Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mengenal Penyakit Raditya Dika yang Belum Bisa Disembuhkan

Chelsea Venda oleh Chelsea Venda
6 September 2019
A A
Raditya Dika

Raditya Dika

Share on FacebookShare on Twitter

Raditya Dika beberapa hari yang lalu mengunggah video saat pergi ke Singapura di channel YouTubenya. Penulis sekaligus komika ini pergi ke Singapura untuk berobat ke sebuah rumah sakit. Raditya Dika mengungkapkan kalau dirinya terkena pernyakit autoimun. Penyakit ini yang mengharuskan ia harus rutin berobat setahun sekali di Singapura.

Apa sebenarnya penyakit autoimun?

Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh yang kita miliki malah menyerang tubuh kita sendiri. Pada kondisi normal, sistem kekebalan tubuh yang kita punya itu bertugas untuk menangkal berbagai serangan penyakit.

Namun pada orang yang terkena autoimun, sistem  kekebalannya malah menganggap sel tubuh kita yang sehat sebagai ancaman. Sehingga sel tubuh kita yang sehat akan dirusak oleh sistem kekebalan kita sendiri.

Penyakit ini dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh, mulai dari otak, saraf, otot, kulit, sendi, mata dan banyak lainnya.

Hingga saat ini autoimun belum diketahui secara pasti penyebabnya, mengutip dari alodokter.com beberapa faktor dibawah ini akan meningkatkan resiko terkena autoimun:

  1. Etnis Beberapa penyakit autoimun umumnya menyerang etnis tertentu. Misalnya, diabetes tipe 1 umumnya menimpa orang Eropa, sedangkan Lupus rentan terjadi pada orang Afrika-Amerika dan Amerika Latin.
  2. Gender Wanita lebih rentan terserang penyakit autoimun dibanding pria. Biasanya penyakit ini dimulai pada masa kehamilan.
  3. Lingkungan Paparan dari lingkungan, seperti cahaya matahari, bahan kimia, serta infeksi virus dan bakteri, bisa menyebabkan seseorang terserang penyakit autoimun dan memperparah keadaannya.
  4. Riwayat keluarga Umumnya penyakit autoimun juga menyerang anggota keluarga yang lain. Meski tidak selalu terserang penyakit autoimun yang sama, mereka rentan terkena penyakit autoimun yang lain.

Setiap penyakit autoimun memiliki ciri khas yang berbeda-beda, tapi gejala yang muncul bisa saja sama. Gejala-gejala awal penyakit imun mulai dari kelelahan, pegal otot, ruam kulit, demam ringan, rambut rontok, sulit berkonsentrasi, sering kesemutan di tangan dan kaki.

Tapi, jangan terburu-buru mendiagnosa diri sendiri terkena penyakit ini. Dokter pun harus melakukan pengecekan secara berkala sebelum memutuskan apakah seseorang terkena penyakit autoimun atau tidak. Diantaranya dengan tes ANA (antinuclear antibody) dan tes untuk mengetahui apakah ada peradangan yang ditimbulkan penyakit autoimun.

Baca Juga:

QRIS Cross-Border Pembayaran Lintas negara yang Memangkas Banyak Keribetan tapi Menyimpan Bahaya Jika Kamu Nggak Hati-hati

Minyak Gosok sampai Obat Kuat, Ini 5 Obat Cina yang Wajib Ada di Rumah Saya

Sayangnya kebanyakan dari penyakit autoimun belum dapat disembuhkan, hanya saja gejala yang timbul dapat ditekan dan dijaga sehingga tidak menimbulkan flare. Pengobatannya pun bermacam-macam tergantung dari jenis dan tingkat keparahannya.

Mulai dari memberikan obat, melakukan terapi pengganti hormon untuk menghambat produksi hormon dalam tubuh sampai mengkonsumsi obat penekan sistem kekebalan tubuh untuk membantu menghambat perkembangan penyakit dan memelihara fungsi organ tubuh.

Sebenarnya, beberapa penyakit ini sangat dekat dengan kehidupan kita. Hanya saja kita kurang menyadarinya sebagai penyakit autoimun. Berikut ini merupakan jenis-jenis penyakit autoimun yang sering kita jumpai:

Rematik

Rematik alias radang sendi adalah penyakit yang cukup sering kita jumpai di kalangan masyarakat kita. Ternyata penyakit ini termasuk dalam penyakit autoimun. Sistem kekebalan tubuh yang ada di lapisan sendi, menghasilkan sensor yang salah sehingga menganggap lapisan sendi ini dianggap ancaman. Efeknya menjadi kaku, sakit dan bengkak. Tapi jangan dianggap sepele, karena kalau dibiakan akan mengakibatkan kerusakan sendi yang permanen.

Penyakit Radang Usus

Inflammatory Bowel Disease (IBD) yang biasa kita kenal dengan penyakit radang usus. Penyakit ini dapat mengakibatkan radang kronis pada saluran pencernaan. Gejala yang timbul adalah diare, perdarahan pada dubur, BAB yang terjadi mendadak

Diabetes Mellitus tipe 1

Penyakit ini juga termasuk dalam penyakit autoimun. Sistem kekebalan tubuh ini akan menyerang sel penghasil insulin (hormon yang dibutuhkan dalam mengontrol kadar gula darah) di pankreas. Efeknya, tubuh kita nggak bisa menghasilkan insulin sehingga kadar gula darah kita menjadi tinggi. Gula darah yang tinggi ini akan menyerang organ lain seperti ginjal, mata, saraf, dan gusi. Biasanya penderita membutuhkan suntikan insulin yang rutin agar tidak bertambah parah. (*)

BACA JUGA Lesung Pipi dan Kisah di Baliknya atau tulisan Chelsea Venda lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 September 2019 oleh

Tags: autoimunKesehatanObatRaditya Dikasingapura
Chelsea Venda

Chelsea Venda

ArtikelTerkait

5 Obat Mujarab dari Anggota PMR Saat Ada Murid yang Sakit terminal mojok.co

5 Obat Mujarab dari Anggota PMR Saat Ada Murid yang Sakit

6 Desember 2021
Haruskah Menteri Kesehatan Seorang Dokter? terminal mojok.co

Haruskah Menteri Kesehatan Seorang Dokter?

23 Desember 2020
idul adha

Cobaan Saat Idul Adha: Nasib Tidak Suka Daging Sapi Maupun Kambing

11 Agustus 2019
Pengalaman Naik Scoot, Maskapai LCC Terbaik Nomor Dua di Dunia Versi Skytrax

Pengalaman Naik Scoot, Maskapai LCC Terbaik Nomor Dua di Dunia Versi Skytrax setelah AirAsia

7 Maret 2024
Bagi Generasi Sandwich, Perencanaan Keuangan Nggak Semudah Kata Raditya Dika terminal mojok.co

Bagi Generasi Sandwich, Perencanaan Keuangan Nggak Semudah Kata Raditya Dika

12 Desember 2021
merokok

Mengapa Saya Tidak Merokok?

12 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.