• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Home Artikel

Memisahkan Aplikasi Messenger dari Facebook, Bikin Ribet dan Memecah Silaturahmi

Prima Ardiansah Surya oleh Prima Ardiansah Surya
23 Oktober 2020
A A
Aplikasi Messenger Dipisahkan dari Facebook, Bikin Ribet dan Memecah Silaturahmi terminal mojok.co

Aplikasi Messenger Dipisahkan dari Facebook, Bikin Ribet dan Memecah Silaturahmi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah pengguna Facebook sejak SMP. Kira-kira sekitar 2011, lah, ya. Waktu itu belum ada paket internet buat hape yang bergiga-giga seperti zaman sekarang. Jangan harap ada paket internet satu giga, ada namanya paket internet saja sudah syukur.

Walaupun paket internet seret, tapi media sosial semacam Facebook justru menjamur. Media sosial yang kala itu eksis banget buat mainan di warnet-warnet ini tidak mungkin melewatkan kesempatan untuk singgah di hape-hape Anda sekalian.

Alhasil, terciptalah terobosan dari para operator macam IM3, XL, dan sejenisnya yang memberikan layanan internet gratis untuk media sosial macam Facebook. Tentunya karena gratis, fasilitasnya pun ya minim. 

Walaupun bisa diakses dengan gratis, tapi semua gambar secara otomatis tidak akan dimuat. Ya iya toh, supaya tidak jadi beban pada operator tersebut. Gratis kok minta enak.


Kendati demikian, saya sebagai anak SMP yang baru saja mengenal Facebook, tetap enjoy-enjoy saja menikmatinya. Daripada harus keluar kantong dua ribu rupiah buat bayar warnet selama satu jam doang. Berselancar ria pake hape sudah cukup menentramkan jiwa.

Pada waktu itu, walau tanpa ada muatan gambar sama sekali, fasilitas untuk chatting antar teman masih bisa digunakan. Beda banget dengan sekarang: internetnya sudah pakai paket data bergiga-giga dibantu hape android yang memuat aplikasi Facebook yang maju banget, baik tampilan maupun fiturnya. Dengan kondisi secanggih ini, justru fitur chatting antar teman dihapuskan. 

Kecewa sebenarnya, tapi apa daya. Kalau saja hape saya adalah smartphone keluaran terbaru, ya oke-oke saja mau download. Namun sayangnya, hape saya ini sudah jadul, lemot pula. Boro-boro mau buka Messenger, mau buka Line saja perlu waktu lebih dari sepuluh detik. Maklum, RAM-nya cuma dua giga.

Menurut pengamatan saya di kampung saya sendiri. Orang-orang agaknya susah move on buat beli hape baru. Kecuali kalau memang sudah rusak betul, baru minta ganti. Daya beli yang minim akibat pendapatan yang mayoritas minim juga.

Lantas aplikasi Facebook ini sedikit demi sedikit mulai diduakan. Padahal dengan pengguna Facebook di Indonesia yang masuk lima besar dunia, harusnya aplikasi ini ada di hampir tiap pengguna smartphone, dong. Kayaknya, sih, kebanyakan dari kita sekarang bukan pengguna aktif yang tiap hari nge-post status.

Alhasil untuk masyarakat kampung, Facebook kebanyakan hanya digunakan buat posting jualan saja. Untuk mengganti fitur Messenger, ditulislah nomor WhatsApp penjual pada postingan tersebut. Tak lain supaya komunikasi lebih lancar lewat WhatsApp saja. Pasalnya, ribet kalau harus install Messenger juga. Ya walau sebenarnya, WhatsApp juga milik Facebook, sih. Hehehe.

Kembali pada pembahasan kawan SMP saya, yang daya belinya di atas orang di kampung saya. Sebenarnya Facebook ini memainkan peranan penting dalam menjaga silaturahmi antar teman, utamanya teman-teman SMP saya. 

Di situ sudah tertera kapan mereka ulang tahun, hari pertemanan, serta hal-hal yang bisa mendekatkan lainnya. Namun, waktu ingat kalau punya teman namanya X dan saat itu ada keinginan buat nge-chat, lagi-lagi niatnya saya batalkan. Jelas, gara-gara saya malas harus install Messenger dulu. 

Padahal kalau bisa bertegur sapa saat itu juga, Facebook juga untung. Toh, saya bakal kecanduan mainin Messenger layaknya candu mainin WhatsApp sama Instagram. Apalagi kalau tiap ulang tahun teman, saya bisa menyapanya. Bakal bungah hati ini bisa menyambung silaturahmi, untung-untung kalau dapat jodoh dari teman lama.

Alhasil dalam kehidupan generasi saya sekarang, cukup jarang ada yang menggunakan Facebook. Kecuali beberapa orang yang tetap bertahan menggunakannya, akibat cakupan umur di lingkup pertemanan Facebook-nya yang luas. 

Saya sendiri sudah lebih dari lima tahun tidak aktif Facebook. Sekarang saya terpaksa aktif lagi akibat jaringan pertemanan yang meluas gara-gara kelas online. Teman-teman baru saya ini umurnya nggak cuma berkepala dua seperti saya, mayoritas sudah berkepala tiga, apalagi juga banyak yang sudah berkeluarga dan bekerja. Media sosial yang menurut mereka ribet harus posting foto macam-macam kayak Instagram ya nggak merega gubris! Facebook tentu lebih nyaman. Tinggal tulis, posting, sudah.

Akan tetapi, walau saya sudah meng-install Facebook, saya tetap konsisten nggak install Messenger. Ribet, sudah terlalu banyak aplikasi chatting sejenis. Walaupun saya sadar penuh tindakan malas saya ini berpotensi besar membikin tembok lebih tinggi dan jurang silaturahmi lebih dalam kepada teman-teman sepermainan SMP saya dulu. 

Jadi, plis Bapak Mark Zuck, dengarkan ocehan hati yang ingin menyambung tali silaturahmi ini tanpa repot, dong. 

BACA JUGA Bagi Saya, Facebook Adalah Media Sosial Paling Sentimental atau tulisan Prima Ardiansah Surya lainnya.


Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Oktober 2020 oleh

Tags: Facebookmessenger

Mengikuti Newsletter

* Wajib Diisi
Prima Ardiansah Surya

Prima Ardiansah Surya

Dokter internship di RSU Aisyiah Ponorogo dan Puskesmas Jenangan Ponorogo.

Artikel Lainnya

bisnis kontrakan

Orang Bisnis Kontrakan kok Disuruh Ikhlas, Memangnya Lagi Buka Pengungsian?

5 November 2021
jualan di facebook terminal mojok

Orang yang Jualan di Facebook Kasih Harga Rp123456789 Itu Kenapa, sih?

27 September 2021
facebook ngawi ngawinan mojok

Dear Facebook, Plis Banget Taruh Ngawi pada Provinsi yang Sebenarnya. Masak Ngawi di Jawa Tengah?

12 September 2021
Rombengan Online di Facebook Adalah Forum Jual Beli Paling Cepat Laku terminal mojok.co

Rombengan Online di Facebook Adalah Forum Jual Beli Paling Cepat Laku

27 Maret 2021
Membela Anak Facebook yang Dianggap Alay dan Ketinggalan Zaman Terminal Mojok

Membela Anak Facebook yang Dianggap Alay dan Ketinggalan Zaman

13 Desember 2020
Grup Facebook Warga Demak Nggak Kalah Gayeng dari Info Cegatan Jogja terminal mojok.co

Grup Facebook Warga Demak Nggak Kalah Gayeng dari Info Cegatan Jogja

5 Desember 2020
Pos Selanjutnya
Saya Pernah Jadi Pemberi Cap Ahli Neraka dan Betapa Bodohnya Masa Itu

Novel ‘Rich People Problem’ Menyentil Indonesia dan Kebakaran Hutan Sumatera

Terpopuler Sepekan

5 Minuman Meresahkan yang Dijual di Indomaret Terminal Mojok
Kuliner

5 Minuman Meresahkan yang Ada di Indomaret

oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
4 Agustus 2022

Bikin hati ini resah~

Baca selengkapnya
Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink Terminal Mojok.co

Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink

23 Mei 2022
Purwokerto, Purwakarta, Purworejo- Dilema karena Sebuah Nama (Unsplash.com)

Purwokerto, Purwakarta, Purworejo: Dilema karena Sebuah Nama

8 Agustus 2022
Aplikasi Messenger Dipisahkan dari Facebook, Bikin Ribet dan Memecah Silaturahmi terminal mojok.co

Memisahkan Aplikasi Messenger dari Facebook, Bikin Ribet dan Memecah Silaturahmi

23 Oktober 2020
5 Kombinasi Mi Instan Paling Enak yang Pernah Saya Cicipi Terminal Mojok

5 Kombinasi Mi Instan Paling Enak yang Pernah Saya Cicipi

9 Agustus 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=-mobv49WnRE&t=1s

Subscribe Newsletter

* indicates required

Satu klik, terbuka nalar kritis.... Satu klik, terbuka nalar kritis....
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .