ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menyalakan Speaker Saat Telepon tapi HP-nya Kok Ditempelkan di Telinga?

Dini N. Rizeki oleh Dini N. Rizeki
15 Februari 2020
A A
Menyalakan Speaker Saat Telepon tapi HP-nya Ditempelkan di Telinga? Kenapa sih?
Share on FacebookShare on Twitter

Hampir semua orang punya handphone. Kebanyakan juga handphone yang beredar di masyarakat sekarang ini adalah telepon pintar berbasis android atau IOS. Tapi apakah dengan mempunyai handphone lantas mereka lihai menggunakannya? Tidak juga.

Seperti yang dibahas oleh Mas Seto Wicaksono kemarin, banyak kesalahan pahaman yang sering terjadi karena emoticon. Ini dikarenakan orang-orang itu belum tahu benar apa makna dari emoticon-emoticon lucu itu di percakapan online. Mayoritas kesalahan ini memang seringnya dilakukan oleh pengguna yang sudah berumur.

Dengan beberapa alasan saya lega karena ibu dan bapak saya menolak menggunakan telepon pintar. Mereka lebih memilih telepon genggam jadul yang hanya bisa digunakan untuk pesan singkat dan menelepon. Ibu saya bahkan tak mau repot-repot membalas bila ada pesan singkat yang masuk, beliau lebih suka telepon saja langsung. Lebih cepat dan jelas katanya. Begitu pun bapak, saat telepon genggam jadulnya rusak beliau lebih memilih membeli lagi dengan jenis dan type yang mirip. Pokoknya bisa buat nelepon dan SMS, sudah.

Lalu tentunya dengan lahirnya model-model baru telepon pintar ini di setiap tahun atau bahkan bulan, diiringi juga dengan hadirnya kelengkapan untuk mendukung fitur-fitur di telepon pintar itu. Sebut saja powerbank untuk mengatasi keadaan darurat kehabisan baterai, berbagai cover case untuk menambah gaya sekaligus pelindung telepon, dan earphone atau headphone untuk mendengarkan musik juga berbicara di telepon.

Herannya hal ini pun masih seperti kurang bisa diterima oleh para pengguna telepon pintar. Yang paling sering kita temukan adalah bapak-bapak atau ibu-ibu yang sedang menelepon dengan menyalakan speaker pada teleponnya sehingga suaranya kencang terdengar tapi tetap keukeuh menempelkan telepon itu di telinga.

Saya tidak membicarakan ini dari sudut pandang orang yang memang sedikit mengalami gangguan pendengaran ya. Ini untuk orang yang pendengarannya masih normal. Dan ini banyak terjadi. Saya sering sekali melihat dan mengalaminya langsung.

Saat masih tinggal di Ibukota, di dalam Commuter-Line saya beberapa kali melihat orang yang menerima telepon, menyalakan speaker aktifnya tapi tetap menempelkan telepon itu ke telinga. Mungkin awalnya orang-orang seperti ini berpikir bahwa yang namanya berada di tempat umum pastilah keadaannya akan cukup berisik maka daripada tak terdengar mereka menyalakan speaker. Tapi yang terjadi adalah beberapa penumpang lainnya bahkan bisa mendengar dengan jelas suara orang yang berada di seberang telepon. Apakah ini mengganggu? Bagi beberapa orang jelas iya.
Memangnya siapa sih yang ingin mendengar percakapan orang lain apalagi dengan suara yang kencang?

Hal ini juga terjadi pada salah seorang pakde saya. Beliau mampir ke rumah beberapa waktu yang lalu dan saat sedang asyik mengobrol, handphone-nya berbunyi. Pakde dengan sigap mengangkat telepon daann menyalakan speakernya. Maka resmilah kami bisa mendengar jelas percakapan pakde dengan temannya tersebut. Herannya lagi, pakde masih menempelkan teleponnya ke telinga.

Saat akhirnya percakapan itu selesai, saya tak kuat untuk tidak bertanya. “Pakde kok pakai speaker segala toh? Kan jadi kedengeran sama orang tuh obrolannya.” Dan pakde cuma menjawab, “Lah daripada nanti suaranya nggak jelas, nggak kedengeran, malah hah-heh hah-heh. Kan yo ra penak.” Saya kalah telak.

Kakak sepupu saya lalu coba menjelaskan pada pakde tentang earphone dan fungsinya. Apa jawab pakde? “Halah ribet, Le! Belum lagi nanti kalo pakde lupa naruhnya, terus kabelnya mbulet atau malah putus. Malah tambah bingung nanti.”
Baiklah, pakde. Kami mundur alon-alon.

Dari jawaban pakde saya bisa memahami alasan orang-orang yang melakukan hal serupa. Satu, jelas supaya suara penelepon lebih terdengar. Dua, menggunakan earphone itu kurang nyaman mereka. Tiga, tak peduli dengan telinga orang lain. Yang penting percakapan mereka mulus. Kalau kalian merasa berisik ya itu apesmu.

Perkembangan teknologi memang tak bisa dicegah lajunya dan kita manusia adalah pengabdi teknologi yang paling setia. Semua orang berhak merasakan teknologi terbaru walau tak semua akan pandai menggunakannya dengan cermat. Kita memang tak bisa mengatur dan memberi tahu semua orang untuk menggunakan earphone saat menelepon di ruang publik (apalagi kalau mereka adalah orang yang lebih tua) tapi paling tidak bisa kita terapkan di diri kita dulu. Sekiranya bila kita terganggu dengan hal seperti itu maka jangan juga ikut-ikut melakukan. Kasihan yang dengar. Apalagi semisal kita sedang berbicara dengan pasangan di telepon lalu yang mendengar ternyata seorang jomlo. Kasihan, Gengs!

BACA JUGA Kenangan Bersama Telepon Rumah dan Wartel atau tulisan Dini N. Rizeki lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Februari 2020 oleh

Tags: headsetspekertelepon
Dini N. Rizeki

Dini N. Rizeki

Seorang yang menulis supaya tetap waras.

ArtikelTerkait

3 Alasan Orang Madura Gemar Telepon Kapan Saja dan di Mana Saja

3 Alasan Orang Madura Gemar Telepon Kapan Saja dan di Mana Saja

28 Mei 2023
Joging Sambil Pakai Headset, Pengin Sehat Atau Celaka_ terminal mojok

Joging Sambil Pakai Headset, Pengin Sehat Atau Celaka?

25 Oktober 2021
Mending Nggak Usah Pakai Headset kalau Mau Mendengarkan Musik terminal mojok.co

Mending Nggak Usah Pakai Headset kalau Mau Mendengarkan Musik

3 Februari 2021
Nostalgia Telepon Umum, Benda Ajaib yang Punya Banyak Kisah Terminal Mojok

Nostalgia Telepon Umum, Benda Ajaib yang Punya Banyak Kisah

24 Januari 2021
Beberapa Hal Ngeselin yang Sering Terjadi pada Headset Kita terminal mojok.co

Beberapa Hal Ngeselin yang Sering Terjadi pada Headset Kita

29 Oktober 2020
telemarketer telemarketing telepon produk klien jasa mojok

Menghargai Telemarketer dengan Nggak Perlu Marah-marah Saat Menerima Teleponnya

28 September 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Rekomendasi Album Folk yang Bukan Cuma Bahas Kopi, Gunung, dan Senja

Rekomendasi Album Folk yang Bukan Cuma Bahas Kopi, Gunung, dan Senja

Cerita KKN, Benar Nggak sih Mahasiswa Itu Agen Perubahan?

Cerita KKN, Benar Nggak sih Mahasiswa Itu Agen Perubahan?

Perkenalkan “Mandai” si Kulit Cempedak Favoritnya Orang Banjar

Perkenalkan “Mandai” si Kulit Cempedak Favoritnya Orang Banjar



Terpopuler Sepekan

10 Fakta tentang Kota Suwon, Kota yang Akan Jadi Tempat Pratama Arhan Berkarier

10 Fakta tentang Kota Suwon, Kota yang Akan Jadi Tempat Pratama Arhan Berkarier

oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
29 September 2023

Bus Ekonomi Mustika, Penguasa Jalanan Semarang-Jogja: Dulu Jadi Andalan, Sekarang Berkawan Sepi

Bus Ekonomi Mustika, Penguasa Jalanan Semarang-Jogja: Dulu Jadi Andalan, Sekarang Berkawan Sepi

oleh Wulan Maulina
29 September 2023

3 Rekomendasi Merek Celana Dalam Pria yang Nyaman di Selangkangan

3 Rekomendasi Merek Celana Dalam Pria yang Nyaman di Selangkangan

oleh Dito Yudhistira Iksandy
28 September 2023

Swalayan Topaz, Tempat Belanja Lengkap Kebanggaan Warga Banjarnegara

Topaz Gayam, Tempat Belanja Lengkap Kebanggaan Warga Banjarnegara

oleh Laela Khoerunnisa
26 September 2023

5 Drama Korea yang Cocok Ditonton Orang dengan Kepribadian INFJ

5 Drama Korea yang Cocok Ditonton Orang dengan Kepribadian INFJ

oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
26 September 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=bTIqGdlcSsg

DARI MOJOK

  • Universitas Krida Wacana (UKRIDA), Kampus Kristen Andalan Warga Jakarta
  • Rekam Jejak Dessy Ratnasari, Kader PAN yang akan Maju Pilgub Jabar 2024
  • Tragedi Open BO Kos Tengah Sawah di Godean: Indonesia Darurat Prostitusi Online
  • Cara Sholat Tahajud: Panduan, Niat, Doa, hingga Keutamaannya  
  • Kembali Setelah Satu Dekade, Sepultura Gebrak JogjaROCKarta 2023
  • Cara Mandi Wajib yang Benar, Bukan Asal Gebyur Saja
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!