Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menteri Kabinet Indonesia Maju: Pak Jokowi Suka Bikin Kejutan, Ah.

Muhammad Ikhdat Sakti Arief oleh Muhammad Ikhdat Sakti Arief
24 Oktober 2019
A A
pak prabowo Menteri Kabinet Indonesia Maju

pak prabowo Menteri Kabinet Indonesia Maju

Share on FacebookShare on Twitter

Masa pemerintahan periode kedua dari Pak Jokowi sudah resmi dimulai. Beliau akan memimpin negeri ini berdampingan dengan Kiai Ma’ruf. Para jajaran menterinya juga sudah diumumkan–orang-orang yang nantinya akan membantu Pak Jokowi bekerja.

Setelah sebelumnya banyak spekulasi tentang siapa yang akan menjadi mentri, sekarang semuanya sudah jelas. Posisi mentri ditempati orang-orang dengan latar belakang yang berbeda.

Satu hal yang unik adalah cara Pak Jokowi yang mengumumkan nama-nama mentrinya dengan lesehan di tangga. Melihat hak itu, saya langsung ingat sewaktu jadi mahasiswa. Perkenalan seperti itu–lesehan, ketika disebut nama langsung angkat tangan–tidak jauh beda dengan perkenalan-perkenalan di kegiatan mahasiswa. Misalnya saat orientasi, para panitia akan memperkenalkan diri persis seperti apa yang dilakukan Pak Jokowi saat memperkenalkan menterinya.

Susunan mentri Pak Jokowi di periode ini sedikit mengejutkan. Ada nama-nama yang memang diharapkan oleh publik, ada yang diharapkan tetapi tidak masuk, ada yang tidak diharapkan tetapi dipilih oleh Pak Jokowi. Walaupun begitu, susunan menteri Pak Jokowi kali ini memang sesuai dengan apa yang dikatakannya waktu itu—60 % dari kalangan profesional, 40 % dari kader partai. Hal tersebut memang benar. Setidaknya jika kita mendefinisikan kata profesional sebagai “bukan orang partai”.

Salah satu kejutan di kabinet Pak Jokowi periode kedua ini adalah munculnya nama Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Walaupun memang sudah ada spekulasi jauh-jauh hari, tidak disangka hal tersebut benar-benar terealisasi. Aneh saja melihat Pak Prabowo menjadi menteri Pak Jokowi setelah persaingan keduanya berebut RI1. Setidaknya kita bisa belajar kalau politik sangat-sangat fleksibel. Terlalu fanatik dalam melihat pertarungan politik itu tidak baik. Dengan jadinya Pak Prabowo sebagai menteri Pak Jokowi, terbuktilah kata-kata “pilih 01, dapat 02”.

Ada nama-nama besar yang masuk dalam Kabinet Indonesia Maju alias Kabinet Kerja jilid kedua ini. Dan memang sudah diprediksi sebelum-sebelumnya—nama-nama yang memang sangat akrab di dunia perpolitikan kita. Misalnya saja Pak Mafhud MD yang menjabat sebagai Menko Polhukam-yang bisa kita sepakati bersama merupakan jabatan yang memang pantas dan layak sesuai dengan sepak terjang beliau selama ini. Beliau juga menjadi Menko Polhukam pertama yang bukan mantan tentara.

Nama besar yang juga muncul adalah Pak Nadiem (ex CEO Gojek) yang menjadi Menteri Pendidikan dan Pak Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dua nama ini memang betul-betul menjadi kejutan. Walaupun tentu saja, dipilihnya Pak Nadiem sebagai Mendikbud sedikit dipertanyakan. Tidak seperti Pak Wishnutama yang memang menjabat sebagai menteri—yang bisa dibilang—di bidang keahliannya.

Selain nama-nama besar yang memang sering kita dengar, juga banyak nama-nama yang baru. Bahkan mungkin baru pertama kali terdengar namanya. Salah satunya adalah Menteri Agama, Pak Fachrul Razy. Beliau ternyata adalah seorang mantan Jendral TNI. Untuk pertama kalinya posisi mentri agama ditempati oleh seorang prajurit. Entah pertimbangan apa yang dimiliki Pak Jokowi.

Baca Juga:

Mehamami Kasus Korupsi Chromebook yang Menjerat Nadiem Makarim dengan Mudah dan Lengkap

Isu Ijazah Jokowi Palsu Adalah Isu Goblok, Amat Tidak Penting, dan Menghina Kecerdasan, Lebih Baik Nggak Usah Digubris!

Menurut pengakuan Pak Fachrul, Pak Jokowi sepertinya memilih dia karena beliau suka memberikan ceramah agama tentang perdamaian. Tapi tentu saja kita yakin kalau itu bukan satu-satunya alasan beliau dipilih sebagai mentri agama. Kalau hanya didasarkan pada ceramah agama yang damai dan tidak memprovokasi, saya kira banyak yang lebih bagus. Menarik untuk menunggu terobosan seorang didikan militer ini.

Ada nama-nama baru, ada nama-nama lama yang dipertahankan. Misalnya Pak Basuki yang tetap menjadi Menteri PUPR, Ibu Sri Mulyani yang masih dipercayakan menjabat sebagai Menteri Keuangan, dan ada Pak Yasonna yang menjabat sebagai Menkumham. Untuk nama terakhir, memang sedikit ada drama. Setelah sebelumnya mundur sebagai menteri dan memutuskan untuk menjadi anggota dewan, beliau kemudian memutuskan kembali setelah dimintai oleh Pak Jokowi.

Selain nama yang sudah disebutkan sebelumnya, juga ada nama-nama yang diharapkan menjabat tetapi tidak terpilih. Salah satunya adalah Ibu Susi Pudjiastuti. Tidak tepilihnya Ibu Susi sebagai Menteri Kelautan di periode kedua ini memang harus diakui sangat mengecewakan. Apalagi setelah pencapaiannya selama ini. Tagar #WeWantSusi bahkan sempat menjadi trending topic twitter. Melihat terobosan dan kinerja beliau selama ini, saya rasa Ibu Susi lebih dari layak untuk dipertahankan. Mana ada menteri-menteri sebelumnya yang memerangi illegal fishing se-serius Ibu Susi.

Nama lain yang juga diharapkan adalah Gus Nadirsyah Hosen. Sebelumnya, Gus Nadir digadang-gadang sebagai Mentri Agama. Tetapi kenyataannya malah sebaliknya.

Secara keseluruhan, bagi saya pilihan mentri Pak Jokowi tidak begitu mengecewakan. Tapi tentu saja tidak bisa dikatakan sebagai formasi terbaik. Sebenarnya kalau mau, kabinet Pak Jokowi bisa jauh lebih baik. Tapi mau gimana lagi, dalam politik, seidealis apapun, yang namanya balas budi itu pasti ada. Berat hati jika Pak Jokowi tidak memberikan jatah kepada orang-orang yang sudah membantu beliau memenangkan pemilu.

Mari doakan semoga pemerintaham kedepan betul-betul mengabdi kepada rakyat. Menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Tapi jangan terlalu berharap. Karena kalau kecewa akan benar-benar sakit. Yang terjadi sebelum-sebelumnya bisa dijadikan pelajaran. Kita sudah terbiasa dibuat kecewa oleh para pejabat kita. Mari bersiap untuk patah hati kepada para pejabat kita untuk ke depannya. (*)

BACA JUGA Masuknya Prabowo ke Kabinet dan Perkiraan Golput yang Akhirnya Terbukti atau tulisan Muhammad Ikhdat Sakti Arief lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Oktober 2019 oleh

Tags: jendral tniJokowijokowi ma'rufkabinet indonesia majukabinet kerja jilid 2nadiem makarimWishnutama
Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Nama saya Ikhdat, seorang pengangguran (semoga cepat dapat kerja) pecinta senja, penikmat kopi (biar dibilang anak indie) yang suka nulis.

ArtikelTerkait

pilpres 2024

Kapan Waktu yang Tepat untuk Bicara tentang Pilpres 2024?

10 Desember 2021
Kata Deddy Corbuzier, Kuliah Itu Nggak Penting dan Bikin Milenial Mengalami ‘Postponing Reality’

Kata Deddy Corbuzier, Kuliah Itu Nggak Penting dan Bikin Milenial Mengalami ‘Postponing Reality’

9 Maret 2020
sarjana pendidikan guru nasihat kiai mengajar Jangan Jadi Guru Kalau Baperan, kecuali Hatimu Sanggup Legawa PPG

Jangan Jadi Guru Kalau Baperan, kecuali Hatimu Sanggup Legawa

2 Desember 2019
jadi presiden selama sehari lambang negara jokowi nasionalisme karya anak bangsa jabatan presiden tiga periode sepak bola indonesia piala menpora 2021 iwan bule indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

Megawati adalah Tokoh yang Paling Banyak Memberi Sumbangsih untuk Indonesia

1 November 2020
Saya Curiga Pakde Jokowi Hidup di Universe yang Lain terminal mojok.co

Membela Jokowi dari Pengeroyokan Boleh, Tapi Jangan Dengan Cara Bodoh!

18 September 2019
Di Mana Kemanusiaan, Kalau Banjir Saja Sempat-sempatnya Dipolitisasi?

Di Mana Kemanusiaan, Kalau Banjir Saja Sempat-sempatnya Dipolitisasi?

5 Januari 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.