Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menjadi Petani Modis ala Hedi dan Gia BBQ Mountain Boys

Irvan Hidayat oleh Irvan Hidayat
20 Oktober 2020
A A
Menjadi Petani Modis ala Hedi dan Gia BBQ Mountain Boys terminal mojok.co

Menjadi Petani Modis ala Hedi dan Gia BBQ Mountain Boys terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Citra petani di Indonesia masih dipandang sebelah mata. Profesi petani dianggap tidak mencerminkan sebuah kesuksesan hidup seseorang. Petani juga sering dianggap pekerjaan yang kotor karena harus berurusan dengan tanah, kotoran hewan, air, dan pestisida.

Citra yang buruk itu membuat banyak anak muda enggan menjadi seorang petani. Mereka lebih memilih menjadi pekerja kantoran yang hanya kerja di hadapan layar komputer. Mereka lebih memilih macet di jalanan saat pergi dan pulang kantor, daripada menghirup udara segar dan kerja santai di ladang.

Namun, belakangan ini muncul sebuah kanal YouTube yang ingin memperbaiki citra petani di mata anak muda. Kanal YouTube ini bernama BBQ Mountain Boys. Konten utama dari kanal ini adalah BBQ-an, bagi yang belum tau, BBQ-an itu memanggang daging di atas api.

Akan tetapi, di samping konten BBQ dan masak di hutan, kanal ini memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa bertani juga menyenangkan dan bisa berpenampilan modis.

Saat pertama kali Anda menonton kanal YouTube ini, Anda akan dibuat terkesima dengan pengambilan gambar, gradasi warna, dan editing video lainnya. Anda akan menduga kanal YouTube ini milik orang luar negeri, padahal BBQ Mountain Boys adalah asli Indonesia dan lokasi shooting-nya di Bandung. Kanal ini sudah ada sejak Agustus 2018 dan selalu update sampai hari ini.

Hedi Rusdian dan Gianjar Saribanon adalah dua orang yang menjadi pemeran utama dalam BBQ Mountain Boys. Kolaborasi keduanya yang dibantu oleh kru lainnya menciptakan konten-konten edukatif yang diproduksi dengan cukup apik. Menariknya, Hedi Rusdian dan Gianjar Saribanon selalu tampil rapi di setiap episodenya. Kesan jorok, kumuh, dan kotor seorang petani tidak tampak dari keduanya.

Kang Hedi dan Mang Gia sapaan akrab keduanya, berusaha menampilkan bahwa petani juga keren dan modis. Berikut ini perkiraan harga outfit yang mereka pakai setiap episodenya. Penulis menghitung perkiraan ini dengan harga yang paling murah di beberapa marketplace, jadi kemungkinan harganya bisa lebih mahal dari itu.

Kang Hedi, pria yang juga seorang jewellery artist yang katanya lagi hiatus itu, setiap episodenya selalu tampil nyentrik dan kelihatan matching dengan badannya yang tinggi berisi. Outfit yang dia pakai selalu berganti setiap episodenya, tapi paling tidak ada beberapa outfit yang sering dia kenakan. Hedi biasa menggunakan overall baju kodok yang harga termurahnya di kisaran Rp310.000, kacamata hitam Rp150.000, topi rajut Rp100.000, sepatu Rp500.000, dan jam tangan Rp350.000. Dari setelan pakaian tersebut totalnya bisa mencapai Rp1.410.000.

Baca Juga:

Curahan Hati Mantri Tani, Dicari Saat Bantuan Tiba, Dicaci Tatkala Gagal Panen Melanda

Buruh Tani Situbondo: Pekerjaan yang Sering Disepelekan, tapi Upahnya Bisa Bikin Iri Pegawai Kantoran

Saat Hedi tidak menggunakan baju kodok, biasanya dia menggunakan sweater yang harga termurahnya di kisaran Rp300.000, celana jeans Rp300.000, topi rimba Rp100.000, rompi outdoor Rp100.000, jam tangan Rp300.000, dan sepatu Rp500.000. Saat Hedi mengenakan setelan ini, total outfit-nya bisa mencapai Rp1.600.000.

Mang Gia, mamang yang kelihatannya lebih senior dari Kang Hedi juga tidak mau ketinggalan modis di depan kamera. Mang Gia biasa menggunakan topi rajut yang harganya sekitar Rp100.000, Kemeja Rp200.000, jam tangan Rp300.000, celana jeans Rp300.000, dan sepatu Rp500.000, total harganya sekitar Rp1.400.000. Mang Gia juga terkadang menggunakan rompi outdoor seharga Rp100.000, dan topi news boy Rp200.000.

Dari keduanya bisa diambil kesimpulan bahwa rata-rata harga outfit yang mereka kenakan di atas Rp1.400.000. Tentu saja, ini adalah harga yang sangat mahal untuk seorang petani pada umumnya. Itu pun belum termasuk perkakas yang biasa mereka gunakan.

Kendati begitu, pakaian yang mereka gunakan bisa mengubah pandangan kebanyakan orang terhadap seorang petani. Di masa depan, kalau dandanan petani seperti Kang Hedi dan Mang Gia ditiru oleh banyak petani lain, bisa jadi petani menjadi profesi yang bergengsi.

Meski di sisi lain, harga outfit yang mahal tidak menjamin Anda terlihat lebih modis. Pasalnya, seseorang bisa menjadi modis karena pandai memadukan pakaiannya dan yang lebih penting adalah kegunaan dari pakaian tersebut. Jika akhir-akhir ini Anda mulai tertarik dengan dunia pertanian dan tidak mau dianggap dekil, cara yang dipraktikkan oleh Kang Hedi dan Mang Gia mungkin bisa Anda terapkan. Tidak harus harganya sama, Anda bisa memilihnya di marketplace dengan harga yang sesuai kocek.

BACA JUGA Tips Jadi Petani Pemula bagi Sarjana Pengangguran yang Peduli Agraria dan tulisan Irvan Hidayat lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Baca Juga:  Starter Pack Wajib Saat Lockdown dengan Kearifan Lokal alias Menjemur Padi

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Oktober 2020 oleh

Tags: BBQ Mountain BoysmodisPetani
Irvan Hidayat

Irvan Hidayat

Penulis lepas, suka bertani, masak, dan traveling ke pelosok.

ArtikelTerkait

jawaban pertanyaan yang sering ditujukan untuk mahasiswa pertanian mojok

Teruntuk Mahasiswa Pertanian, Berikut Jawaban yang Ampuh Jika Jurusanmu Diremehkan

1 Agustus 2021
Pupuk Subsidi Makin Langka, Petani Makin Merana

Pupuk Subsidi Makin Langka, Petani Makin Merana

4 November 2022
Porang dan Tradisi latah petani banyuwangi

Porang dan Tradisi Latah Petani Banyuwangi

12 November 2021
harga pupuk mahal petani panen susah mojok

Pupuk Mahal, Petani Bisa Apa?

4 September 2021
Tips Jadi Petani Pemula bagi Sarjana Pengangguran yang Peduli Agraria terminal mojok.co

Tips Jadi Petani Pemula bagi Sarjana Pengangguran yang Peduli Agraria

16 Oktober 2020
Curahan Hati Mantri Tani, Dicari Saat Bantuan Tiba, Dicaci Tatkala Gagal Panen Melanda

Curahan Hati Mantri Tani, Dicari Saat Bantuan Tiba, Dicaci Tatkala Gagal Panen Melanda

12 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.