentu, baik antara para pegawai minimarket dan si anak telah mencapai kesepakatan untuk jual-beli voucher tersebut. Kemudian voucher game online sendiri merupakan suatu obyek yang diakui oleh UU dan sebab halal pun terpenuhi karena masing-masing pihak beritikad baik dalam melakukan jual-beli.

Masalahnya ialah soal kecakapan, yang mana di Indonesia terdapat sejumlah aturan yang menjelaskan soal ukuran kecakapan ini. Salah satunya dalam hal keperdataan yang paling umum ialah seseorang baru dinilai cakap manakala telah berumur 21 tahun atau sudah menikah. Nah, tentu jelas kalau mendengar keterangan dalam video tersebut, diketahui bahwa si anak baru kelas 6 SD yang mungkin umurnya berkisar 11 hingga 12 tahun.

Lantas apakah karena si anak umurnya jauh di bawah 21 tahun dan belum menikah, perjanjian jual-beli nya otomatis batal? Ooo, nggak semudah itu. Mengingat syarat pertama dan kedua merupakan syarat subjektif, yang berkonsekuensi bahwa apabila nggak terpenuhi maka “dapat dibatalkan”. Berbeda kondisinya mana kala syarat ketiga dan keepat yang merupakan syarat objektif nggak terpenuhi, maka perjanjiannya otomatis “batal demi hukum”.

Makna dapat dibatalkan di sini ialah kalau para pihak ada yang merasa dirugikan atau meminta agar perjanjian tersebut batal. Maka pembatalan tersebut dapat dilakukan dengan meminta pembatalan kepada hakim. Nah, kalau secara hukum mak ketiplek nya begini aturannya. Namun, jelas nggak fair kalau berbicara dari aspek hukumnya saja. Yang mana terkadang ketinggalan dengan fakta peristiwa yang menyertai tindakan yang telah dilakukan.

 

Masalah yang sebenarnya

Mari kembali lagi pada video yang viral tersebut, ada seorang ibu-ibu (yang saya asumsikan mungkin ibu si anak) mengatakan bahwa uang 800 ribu itu “pasti hasil mencuri”. Menurut logikanya si ibu, mana mungkin anak kecil bisa punya uang 800 ribu. Kemudian, komplain si bapak (yang juga saya asumsikan sebagai bapaknya) berkata bahwa ia merasa dirugikan dan meminta agar uang tersebut dikembalikan. Kemudian dijawab bahwa uangnya nggak bisa dikembalikan lantaran pihak minimarket merupakan pihak ketiga atau perantara dalam proses jual-beli voucher tersebut. Dan yang paling penting soal komplain si bapak karena para pegawai nggak negur atau melarang si anak.

Menurut hemat saya nih, inilah letak masalahnya, yakni minimnya pengawasan orang tua. Jelas, kalau posisi para pegawai sebagai pihak ketiga di sini nggak punya kewajiban secara hukum untuk melarang si anak membeli voucher. Kembali ke Pasal 1320 di atas bahwa meski seseorang nggak cakap atau di bawah umur, secara esensial perjanjian jual-belinya tetap sah sepanjang salah satu pihak nggak minta dibatalkan.

Jadi, para pegawai nggak dalam posisi mutlak dapat disalahkan, they just do their job. Soal kenapa nggak negur, mari kita berpikir jernih saja. Bisa jadi si anak nabung atau emang punya uang hasil jual-beli akun game kan? Anak jaman sekarang banyak yang mahir soal beginian, hal yang mirip terjadi kepada adik saya saat tiba-tiba punya uang dua juta rupiah dari jual akun game online. Jelas bapak saya mempertanyakan dan menuduh yang nggak-nggak, barulah setelah dijelaskan baru ngeh dan ya tetap nggak percaya.

Saya justru lebih memilih melihat dari sudut pandang perhatian si orang tua ke anak, bukannya apa-apa nih. Tapi, belum juga konfirmasi uangnya dapet dari mana udah nuduh pasti hasil nyuri. Dan yang perlu diketahui, di Indonesia memang belum ada aturan yang secara jelas melarang penggunaan aplikasi tertentu dengan alasan batasan usia. Tapi, dalam term and use hampir seluruh aplikasi termasuk game online, terdapat klausul pengawasan orang tua atau wali, sehingga hal seperti ini bisa diantisipasi.

Akhir kata, saya hanya ingin berkata anak di bawah umur tetap sah kok melakukan jual-beli. Meski kekuatan hukumnya lemah karena dapat dibatalkan, tetapi nggak otomatis batal demi hukum. Di sisi lain, inilah momen refleksi para orang tua agar nggak sembarangan ngasih gadget ke anak tanpa pengawasan, juga tanpa usaha mengikuti trend yang sedang berkembang, mau itu game online sampai joget TikTok. Zaman telah berubah dan anak pun punya kemampuan untuk mencari uang layaknya orang dewasa. Jadi kurang-kurangilah menyalahkan begitu, selesaikan dulu secara baik-baik dengan anak. Kalau emang merasa dirugikan dan minta jual-belinya dibatalkan, silahkan ke pengadilan terdekat, pasti Anda dilayani kok.

BACA JUGA Daftar Kombinasi Tokoh Anime yang Cocok Jadi Paslon Kepala Daerah dan tulisan Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Mei 2021 oleh

Tags: anak kecilvoucher game online

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma

Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia

ArtikelTerkait

Jadi Guru TK Gampang, Cuma Keprok-keprok_ Enak Aja! terminal mojok

Jadi Guru TK Gampang, Cuma Keprok-keprok? Enak Aja!

2 November 2021
Mitos Masa Kecil yang Dianggap Aneh padahal Bisa Dibuktikan secara Logika terminal mojok

Mitos-mitos Masa Kecil yang Dianggap Aneh padahal Bisa Dibuktikan secara Logis

8 Agustus 2021
reza arap microtransaction warnet gamer apex legend mojok

Sudah Saatnya Negara Mengawasi Microtransaction dalam Gim

20 Mei 2021
5 Hal yang Bikin Saya Nggak Jadi Batalkan Puasa Ramadan Saat Kecil. #TakjilanTerminal45

5 Hal yang Bikin Saya Nggak Jadi Batalkan Puasa Ramadan Saat Kecil. #TakjilanTerminal45

9 Mei 2021
batita Nyuruh Anak Kecil ke Masjid Itu Bagus, tapi Ajari Juga Adabnya terminal mojok

Nyuruh Anak Kecil ke Masjid Itu Bagus, tapi Ajari Juga Adabnya

27 Maret 2021
Tipe-tipe Anak Kecil Pelantun Selawat Nabi di Masjid Kampung Saya terminal mojok.co

Tipe-tipe Anak Kecil Pelantun Selawat Nabi di Masjid Kampung Saya

16 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
sastra cina jurusan kuliah mojok

Mematahkan Stereotip Mahasiswa Jurusan Sastra Cina

madura calon mertua menikah dengan teman satu kantor mojok

Tradisi Piala Bergilir Saat Teman Menikah Itu Konyol!

cari muka di dunia kerja Kena Tipu Interview Kerja Bikin Saya Menyadari Tak Ada yang Abadi di Dunia Ini Terminal mojok

Cari Muka Adalah Persoalan yang Menyebalkan Sekaligus Rumit di Dunia Kerja



Terpopuler Sepekan

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa
Pendidikan

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

oleh Elyatul Muawanah
20 Maret 2023

Sebagus-bagusnya tempat kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare, pasti tetap ada kekurangannya.

Baca selengkapnya
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan

Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan

25 Maret 2023
Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

19 Maret 2023
5 Keunikan Purbalingga yang Tidak Dimiliki Daerah Lain (Unsplash.com)

Keluh Kesah Menjadi Warga Kabupaten Purbalingga

22 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!