Beberapa waktu lalu Jerome Polin mengunggah video perpisahannya dengan pihak pemberi beasiswa selama ia kuliah di Jepang. Pertemuan Jerome dengan Mitsui Bussan tentu saja bukan sebuah kebetulan, sebab tak mudah untuk bisa mendapat beasiswa dari sana. Selain saingannya ribuan, berbagai tes sulit harus dilalui Jerome untuk bisa menembus beasiswa Mitsui Bussan. Ternyata, fasilitas yang diberikan beasiswa ini nggak main-main, lho, Gaes!
Beasiswa Mitsui Bussan kini jadi sangat populer dan peminatnya bertambah dari tahun ke tahun setelah Jerome sering menyebutnya. Kamu tertarik untuk mendaftar beasiswa ini juga? Mari kita kulik lebih jauh tentang beasiswa yang membawa Jerome studi ke Jepang ini.
Syarat dan prosedur yang harus dijalani
Beasiswa Mitsui Bussan sudah ada sejak tahun 1992. Beasiswa ini ditujukan untuk lulusan SMA yang hendak mengambil kuliah S1 di Jepang. Tujuan beasiswa ini agar penerimanya bisa mengenal budaya Jepang, selain itu diharapkan penerima beasiswa juga bisa memberi kontribusi bagi pembangunan di Indonesia setelah menyelesaikan studinya di Jepang.
Durasi pemberian beasiswa ini adalah 5,5 tahun (1,5 tahun untuk kursus bahasa Jepang dan 4 tahun untuk kuliah S1). Per tahun hanya ada dua orang WNI yang berhak untuk menerima beasiswa Mitsui Bussan ini. Syarat untuk melamar beasiswa ini adalah kamu harus merupakan lulusan SMA/MAN dengan jurusan IPA/IPS maksimal berusia 20 tahun, memiliki nilai rapor selama SMA minimal rata-rata 80, dan sehat secara jasmani maupun rohani.
Prosedur pertama yang harus kamu lakukan saat melamar beasiswa Mitsui Bussan ini adalah dengan mengisi formulir online beasiswa melalui www.mbkscholarship-id.com yang kemudian dicetak. Jangan lupa siapkan foto terbaru, fotokopi rapor, dan surat rekomendasi dari kepala sekolah. Setelah itu, kamu bisa mengikuti tes tertulis secara online. Jika berhasil lolos, kamu akan diminta untuk melengkapi dokumen dengan fotokopi ijazah dan Nilai Ujian Akhir, fotokopi KTP, surat persetujuan orang tua, dan berkas-berkas lainnya. Setelah itu, kamu akan mengikuti aptitude test dan tes kesehatan. Kalau berhasil lolos, tahapan yang harus kamu lewati selanjutnya adalah wawancara dengan pihak pemberi beasiswa. Setelah itu, baru deh pengumuman penerima beasiswa.
Proses seleksi beasiswa ini akan memakan waktu sekitar 5 bulan, mulai dari pendaftaran yang biasanya diadakan pada bulan Februari hingga proses wawancara pada sekitar bulan Juni. Setelah itu, bulan Agustus biasanya akan diadakan kelas persiapan pemberangkatan bagi penerima beasiswa dan September bisa berangkat ke Jepang.
Fasilitas yang akan didapatkan
Beasiswa Mitsui Bussan merupakan beasiswa full funded, artinya selain biaya kuliah dibayari, penerima beasiswa ini akan menerima semacam tunjangan hidup selama studi di Jepang. Berikut fasilitas yang didapatkan jika lolos menjadi penerima beasiswa ini:
- Tiket pesawat ekonomi PP Indonesia-Jepang.
- Tunjangan kedatangan sebesar 50.000 yen (sekitar 6 juta rupiah).
- Kursus bahasa Jepang gratis selama 1,5 tahun di Tokyo Japanese Language Education Center of Independent Administrative Institution, Japan Student Services Organization, Tokyo.
- Tunjangan bulanan sebesar 145.000 yen (sekitar 17,4 juta rupiah) ditambah akomodasi 5.000 yen (selama 1,5 tahun kursus bahasa Jepang) dan 25.000 yen (selama 4 tahun kuliah S1).
- Asuransi kesehatan, penerbangan, dan kecelakaan selama masa beasiswa.
- Biaya buku dan materi selama belajar di tempat kursus bahasa Jepang maupun universitas.
Gimana? Lumayan banget, kan? Pokoknya selama mendapat beasiswa Mitsui Bussan ini kamu bisa fokus banget kuliah dan menjalani kehidupan kampus tanpa perlu memikirkan besok makan apa atau bekerja paruh waktu karena kehabisan uang.
Biar makin mantap, sekarang mari kita hitung total beasiswa yang didapat Jerome Polin dari beasiswa ini.
- Tiket pesawat ekonomi PP Indonesia-Jepang: 15-20 juta rupiah.
- Tunjangan kedatangan: 50.000 yen (sekitar 6 juta rupiah).
- Kursus bahasa Jepang gratis selama 1,5 tahun: setelah saya cek di website lembaga kursusnya, saya mendapatkan fakta bahwa biaya pendaftaran 20.000 yen, biaya kursus 1,5 tahun 1.157.940 yen. Jadi, total biaya kursus bahasa Jepangnya adalah 1.177.940 yen (sekitar 141.302.800 rupiah).
- Tunjangan hidup:
• Selama 1,5 tahun kursus bahasa Jepang: 18 x (145.000 + 5.000 yen) = 2.700.000 yen (sekitar 324 juta rupiah).
• Selama 4 tahun kuliah: 48 x (145.000 + 25.000 yen) = 8.160.000 yen (sekitar 979,2 juta rupiah). - Asuransi kesehatan: ini bervariasi sih, mungkin sekitar 10.000 yen per tahun (kalau 5,5 tahun ya totalnya 55.000 yen atau sekitar 6,6 juta rupiah).
- Biaya buku: ini juga bervariasi, tapi sudah kita ketahui bersama kalau buku-buku akademik perkuliahan itu lumayan mahal, kan?
Jadi, kalau dikonversikan, tunjangan beasiswa yang didapat Jerome adalah sekitar 1,471 miliar rupiah, Gaes! Eits, tunggu dulu, itu belum termasuk biaya kuliah di Waseda University, lho.
Saya pernah menghitung biaya kuliah jurusannya Jerome Polin di Waseda University. Jerome Polin kuliah di Waseda University, School of Fundamental Science and Engineering, Department of Applied Mathematics. Biaya tahun pertama jurusan Jerome yang masuk tahun 2022 sekarang adalah 1.709.000 yen. Tahun kedua sebesar 1.709.000 yen, tahun ketiga sebesar 1.729.000 yen, dan tahun keempat sebesar 1.769.000 yen. Kalau demikian, total biaya dari tahun pertama sampai tahun keempat adalah 6.916.000 yen (sekitar 829.920.000 rupiah)!
Jika kita tambahkan biaya kuliah dengan tunjangan beasiswa yang didapat Jerome Polin dari Mitsui Bussan berarti sekitar 2,301 miliar rupiah!!! Wow, banyak juga, ya?
Jerome Polin sendiri dalam pidato dan postingan IG-nya juga menyebutkan kalau dia sangat bersyukur menjadi “anak beasiswa” dan berterima kasih kepada Mitsui Bussan atas dukungan mereka. Berkat uang yang disisihkan per bulan, Jerome juga bisa membeli laptop dan kamera sebagai modal “ngonten” channel YouTube-nya. Sepertinya tujuan beasiswa Mitsui Bussan juga dicapai oleh Jerome, yakni menjembatani hubungan Indonesia dan Jepang.
Kalau melihat angka 2,3 miliar rupiah, memang sangat banyak ya fasilitas beasiswa Mitsui Bussan ini. Nggak heran kalau peminat beasiswa ini bertambah dari tahun ke tahun sehingga peluang menjadi penerima beasiswa juga semakin kecil. Namun, kalau kamu tertarik, nggak ada salahnya mencoba dan berusaha mempersiapkan sedini mungkin. Siapa tahu jadi rezekimu.
Penulis: Primasari N Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Pengalaman Jadi Emak-emak Penerima Beasiswa Monbukagakusho (MEXT) dari Pemerintah Jepang.